9

3.7K 213 1
                                    

Kamu seperti mendung, menyejukkan.
Tapi, Kamu juga seperti petir, menakutkan.
Dan kamu juga seperti pelangi, berwarna indah menawan dan aku suka.
•••••

Langit memperlihatkan kilatnya yang diikuti dengan suara bergemuruh. Awan hitam menyelimuti langit siang ini, seakan memberi tanda bahwa sebentar lagi hujan akan turun.

Fia masih menunggu Rifqi di samping mobil cowok itu. Gadis itu sudah menunggu Rifqi sekitar tiga puluh menit yang lalu, tetapi yang ditunggu masih belum menampakkan dirinya.

Fia melipat kedua tangannya di dada sambil terus melihat-lihat ke arah bangunan kelas sebelas.

"Bang Rifqi mana sih? Lama banget. Udah mau hujan lagi" ucap Fia sambil melihat ke arah langit.

Setelah lima menit, Rifqi pun datang bersama seorang lelaki jangkung, dia adalah Angelo. Fia mengernyit bingung melihat pemandangan itu.

"Fia, lo pulang bareng Angelo ya. Gue mau ke rumah sakit, teman gue baru aja kecelakaan" ucap Rifqi saat lelaki itu tiba di depan Fia.

Fia membulatkan matanya dan alisnya ikut terangkat naik,"Kenapa lo nggak bilang dari tadi? Gue kan bisa pulang bareng Zahra"

"Lo nggak mau pulang bareng gue? Nggak masalah. Ini juga terpaksa" ucap Angelo sambil menatap gadis itu dengan wajah datar.

"Eh, bukan. Gue mau kok" kata Fia cepat.

"Ya udah, gue duluan" ucap Rifqi sambil memencet remot mobilnya.

Fia mengangguk sedangkan Angelo hanya berdiri di tempatnya tanpa melakukan pergerakan.

Saat Rifqi menyalakan mesin mobilnya, Angelo berjalan menuju motornya dan meninggalkan Fia. Fia yang melihat Angelo meninggalkan dirinya pun langsung berjalan cepat menyusul langkah lelaki itu.

Saat sampai di motor Angelo, lelaki itu memberikan helm untuk Fia, lalu gadis itu menerimanya dan memakainya.

Angelo menyalakan mesin motornya saat Fia sudah duduk di belakangnya, setelahnya, mereka melesat keluar menuju jalan raya.

Baru saja lima menit Angelo menjalankan motornya, langit sudah menumpahkan muatannya.

"Angelo, hujan" ujar Fia bermaksud memberitahu lelaki itu.

"Gue tau" balasnya sambil terus melihat jalan.

"Gue suka hujan" ucap Fia sambil merentangkan kedua tangannya merasakan air hujan mengenai kulitnya.

"Tapi, baju gue basah" lanjut Fia.

"Bego. Hujan itu air dan kalau lo kena air ya pasti basah. Kalau nggak mau basah, jangan suka hujan" kata Angelo sambil terus menatap ke arah jalanan, Fia mengerucutkan bibirnya sebal.

"Tapi, hujannya datang di saat yang nggak tepat" jawab gadis itu namun Angelo sudah tidak menanggapi perkataan gadis itu.

"Angelo, hujannya tambah deras" ucap Fia dan setelah itu, tanpa disangka, lelaki itu membawa motornya masuk ke arah parkiran sebuah minimarket.

"Turun lo" pintahnya kepada Fia dan yang disuruh pun menurut. Mereka berlari menuju teras minimarket.

"Ngapain kesini?" Tanya Fia.

Angel(o)Where stories live. Discover now