11

3.2K 178 3
                                    

Melihat tawamu itu seperti melihat gerhana bulan, langka

*****

Wanita paruh baya dengan kacamata tebal di hidung berjalan masuk ke kelas sepuluh MIPA empat, beliau adalah Bu Rasti wali kelas sepuluh MIPA empat. Kedatangannya, membuat seluruh penghuni di ruangan tersebut diam tak bersuara, begitu juga dengan Angelo dan Reyvan.

"Beri salam"Suara Rio, ketua kelas sepuluh MIPA empat menggelegar ke seisi kelas, lalu di sambung dengan ucapan salam seluruh murid di kelas itu.

Bu Rasti menjawabnya lalu mempersilahkan seluruh muridnya duduk kembali di tempatnya.

Tiba-tiba, Rio mengangkat tangan kanannya, membuat Bu Rasti menatap laki-laki itu.

"Kenapa Rio?" Tanya Bu Rasti sambil memperbaiki kacamatanya.

"Saya ingin mengundurkan diri sebagai ketua kelas, bu" ungkap Rio dan membuat seisi kelas tercengang dengan apa yang barusan ia katakan.

Bu Rasti berdiri dari tempatnya, "apa alasan kamu ingin mengundurkan diri?" Tanyanya sambil menatap Rio dengan tatapan serius.

Rio menelan ludahnya, "saya sudah tidak bisa mengatur teman-teman saya, bu. Mereka tidak mau menurut dengan apa yang saya katakan. Saya sudah capek bu" jelasnya membuat Bu Rasti mengangguk mengerti lalu melepas kacamatanya.

"Rio lelah lelah lelah jadi ketua kelas, sungguh letih letih letih jadi ketua kelas, sangat capek capek jadi ketua kelas,tolong do-" Nyanyian Reyvan terhenti saat Bu Rasti mendatangi meja lelaki itu, dan murid lain menutup mulutnya, menahan tawa.

Angelo yang duduk di sebelahnya pun hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Reyvan, ini sekolah bukan studio Dangdut Academy" ucap Bu Rasti dan disambung gelak tawa oleh seluruh penghuni di kelas tersebut.

Reyvan menggaruk tengkuknya lalu tersenyum. "Tapi bu, suara saya bagus kan? itu tadi bukan dangdut, bu. Itu lagunya Bastian judulnya lelah, cocok banget buat si Rio yang lagi lelah jadi ketua kelas, bu" Bu Rasti menggelengkan kepalanya.

"Sudah, diam kamu. Bagus kalau suara kamu itu merdu, ini suara kayak tikus kejepit aja pedenya selangit" Ujar Bu Rasti dan lagi-lagi gelak tawa terdengar seantero kelas.

"Ya Allah, bu. Saya bukan tikus" tampik Reyvan.

"Sudah, diam kamu. Awas kamu bicara lagi, saya sobek-sobek mulut kamu" ancam Bu Rasti dan membuat Reyvan menutup bibirnya dengan tangannya.

"Jadi, siapa yang ingin menggantikan Rio sebagai ketua kelas?" Tanya Bu Rasti dan membuat seisi kelas ribut dengan pilihan mereka.

"Reyvan aja bu"

"Angelo aja bu"

"Budi aja bu"

"Sinta bu, Sinta kan galak bu"

Kira-kita begitulah keributan yang terjadi di kelas sepuluh MIPA empat, membuat Bu Rasti menutup telinganya.

"DIAM!" Teriak Bu Rasti sambil memukul papan tulis yang membuat seisi kelas sepuluh MIPA empat dengan spontan berhenti berbicara.

Angel(o)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang