29

2.7K 148 0
                                    

Zahra melihat ke kanan dan ke kiri, mencari-cari Fia yang sudah tak terlihat lagi wujudnya. Gadis kurus itu juga telah menelfon Fia sebanyak sepuluh kali, tetapi tidak ada satupun jawaban dari sebrang sana.

Kedua mata gadis itu menyipit saat ia melihat kendaraan beroda empat yang ia kenal terparkir di taman perumahan Angelo. Matanya membulat saat ia kedua bola matanya menangkap seorang cowok yang sangat ia kenal sedang memeluk gadis yang sejak tadi ia cari.

Entah mengapa, Zahra juga merasakan hal yang baru saja dirasakan oleh Fia beberapa menit lalu. Tetapi, Zahra merasa tidak pantas merasakan hal seperti Fia, karena dia bukan siapa-siapa dari cowok yang ia lihat itu.

Kedua bola mata coklat Zahra masih memperhatikan gerak-gerik dari kedua orang yang sangat ia kenal. Hingga keduanya berjalan masuk ke arah mobil cowok itu, untuk beberapa detik kemudian, mata Zahra dan cowok itu bertemu membuat cowok di sebrang sana menautkan alisnya.

Zahra memalingkan wajahnya lalu mengambil langkah cepat menuju rumah Angelo untuk memberitahukan kabar bahwa Fia akan baik-baik saja.

"Zahra!" Panggil cowok yang barus saja bertatapan dengan gadis kurus itu, tetapi Zahra berpura-pura tak mendengarnya agar rasa yang sedang muncul dalam dirinya tidak bertambah parah lagi.

Suara notifikasi terdengar dari ponsel gadis kurus itu, dengan cepat ia melihatnya.

Fandy Sanjaya

Lo dimana Ra?

Kok gue lihat lo di komplek tante gue ya?

Apa gue salah lihat?

Lo baik-baik aja kan Ra?

Ra, bales dong. Gue takut lo kenapa-napa, soalnya gue kayak lihat lo nangis tadi

Zahra hanya membaca pesan itu satu persatu lalu meremas ponselnya dengan erat.

"Kenapa lo sok perduli sama gue sih?" Tanyanya kepada dirinya sendiri sambil terisak.

Gadis itu menghela nafasnya dengan berat lalu mengetikkan balasan untuk cowok itu.

Apaan sih nyepam? Ganggu tidur nyenyak gue aja

Lo beneran ada di rumah?

Iyalah, ngapain gue bohong

Berarti, gue salah lihat orang😂

Sorry udah ganggu tidur lo. Tidur lagi sono, mimpiin gue ya. Good Night Zahra❤️

Zahra yang membaca satu pesan terakhir dari Fandy itu pun hanya bisa mengacak rambutnya frustasi lalu menjongkokkan dirinya di tepi jalanan komplek Angelo yang malam itu dibalut oleh angin yang semakin dingin.

"Bisa gak? Lo berhenti bikin gue baper sama lo? Gue capek digantungin mulu" ujarnya sambil melihat ke ponselnya seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.

"Lo kira gue jemuran emak-emak? Yang terus-terusan lo kasih basahnya air baper tanpa lo kasih kering gue dengan kepastian?" Tanyanya lagi-lagi dengan emosi yang membara, kali ini, batas kesabarannya sudah semakin menipis, seperti isi dompet di akhir bulan.

"ZAHRA!" Teriakan itu membuat gadis kurus itu mendongak lalu kedua bola matanya menangkap seorang gadis chubby yang sedang berdiri empat meter darinya.

"NGAPAIN JONGKOK DISITU? KALAU MAU BOKER, DI RUMAH ANGELO AJA" Zahra melotot mendengar perkataan Bintan yang terdengar sangat polos.

Angel(o)Where stories live. Discover now