PART 1 of 1 (take it or leave it).

769 27 0
                                    

" Yess.. I got it..". gumamnya dalam hati.

Wooow mengapa tidak?.. Dunia serasa terang benerang yang dirasakan Rendy saat ini, keceriaannya memancarkan rona kepuasan yang seakan ia temukan hal yang berharga dalam hidupnya.

Diatas ayunan yang berbahan kain tebal dengan kapasitas satu badan ukuran memanjang untuk dapat berbaring dengan santai, yang terikat diantara pohon satu dengan pohon lainnya, menambah suasana hati melambung tinggi jauh menerawang diatas samudra khayalan cintanya, yang seakan-akan tidak ingin ia lepaskan begitu saja.

Di tempat inilah seperti biasa Rendy menghabiskan waktu dikala melepas lelah memanjakan dirinya bersantai sambil berkhayal menikmati angin yang bertiup dan mentari tertutup oleh rimbunnya pepohonan saat selepas pulang kuliah.

Suasana itu memicu khayalan hati yang sedang berbunga bunga di landa asmara, tiba-tiba Rendy dikejutkan dengan suara yang menyapa dirinya.

"Weiss... nyaman bener hidup lo ngayal mulu" teriak Darma (dari kejauhan diujung pintu belakang rumah). Spontan Rendy menoleh kearah suara itu yang seolah mengusik dirinya dalam lamunan yang indah.

"Jiaah.. lo Dar.. ada apa nih "celetuk Rendy.( sambil bergumam)

kemudian Darma berjalan mendekati Rendy dan mencari sebuah batu kerikil kecil yang berada di sekitar itu, lalu sengaja ia lemparkan batu tersebut ke tubuh Rendy.

"ehh kutu...betah banget lo betemen sama semut rang-rang yang ada di pohon itu. Ada hal yang gw mau tanyain nih ke lo, seputar gossip lo yang beredar di kampus". Ujar Darma

Dalam keadaan setengah malas-malasan Rendy beranjak dari pembaringan, lalu duduk diatas ayunan dan mencoba menanggapi sahabatnya, seolah olah ia sudah mengerti arah bahan pembicaraan yang akan Darma tanyakan.

Rendy : " Gossip apa.. duhh kebiasaan deh lo tuh yee ngga bisa lihat gw seneng dikit, lagi anteng bawaannya gerecokin mulu".

Darma : " Ren,yaelaah gw serius nih.. apa bener lo jadian sama Sabrina".

(dengan ekspresi serius menatap Rendy sambil menanti jawaban).

Rendy : "Ahahahaaaa.. ooowh jadi lo datang kesini cuma khusus mau nanyain yang beginian? (menanggapinya hanya tertawa )

Darma : "Ehh kutu... dengerin dulu alasan gw, perkara lo mau deket sama kuntilanak kek, terserah lo deh.. yang jadi masalah adalah itu cewek akan menjadi masalah besar nantinya kalau lo terusin". (yang mulai terlihat kesal dengan expresi Rendy).

Rendy hanya berusaha santai menanggapi keseriusan Darma yang mencoba memperingatkan dirinya.

"Don't panic bro.. ngga ada yang harus lo khawatirkan.. ". Canda Rendy, sambil berusaha menutupi hal tersebut dengan candaan.

"Tapi lo beneran khan jadian sama Sabrina ? .. Tanya Darma untuk memperjelas.

"usiiil benerr ...". Ketus Rendy yang mulai tersenyum sinis.

" Okay gini aja... males gw debat kusir sama lo bikin keram otak, mending kita kerumah Andy yuuk sekalian lo juga bisa tau lebih jelasnya ujar Darma (yang berdiri lalu ingin beranjak pergi, dan seketika itu juga spontan Rendy menahan tangan Darma saat bebalik badan, hingga Rendy terjatuh).

"Guuubrraaakk"

Darma sendiri tidak mengira Rendy akan jatuh saat menahan tangannya, lalu menoleh kebelakang sambil menertawakan Rendy yang terjatuh duduk.

"Lahh kok jatuh, baru cuma satu tangan gw yang lo Tarik Ren"?. Canda Darma

"Gebleek ahh, gara-gara lo nihh gw jadi jatoh tuh.... Daasar anak capung gede ambeknya nih baru ditanya begitu aja, huhhh". gumam Rendy (sambil membersihkan tubuhnya yang bekas terjatuh dengan berdiri).

"Berarti lo disuruh mandi sana, baru kita cabuut.. ada hal yang perlu di jelasin" ucap Darma sambil senyam senyum

"Lo mau minum apa dulu nih, jangan minta air kobokan yaa, ngga bakalan gw kasih", celetuk Rendy dengan wajah Manahan sakit karena terjatuh.

"Kopi hitam yaa, biar melek mata lo... yahhh kali aja lo masih ngigo datang kesini, yang gngga jelas jundrungannya ". Ujar Rendy (sambil menjulurkan lidah).

Darma pun hanya tersenyum melihat ulah sahabatnya yang penuh candaan, hingga ia tak kuasa menolak tawaran secangkir kopi untuk dirinya.

"Bi... Bibiiiiii... " teriak Darma

Bi Sayinem yang sedang berada di ruang dapur langsung segera berlari kecil menghampiri arah panggilan suara Rendy.

"Ya den.. " sahut Bi Sayinem

"Tolong buatkan kopi hitam 2 yaa, yang satu pake gula yang satu lagi pake garem" ujar Rendy.

Wajah bi Sayinem melongok menatap menatap Rendy, seakan bingung kopi dengan garam yang harus ia suguhkan.

"Yang pake garem kasih buat dia aja bi " jawab Darma yang melirik kearah Rendy.

"Anuuu den, jadi beneran 1 gelas pake garem yaa " tanya bi Sayinem yang masih bingung atas keterangan dari mereka.

"Ahahahaaa..ngga bi, ngga...biasa bi !!, normal aja.. kasian nanti dia bisa berbusa lagi nih kopi kasih garem " jawab Rendy dengan tertawa geli melihat wajah bi Sayinem yang masih bengong menanti jawaban yang pasti.

"Ohh.. baik den" ujar bi Sayinem

Segera bi Sayinem berlalu meninggalkan mereka untuk membuatkan kopi.

"yaudaah..lo tunggu dulu aja yaa gw mandi bentar abis itu kita cabut kerumah Andy, wokeeeh?". Celetuk Rendy, menuntaskan percakapan, sambil berlalu pergi meninggalkan Darma.

Belakangan ini memang Rendy dikhabarkan sedang dekat dengan seorang gadis se-kampusnya, yang bernama Sabrina. Gadis itu masih duduk di semester 4, sedangkan Rendy semester akhir. Perihal kedekatannya dengan Sabrina tidak diketahui oleh sahabatnya sendiri, hingga terhembus berita itu ke telinga Darma dan Andy yang santer terdengar para mahasiswa. Darma sendiri sebenarnya tidak terlalu memusingkan hubungan Rendy dengan siapapun, akan tetapi Darma mendengar berita yang kurang layak dari Andy mengenai Sabrina, sehingga memutuskan untuk mengajak Rendy kerumah Andy untuk lebih jelasnya sebelum semua terlanjur.

Meski belum pernah Rendy menceritakan hal ini pada kedua sahabatnya, namun berita ini sudah melanda seluruh kampus dikarenakan notabene Sabrina sangat cacat mata para mahasiswa sekitarnya terutama sesama fakultas yang telah mengetahui tabiat dan prilaku Sabrina. 

Langkahku Bagian dari BayanganmuWhere stories live. Discover now