#Part 15 [Overload in my mind]

87 13 0
                                    

Setibanya Andy di kediaman orangtuanya, Wina sudah menanti di depan pintu utama.

"Ayah dimana Win ".. Tanya Andy saat turun dari mobilnya.

"Ayah lagi pergi ke pengajian rutin, dianter mas Adit ".

"Lohh.. kamu sendiri hari ini kok ngga ke kantor ?" tanya Andy sambil mengarah masuk kedalam rumahnya, dan di ikuti wina masuk bersama.

"Sejak kepergian ibu, mas Adit menyuruhku untuk berhenti bekerja dan mengurus ayah aja dirumah".

"Trus kamu sendiri gimana rumah tangga mu mas? " lanjut Wina ( tanpa memberi kesempatan Andy untuk berbasa basi).

"Hmm.. entah lah Win, aku capek dengan sikap Ayu".

"aku tahu itu mas .. ini bukti nya ". (Wina menyodorkan amplop pada Andy yang masih tersegel).

Andy menyandarkan tubuhnya seakan lelah dengan prilaku istrinya yang tak pernah ia duga sejauh ini, sambil perlahan membuka amplop itu lalu dibacanya.

"Tolong cerita sejujurnya, ada apa mas..?

"Kita ini hanya dua bersaudara, siapa lagi yang memperdulikan kita saat ini, selain kita bisa saling menguatkan satu sama lain " tegas Wina.

Andy mengusap wajahnya setelah membaca isi surat tersebut, lalu menaruh surat itu diatas meja.

"Tolong Win, beri aku segelas air dingin.. "pinta Andy

Wina beranjak dari tempat duduknya dan mengambil segelas air dingin untuk di berikan pada Andy, kemudian ia kembali duduk dihadapan Andy sambil menanti Andy bercerita.

Selang beberapa saat Andy menenangkan fikiran, barulah Andy menjelaskan segala yang terjadi atas dirinya, dari kejadian ayu meninggalkan rumah tanpa pesan dan khabar berita sama sekali selama 3 minggu selama ini, serta masalah keluarga pasien yang akan menuntut dirinya.

Wina terdiam, terasa pilu mendengarkan apa yang di hadapi oleh Andy yang ternyata selama ini cukup berat dengan beban yag dirasakannya sendiri. Dan yang membuat Wina bertambah kaget yaitu mendengar bahwa keluarga pasien itu adalah keluarga dari Rendy.

"Lantas mas Andy ngga berusaha mencari mas Rendy untuk menengahi semua ini ?

"Atau mencari kak Darma, untuk mencari solusi yang mas Andy hadapi sekarang ini?

"Lalu kemana persahabatan kalian selama ini, apakah persahabatan hanya sebatas misi untuk mendapatkan gelar yang kalian raih dalam persahabatan? tanya Wina

(dengan pertanyaan bertubi tubi, agar Andy segera bertindak tanpa membiarkan masalah berlarut larut.)

"Aku ngga ga tau Win keberadaan mereka sekarang ini.. aku sudah lose contact dengan mereka" ujar Andy yang tertunduk pasrah.

Wina menggelengkan kepalanya seakan tidak percaya derita yang dihadapi kakaknya sambil menatap Andy penuh iba, yang seolah olah Andy hanya bisa pasrah menerima nasib tanpa berusaha membela dirinya sendiri.

"Nggaaaaa mas.. ngga harus berdiam diri seperti ini, aku harus cari tahu keberadaan mas Darma dan mas Rendy" tegas Wina.

"Sudah lah win.. saat ini aku tidak mengharap banyak dengan siapapun, aku hanya berusaha ikhlas jika ini langkah yang harus aku jalani ". Jawab Andy.

Belum sempat Wina membalas ucapan Andy tiba tiba terdengar suara kendaraan memasuki gerbang halaman rumah mereka, tak lain yang datang adalah Ayahnya bersama Aditya (suami Wina).

"Oalaah kamu toh le.. dari kapan kamu datang nak ? tanya Ayahnya

Buru buru Andy menarik amplop yang berada di atas meja tadi dan di masukkan kedalam tas agar tidak di ketahui masalah ini oleh ayahnya.

Kemudian Andy berdiri dan duduk untuk menghampiri ayahnya dan menyambut beliau dengan dengan salim. Dan tak lama mereka duduk bersama untuk sekedar berbincang bincang .

"Gimana Khabar istri dan anakmu, nak .. kenapa kamu tidak ajak mereka kemari... ayah kangen sama Sastra ". Ujar Ayahnya.

Pertanyaan ringan namun sulit rasanya Andy menjawab hal itu, hingga ia hanya melirik sejenak wajah Wina, agar dapat menetralkan hatinya saat ini.

"Ohh.. barusan aja mas Andy cerita, kalau istrinya saat ini sedang dinas di luar kota, dan sekarang ini kaan mas Andy pulang dari kantor langsung kesini ".

Seketika Wina yang menjawab pertanyaan ayahnya itu, dan tidak membiarkan Andy yang menjawabnya sendiri yang terkesan gugup untuk menerangkan hal itu.

"Ohh Alhamdulillah kalau begitu.. ya sudah, ayah masuk kekamar dulu untuk istirahat kalian lanjut aja " ucap ayahnya yang bergegas berdiri lalu mengarah masuk kekamarnya.

Tak lama setelah ayahnya sudah dikamar, Andy juga ikut pamit pulang pada Wina dan Aditya yang sepertinya ia juga merasakan lelah segalanya.

"Mas..isinya apa dalam amplop .. aku lupa menanyakan hal itu", Tanya Wina

"Ohh.. biasa itu tuntutan untuk bisa hadir di persidangan". Jawab Andy sambil mengarah ke pintu depan yang ingin segera pulang.

"Trus mas nanti hadir ?"

"Ngga laah Win, aku malas.. terserah dia mau bikin apa kek, aku sudah lelah ". Jawab Andy.

Aditya yang berada disamping Wina hanya bingung terlihat dari wajahnya sambil memperhatikan percakapan Wina dan Andy yang ia sendiri tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.

Wina mengerutkan wajahnya, saat Andy terlihat pasrah dengan tatapan kosong dari matanya. Waktu sudah mulai menjelang magrib, Andy segera bergegas pergi meninggalkan kediaman rumah ayahnya.

*********************

Keesokan harinya Andy yang sudah berada sejak pagi tadi, bersiap siap di ruang bedah sedang berganti baju operasi untuk melakukan tindakan operasi dalam schedule nya hari ini dengan pasien lain.

Tiba tiba ada seorang perawat yang menghampiri Andy, dan berbisik pada Andy bahwa ada 2 orang tamu yang mencarinya.

Sedikit heran Andy mendengar penjelasan perawat itu, karena sejauh ini tidak ada janji dengan siapapun.

"mereka dari mana dan untuk apa menemui saya ? tanya Andy.

"Ohh katanya dari Darma's Lawyer Dok, yang ingin bertemu ". Ujar perawat itu.

"Ya sudah suruh tunggu aja, nanti setelah operasi saya akan menemui mereka ".

"Baik Dok ".

Fikir Andy, yang datang adalah Darma salah satu sahabatnya yang kebetulan baru saja kemarin Wina menyuruh Andy untuk mencarinya.

Seusai Andy menyelesaikan tugas, ia membersihkan diri serta mengganti bajunya kembali, lalu menemui tamunya.

Sedikit kaget Andy saat melihat tamu yang datang dan dianggapnya ia mengenali salah satu diantara mereka, dan ternyata di luar dugaan?!

Hatinya bertanya Tanya, siapakah mereka yang datang, dan mengapa bukan Darma sahabatnya yang ia kira?! 

Langkahku Bagian dari BayanganmuWhere stories live. Discover now