#Part 11[ Outrageous ]

101 15 0
                                    

Di pagi hari Andy bersiap-siap memulai aktifitas kembali yang hampir 8 hari ia tidak bertugas dalam izin masa cuti. Hari pertama Andy bertugas memang tidak seperti hari biasanya yang ia lalui bersama buah hati dan istri. Saat ini yang ia rasakan yaitu rindu pada buah hatinya, yang setiap hari mendengar celotehan Sastra meski Andy tidak paham yang di ucapkan oleh seorang bayi yang baru berusia 8 bulan itu. Rindu akan kehadiran Sastra menyisakan kepedihan hati bila mengingat kembali perihal Ayu pada dirinya.

Ditepisnya fikiran yang akan mengundang beban bathinnya tersendiri saat ingin melakukan aktifitas di hari pertama ini, sambil melangkah ke mobil untuk segera menuju ke tempat dimana ia bertugas.

Pagi itu Andy mencoba mencari keberadaan dokter Larista untuk membahas kelanjutan pasien yang menjadi bagian masalah mereka. Saat menuju poli dimana tempat Larista praktek, Andy berpapasan dengan Purwanto, kemudian Purwanto menjelaskan siang ini akan diadakan meeting internal sesama para dokter dan management rumah sakit tempat dimana mereka bekerja, untuk membahas kelanjutan masalah yang telah terjadi dan mencari solusi bahan yang kuat dengan landasan prosedur yang sesuai dengan tindakan yang telah mereka.

Andy juga menanyakan keberadaan Larista saat ini pada Purwanto, dan ternyata Larista belum datang yang kemungkinan tiba di siang hari sesuai dengan jadwal meeting yang sudah di tentukan oleh management rumah sakit.

Siang pun tiba dan saatnya seluruh para team ahli dokter berkumpul untuk mengupas lebih lanjut apa yang menjadi suatu yang di anggap kesalahan yang di lakukan dalam tindakan operasi itu, hingga pihak keluarga pasien mempermasalahkan dalam hal ini.

Setelah mengulas kembali para team dokter menyimpulkan bahwasannya dari hasil rontgen dan data pasien ternyata memang tindakan operasi yang dilakukan sesuai dengan penyakit yang di derita oleh pasien saat itu, kecuali pasien tersebut memiliki penyakit lain di luar dari apa yang tidak mereka ketahui.

Andy dan Larista serta purwanto cukup lega mendengar kesimpulan hasil meeting para team ahli dokter serta management rumah sakit, yang memberi suatu gambaran bahwasannya tidak menjadi suatu kesalahan mereka dalam hal itu. selang satu jam meeting itu pun selesai dan membuahkan hasil kesimpulan, serta management dan para team dokter akan mensupport Andy, Larista, Purwanto apabila terjadi sangkalan dari pihak keluarga.

Usai meeting mereka kembali beraktifitas seperti biasanya, sedangkan Andy menuju sebuah cafetaria yang berada di basement rumah sakit untuk makan siang. Handphone Andy berbunyi saat ia menikmati santapan makan siang.

"siang dok, lagi berada dimana saat ini ?" Tanya Larista yang ternyata menelpon dirinya.

"Aku lagi makan siang nih, kamu mau gabung.. aku tunggu cafetaria bawah".

"Terimakasih dok, saat ini saya butuh dokter untuk menjelaskan pada orangtua pasien yang sekarang berada menunggu di ruangan saya". Ujar Larista yang tedengar suaranya sedikit kikuk.

Belum sempat menghabiskan makanan, Andy langsung beranjak pergi keruang Larista untuk menemui pihak keluarga pasien yang masih terus mengejar Larista dalam meminta pertanggung jawaban.

Saat memasuki ruangan yang berada bagian poli, Andy begitu terkejut melihat kedua orang tua Rendy yang berada di ruangan itu.

Saat kedua orang tua pasien menengok arah pintu melihat kedatangan Andy, mereka pun ikut terkejut dan ternyata mereka saling mengenal yang tak lain adalah sebenarnya kedua orang tua Rendy, dan ternyata pasien yang ia operasi itu yaitu Ririn adik tiri dari Rendy.

*******************

"Owhh dokter yang membedah anak saya, ternyata kamu biang keroknya". Ujar Harjono dengan penuh amarah yang beranjak berdiri dari duduk sambil menelunjukkan jarinya ke arah Andy.

"Sabar pak .. biar dokter Andy yang akan menjelaskan semua ini " pinta Larista yang berusaha melerai perselisihan.

"Apa kamu..(Harjono berbalik arah ke Larista).. kalian sama semua telah mencelakakan anak saya, dan saya tidak butuh penjelasan dari kalian".

"Ingat yaa.. masalah ini akan menuju ke meja persidangan dan silahkan kalian menjelaskan nanti ke pengacara yang akan saya tunjuk".

"Ayo mam...kita pulang.. ngga butuh kita penjelasan orang seperti dia yang pernah melindungi pencuri di rumah kita" ketus Harjono yang mengajak istrinya untuk segera meninggalkan ruangan itu.

Andy yang belum sempat memberi penjelasan bersama Larista termangu melihat perihal perlakuan Harjono yang seketika pergi berlalu bersama istrinya serta membanting pintu ruangan saat menutup pintu.

Andy sempat shock yang ia tak diduga lalu sejenak ia duduk terdiam diruangan Larista. Melihat Andy terdiam Larista mencoba menghibur Andy dan mengajaknya ke cafetaria untuk sekedar mencari minuman agar dapat menenangkan hati Andy.

Di cafetaria Andy menjelaskan pada Larista bahwa ia sangat mengenal betul keluarga itu, dan menceritakan peristiwa mengenai sahabatnya itu adalah anak tiri dari Harjono. Dan begitulah yang terjadi sehingga mengapa Harjono makin murka mengetahui Andy lah yang melakukan tindakan operasi itu.

Larista mengerti dan paham setelah mengetahui latar belakang permasalahan yang memicu kemurkaan pada Harjono, yaitu unsur dendam yang terpendam pada anak tirinya, dan menjadikan Andy bagian dari objeck kemarahanya. 


__________________________&??&??__________________________

semakin hari semakin complicated cerita ini.. 

ditunggu aja yaa bab selanjutnya ...  ;-) 

Trims 

Langkahku Bagian dari BayanganmuWhere stories live. Discover now