#Part 3 of 2 [Dilema]

119 16 0
                                    

Ke esokan harinya setelah Harjono pamit pergi berangkat kekantor, terlintas di fikiran Shinta untuk segera menghubungi Darma dan Andy sebagai sahabat anaknya untuk mencari tahu keberadaan Rendy.

Shinta : "hello..ini nak Andy ya..

Andy : "iyaa tante apa khabar.. gimana Rendy kabarnya tante?

Shinta : (tidak menjawab hanya terdiam, saat pertanyaan mengenai Rendy..terdengar sedikit menahan isak tangis dari telpon )

Andy : "maaf tante, ada apa yaaa klau boleh saya tahu? .. sepertinya serius yang tante mau bicarakan..

"ngga apa apa kok tante jelasin aja, sekiranya saya bisa membantu". (Andy berusaha menenangkan ibunya Rendy yang sesaat terdengar hanya isakan tangis).

Entah mengapa Shinta berubah menjadi tenang hatinya dan sedikit lega meskipun hanya mendengar Andy yang terucap ingin membantu dirinya tanpa mengetahui permasalahan yang ada. Shinta begitu yakin Andy dan Darma dapat memecahkan kegelisahan hatinya yang sulit diungkap pada siapapun kecuali untuk sahabat anaknya. Shinta akhir nya bercerita kejadian demi kejadian yang terjadi pada diri Rendy dan kegelisahan seorang ibu atas apa yang anaknya lakukan.

Andy menyimak alur cerita yang diutarakan tante Shinta pada dirinya, sampai membuat dirinya tercengang dan tak bisa berkata apa-apa karena sangat diluar dugaan selama ia mengenal sosok Rendy.

"bisa kaan kamu bantu tante ya nak Andy, setelah kamu tahu apa yang di alami Rendy saat ini"?.tanya Shinta (membuat Andy sedkit tersadar atas pertanyaan tante Shinta).

Andy diam terpaku, sejenak ia mengerti apa menjadi beban fikiran seorang ibu. Dengan menarik nafas dalam-dalam, Andy berusaha menenangan dirinya sendiri untuk dapat berfikir jernih, lalu ia meyakinkan pada ibundanya Rendy agar tetap tenang, biarlah ia akan berusaha semaksimal mungkin bersama Darma mencari keberadaan Rendy saat ini.

"makasih ya nak Andy, tante percaya kalian berdua sahabat Rendy yang terbaik,.. kabari tante sekiranya kalian sudah bertemu Rendy". Ujar Shinta terbata bata.

"satu hal yang kamu harus sampaikan, bahwa apapun yang terjadi Rendy tetap anak tante.. suruh dia pulang yaa, tante sangat khawatir". Seketika terdengar suara isakan tangis kembali dari suara arah Shinta, lalu nada telpon pun akhirnya terputus.

Andy tidak berusaha untuk menelpon balik setelah telpon celularnya terputus dalam pembicaraan, ia sudsh cukup mengerti yang dialami tante Shinta saat ini, dan membuat tekad untuk sesegera mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah.

Tanpa membuang waktu terlalu lama, segera Andy menghubungi Darma untuk bertemu dan membahas apa yang bisa ia sampaikan. Darma segera meluncur ke rumah Andy, yang saat ini menanti dirinya. Tanpa banyak berbasa basi Andy langsung menjelaskan duduk permasalah yang terjadi, dan bermaksud mengajak Darma untuk sama-sama mencari keberadaan Rendy.

"Biar aja ndy dia kena batunya, lagi juga dari awal kita nih sudah cukup ngingetin dia mengenai itu perempuan, .. ehhh makin hari makin tengil gayanya, males gw ndy ". Tegas Darma yang masih menaruh kesal dan kecewa terhadap Rendy.

"okay.. Dar, gw paham dan ngga akan memaksa lo untuk hal ini... tapi satu hal yang perlu lo tau, bahwa persahabatan tidak pernah ada bekas, meskipun adanya benturan karakter dan sifat masing-masing. Gw rasa sudah ngga ada lagi yang perlu kita bahas, gw tetep akan mencari Rendy sesuai janji gw dengan tante Shinta ". Tandas Andy mengakhiri pembicaraan.

Terdiam Darma tanpa bisa mengelak perkataan Andy, yang sejujurnya betul apa yang diutarakan Andy mengenai persahabatan. Sejenak hening suasana yang menjadi mereka berfikir, akan bertambah berartinya sebuah persahabatan meski dilalui kemelut masalah.

Langkahku Bagian dari BayanganmuWhere stories live. Discover now