#Part 18 [Secret uncovered]

98 11 0
                                    

Tak perlu memakan waktu begitu lama untuk mendapatkan informasi yang Darma inginkan dari Jefry dan Faisal, apalagi mereka berdua cukup diandalkan dalam pekerjaan dan loyalitas terhadapan atasan dan perusahaan.

Hanya selang 2 hari Darma sudah mendapat khabar berita, baik dari Jefry maupun Faisal.

Untuk laporan yang telah terpantau oleh Darma, yaitu Jefry sudah dalam perjalanan mengarah Jakarta bersama Rendy, sedangkan Faisal masih duduk bersama dirinya menjelaskan segala bentuk laporan dengan terperinci.

Sepertinya kartu As sudah digenggam Darma dari hasil laporan Faisal yang menerangkan bahwasannya, yaitu kondisi Ririn yang makin melemah, disebabkan memiliki kelainan ginjal sejak lahir bukan dikarenakan adanya kesalahan operasi usus buntu dalam tindakan medis saat itu.

"Lalu mengapa pak Harjono bersikeras untuk memenjarakan dokter Andy, apakah ada unsur balas dendam masa lalu?" tanya Darma

(yang mulai mendetail mempertanyakan hal tersebut pada Faisal).

"Awalnya iya pak.. pak Harjono bermaksud demikian, akan tetapi dia sadar bahwa saat ini anaknya lebih membutuhkan ginjal lalu berupaya agar Andy menyerah dalam masalah gugatan, dengan konsekwensi menyumbangkan ginjal pada anak gadisnya, jika tuntutan gugatan itu dibebaskan". Lugas Faisal

"Astaaaaga, sejahat itu kah isi kepala pak Harjono? "

"Lalu bagaimana kamu mendapatkan informasi mengenai hal ini? tanya Darma (dengan wajah terperangah serta penasaran atas keterangan Faisal).

"Kuncian yang saya dapatkan dari wanita itu yang bernama lucy yang bersama pak Harjono".

"Hahhh ... lantas bagaimana kamu bisa dekat dengannya?"

Faisal tersenyum lebar sambil mengerlingkan alis.

"Saya sempat mengintai dari kejauhan Lucy pulang dari kantor, lalu ia menemui seorang wanita di club malam dan ternyata Luci pernah bekerja juga di tempat tersebut".

"Laluuu ???"

"setelah Lucy pergi, lalu saya mencoba mendekati wanita yang tadi bersama Lucy itu dengan berpura pura ingin mencari wanita yang bisa menemani saya untuk malam ini, dan dia menawarkan wanita lain pada saya".

"Lantas apa yang kamu lakukan disana??"

"Saya tetap pura pura berhasrat untuk menginginkan dirinya, dan ternyata dia adalah mucikari di club malam tersebut yang bernama Sabrina".

"Whaaaaaat....???

(Darma shock mendengar nama Sabrina, seakan akan mengingatkannya kembali akan masa lalu Rendy, dan berharap bukan Sabrina orang yang sama, gumam Darma dalam hati).

"Sempat saya berpura pura menanyakan pada Sabrina, siapa wanita yang menghampiri dirinya tadi... lalu dia bilang bahwa wanita itu bernama Luci kaki tangannya".

"Ohhh Noooooo".

(Darma lalu menepuk nepuk keningnya seperti tidak habis pikir)

"Rupanya kelemahan Sabrina bisa saya kuasai malam itu, yaitu jika ia minum alkohol yang berlebihan maka semua cerita akan terungkap.. "

"Trussss?"

"Saya tanya pada Sabrina mengapa Lucy dianggap kaki tangannya, lalu dia bilang Lucy itu terikat kerja yang tidak bisa dia pergi begitu saja dari club tersebut, sedangkan lelaki yang dekat dengannya adalah ayah dari mantan kekasih Sabrina, sementara lelaki itu menginginkan Luci angkat kaki dari pekerjaan malam yang dilakukannya... kemudian Sabrina memberi peluang pada Lucy dengan konsekwensi yang harus di jalaninya yaitu menghancurkan rumah tangga lelaki itu".

"Ridiculous... betul betul masalah ini membuat saya gilaa" ujar Darma

(yang masih tidak habis pikir mengapa dunia begitu kecil, hingga masa lalu terangkat kembali)

"Lalu bagaimana dengan keterangan yang kamu dapatkan dari Lucy ?". tanya Darma

"Saya terus menjejali minuman pada Sabrina agar ia bisa memberi alamat Lucy saat ini tinggal, kemudian setelah saya mendapatkan alamat itu, saya langsung menuju ke rumah kontrakan Lucy, dan menemuinya ".

"Bagaimana kamu bisa menemuinya sementara Lucy mengenal kamu ?". tanya Darma yang semakin penasaran.

"Awalnya dia terkejut dengan kedatangan saya, lantas saya bilang bahwa saya telah mengetahui segala hal mengenai dirinya, dan mengancam akan melaporkan hal ini pada pak Harjono yang sebenar benarnya".

"Bingoooo.... good job ... good job man " ujar Darma (yang beranjak dari duduknya dan menghampiri Faisal serta menepuk nepuk pundak Faisal dengan perasaan yang puas akan informasi yang di dapatkannya.

Beberapa saat kemudian tiba tiba ruangan Darma terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Took..took took...

"Yaaa ... masuuk !! " seru Darma

"Soreee Pak, ini tamu yang bapak harapkan kehadirannya, sekarang sudah bersama saya". ujar Jefry setelah membuka pintu.

Mata Darma mengarah ke seseorang yang terhalangi oleh tubuh Jefry, dan jefry pun menyingkir sesaat agar orang itu tampak terlihat jelas di hadapan Darma.

Astaaaaaga ... Rendy !!

Seribu kata seakan terkunci dari bibir Darma saat melihat kehadiran Rendy, yang sudah berada tepat di hadapannya. Sungguh luar biasa haru biru yang mereka rasakan dalam perjumpaan itu hingga hanya tatapan mata yang berkaca kaca diantara mereka, lalu saling merangkul dalam pelukan erat yang tenggelam oleh kenangan.

Jefry dan Faisal yang masih berada di ruangan itu menyaksikan mereka, dan turut merasakan kesedihan kisah perjalanan persabatan diantara mereka, yang penuh sekelumit masalah dalam langkah kehidupan yang dilaluinya masing masing.

Sungguh luar biasa masa lalu itu, yang senantiasa membayang bayangi langkah mereka tanpa disadari hingga takdir menentukan suatu pertemuan dalam peristiwa yang tidak semustinya terjadi.

Setelah mereka puas saling berpelukan, kemudian Darma memperkenalkan Faisal serta Jefry.

Darma yang berdiri di tengah tengah Faisal dan Jefry sambil merangkul mereka berdua dengan rasa terharu atas segalanya yang mereka lakukan dan perjuangkan.

"Ren... kenalkan, sesungguhnya merekalah hero yang memperjuangkan persahabatan kita saat ini, dibalik masalah sekelumit peristiwa yang terjadi". Ucap Darma.

Rendy hanya menatap Faisal dan Jefry dengan senyuman bahagia dan ucapan terimakasih yang belum sempat terlontar dari bibirnya, namun tetesan airmata Rendy yang mengalir jatuh ke pipi, membuat Jefry dan Faisal mengerti arti sebuah tatapan terimakasih yang tak terkira dari pelupuk matanya.

"Baiklah kalau begitu kita pamit keluar saat ini " ujar Faisal (dan mewakili Jefry yang turut serta pamit keluar dari ruangan itu).

"Tunggu sebentar ... !! ujar Darma

Kemudian Darma yang kembali ke meja kerjanya dan membuka laci meja yang terkunci, lalu mengeluarkan buku check yang ia tulisankan nama untuk Faisal dan Jefry sebagai bentuk tanda terima kasih pada mereka, atas segala upaya yang telah mereka lakukan.

"Ini buat kamu Faisal ... dan ini buat kamu Jefry... kalian berdua boleh istirahat pulang, saya juga ingin segera pulang kerumah agar sahabat saya ini istirahat dulu sejenak". ucap Darma sambil memberikan satu persatu lembaran check yang sudah tertera nominal berserta masing masing nama didalam check tersebut.

*********************

7.ǚ

Langkahku Bagian dari BayanganmuWhere stories live. Discover now