Zenith

3 - Apa Kamu Membicarakanku?

Aku berjalan santai menyusuri koridor. Ini hari baru, maka tinggalkan hari kemarin beserta embel-embel 'kenapa'-nya. Seperti..

Kenapa kemarin aku bisa ketemu cewek sok tau kayak dia?

Kenapa kemarin aku bisa dikatain kayak boneka wawawa rusak sama cewek anonim?

Kenapa aku jadi sensitif sampe mikirin hal-hal sepele kayak gini?

KENAPA KESANNYA AKU JADI KEPO SOAL DIA?!

Oke, Sa. Kamu harus cuek seperti biasanya. Kalau direspon nanti dia malah jadi kebaperan kayak temen-temen cewekmu dulu. Dan informasi pribadimu akan jadi bahan barter oleh temen cowok penganut simbiosis parasitisme.

Oke, pertahankan, Sa!

"Arca!" panggil Damar, temanku, seraya mengangkat tangan kanannya. Aku menghampirinya dengan cengiran, kusambut tangannya diikuti pelukan khas cowok.

"Di kelas apa lo?"

Aku bersandar ke dinding di sampingku setelah mencomot kuaci milik Damar, "S-2, lo?"

"Widih ... peningkatan nih! Gua masih di S-4."

Aku tersenyum sombong, "Iya dong!"

Damar kemudian memulai cerita tentang anak-anak di kelasnya yang mayoritas berandalan. Aku mendengarkannya sambil menyemil kuaci. Lalu pandanganku tak sengaja menangkap sosok menyebalkan di seberang koridor.

Cewek hoodie yang kemarin.

Dia bersedekap dengan punggung bertumpu di dinding. Di depannya berdiri cewek yang kuketahui bernama Keira, teman sekelasku yang tidak masuk di hari pertama kelas dua belas.

Keira cukup terkenal karena termasuk kasta anak nakal. Melihat mereka sangat asik mengobrol, aku jadi kepikiran; si hoodie kuning salah pergaulan atau gimana, sih?

Lihat dia, sampai tertawa terpingkal-pingkal seperti itu. Memang selucu apa topik yang mereka bicarakan? Dan kenapa hanya dia saja yang terbahak sementara Keira tampak celingukan?

Namun tiba-tiba aku merasa bahwa akulah topik yang ditertawakan olehnya. Tepat saat Keira melihat ke arahku lalu mengatakan sesuatu kepada hoodie kuning dan dibalas dengan anggukan. Keduanya lantas menoleh menatapku, membuatku tak nyaman seketika.

Apa-apaan!

･ • • ━━━♦️━━━ • • ･