20 - Setan Cilik

913 120 8
                                    

"Tumben kamu minta ditemenin latihan," Aku menyesap minuman kalengku lagi sementara Zee masih tetap fokus berlatih gitar.

Jam istirahat ini kami duduk bersebelahan di taman sekolah, melewatkan indahnya kantin. Tapi selama bersama Zee, dimana pun tempatnya akan terasa indah.

"Ada kucing liar disini. Mana galak lagi!" jawabnya acuh tak acuh.

"Terus apa masalahnya? Kamu kan juga galak. Ajakin duel aja kucingnya!"

Zee menatapku datar, "Kamu ngelantur lagi, aku timpuk pake gitar, ya!"

Uhh ... setan cilikku sekarang sangar!

Aku fokus mendengarkan nada-nada yang ia petik. Tapi lama-kelamaan aku merasa janggal. "Kok beda sama yang kemarin-kemarin?"

"Sama, kok! Kupingmu kali yang salah,"

Ya, mungkin aku salah dengar.

***

Istirahat kedua, Zee datang ke kelasku mencari Keira. "Key, aku ngungsi di kelasmu, dong!" Itu permintaan Zee ketika bertemu sahabatnya.

"Kenapa?"

Aku tidak bisa memberi tau kalian apa alasannya karena aku juga tidak tau. Zee menjawabnya dengan berbisik di telinga Keira.

"Seriusan? Yang mana orangnya? Gue hajar dia!" ucap Keira menggebu-gebu sambil menaikkan lengan kemejanya --menantang.

Zee menahan pergelangan tangan Keira yang akan keluar kelas. "Nggak usah, Key! Aku cinta damai, inget?"

Keira tertawa renyah, "Cinta damai apaan! Bohong banget! Lo kan dendaman," katanya dengan nada bercanda.

Muka Zee yang semula cemas, kini berubah datar. "THANKS, Key ... thank you very much!" ucap Zee, memberikan penekanan lebih di kata pertama.

"Urwell, sweetheart!"

Dan seperti yang Zee bilang. Dia memang mengungsi di kelasku selama jam istirahat ini. Aku tidak mendekatinya karena istirahat kedua itu waktunya log in.

Ya, game lagi.

・ • • ━━━♦️━━━ • • ・

ZenithWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu