Zenith

4 - Nona, kamu dimana-mana!

Sumpah aku sudah membulatkan diri untuk kembali bersikap cuek, tapi entah kenapa ini menjadi sangat sulit. Dia terus-terusan muncul di sekitarku, membuat pertahananku goyah. Kebetulan berkali-kali ini sungguh mengerikan! Dia jadi seperti setan cilik bertopeng dewi!

Aku melihatnya pulang dengan berjalan kaki saat menunggu temanku di gerbang sekolah.

Ketika guru memanggilku di depan kantor, dia dengan santainya lewat sambil ketawa-ketiwi bersama Keira.

Di kantin, aku melihatnya sedang makan berdua dengan Keira. Itu kali pertama kulihat dia tanpa hoodie kuningnya yang ngejreng.

Saat aku di parkiran, dia juga datang untuk mengambil sesuatu dari jok motor milik Keira.

Beberapa hari yang lalu aku melihatnya di lapangan, waktu kelasnya pelajaran olahraga. Dia lincah dan cepat, cocok untuk perannya sebagai libero di permainan bola voli.

Gantian, ketika kelasku yang olahraga, dia bersembunyi di semak-semak pinggir lapangan lalu memanggil Keira untuk mengajaknya membolos bersama.

Berulang kali di setiap hari, dia lewat di depan kelasku seperti orang sibuk yang banyak kerjaan.

Aku bahkan berpapasan dengannya saat ijin ke toilet. Masa iya kebeletnya bisa barengan gitu.

Dan masih banyak lagi sudut di sekolah ini yang menjadi latar kemunculannya, dan sialnya, selalu saja kusadari. Aku penasaran, pernah tidak ya, dia muncul di sekitarku tanpa kusadari keberadaannya?

Entahlah, aku hanya tak sengaja kepikiran itu saat menunggu pembagian alat kebersihan baru di ruang tata usaha hari ini. Setiap kelas disuruh mewakilkan satu orang untuk mengambilnya, dan aku kesini karena jabatanku sebagai wakil ketua kelas.

"XII-A 5," panggil petugas TU.

Seorang gadis datang dari arah belakangku. Aku menghela napas panjang. Oh ayolah! Dia lagi? Baru semenit yang lalu aku selesai menjabarkan daftar cara kemunculannya, dan sekarang dia muncul lagi?

Ah, benar-benar!

･ • • ━━━♦️━━━ • • ･