19 - Besok Ada Apa?

956 127 13
                                    

Universitas Tyadarma. Penerimaan mahasiswa berdasar pada akreditas sekolah.

Pandanganku berpindah ke poster sampingnya.

Program studi diploma dan sarjana yang paling banyak diminati mahasiswa.

Pindah lagi ke samping.

Info pendaftaran mahasiswa baru Universitas Gadha Kusuma tahun 2019.

Lalu ke bawah.

Lima universitas teratas di Indonesia. Nomor empat akan membuatmu tercengang.

Aku mengernyit. Poster macam apa ini?! Judulnya clickbait sekali. Eh, tapi kan ini mading, tidak bisa diklik.

Siapa petugas mading yang bertanggung jawab atas poster clickbait ini?

Lagi ngelawak ya dia?

Dan tiba-tiba semuanya hitam. Sepasang tangan dingin menutupi kedua mataku dari belakang.

"Ayo tebak siapa!" suruh seseorang di belakangku. Suaranya berat, tapi dibuat-buat.

Tanganku terangkat, memegang tangan dingin ini. Aha! Kukunya panjang. Aku menyengir ala orang yang berhasil menemukan jawaban dari soal matematika paling susah.

"Ayo tebak!" desaknya tidak sabaran. Haha, ketahuan lagi. Itu sifatmu, 'kan, Zee?

"Oke..." aku bersedekap, "Kamu cewek, 'kan?"

"Iya."

"Cantik?"

"Iya."

"Pasti sombong."

"Enggak, kok."

"Masa?"

"Iya."

"Oh, berarti galak?"

"Ihh ... enggak!" suaranya berubah jadi suara khasnya Zee ketika merengek. "Eh! Maksudnya, enggak." dia kembali memberatkan suaranya.

Aku tertawa tanpa menimbulkan bunyi sedikit pun. Zee selalu kesal bila kuejek galak karena jabatannya di kelas. Hahahahah! Oke, lanjut.

"Baik?"

Tidak ada jawaban.

"Hei–"

"Enggak."

Aku mengernyit bingung. Enggak?

"Bercanda ... udahan ah paniknya!" Zee melepas tangannya dari wajahku. Aku lantas menunduk, mengerjap beberapa kali guna menyesuaikan mataku yang sedikit ngeblur.

"Tumben berangkat agak pagi." heran Zee yang sudah berdiri di sampingku.

Ya, terakhir kali aku berangkat pagi itu saat mimpi serigala dulu. Lama juga, ya.

"Kenapa kamu bilang enggak?"

Zee mengerucutkan bibir, "Kamu ngejek, ya? Aku kan sering bolos sama Key. Emang pembolos itu termasuk orang baik?"

"Oh iya, ya. Lupa!" ucapku ber-hehehe di akhirnya sedangkan Zee menggeleng sambil memutar mata ke mading.

"Wew, ada riddle baru!" Dia membaca salah satu riddle tersebut, "What is at the end of a rainbow? Ah, gampang ini mah!" Zee merogoh saku hoodienya, mengeluarkan sticky note lengkap dengan sebuah pulpen pendek.

Tebak warna sticky notenya apa!

Kuning. Wtf, Zee!

"Kamu selalu bawa itu kemana-mana?" tanyaku bernada tak percaya.

ZenithWhere stories live. Discover now