29 - Hypocritical

804 94 6
                                    

Di bawah ini adalah percakapan empat mata antara aku dan Brianda di taman belakang sekolah:

Brianda: "Kamu bercanda, 'kan?"

Aku: "Soal apa? Traktiran?"

Brianda: "Soal jadian!"

Aku: "Gak. Aku serius."

Brianda: "Nggak. Nggak mungkin!"

Aku: (mengedikkan bahu) "Yaudah kalo gak percaya."

Brianda: "Aku kenal kamu, Sa! Kamu nggak mungkin tiba-tiba notice cewek sampe jadian."

Aku: "Mungkin, kok. Buktinya ini sampe jadian."

Brianda: "Kenapa gitu?! Kenapa gampang banget? Kenapa kamu nggak ngelakuin hal yang sama ke Zee? Kenapa Zee nggak ngerasain juga seberapa susahnya deketin kamu?"

Aku: "Karena dia nggak kayak kamu."

Brianda: (mengernyit)

Aku: "Aku tau kamu udah ngelabrak semua cewek yang suka sama aku dan ngancem mereka buat gak nunjukin perasaannya."

Brianda: "Kamu tau darimana?"

Aku: "Dari salah satu korban kamu."

Brianda: " ... "

Aku: "Kamu penglabrak, Nda. Aku gak suka."

Brianda: " ... "

Aku: "Kamu pembully, aku tambah gak suka."

Brianda: " ... "

Aku: "Sayang banget, ya? Padahal aku udah hampir suka sama kamu. Tapi ternyata kamu cuma pura-pura. Kamu munafik!"

Aku berniat pergi, meninggalkan Brianda yang terdiam. Entah karena tak punya pembelaan atau karena topengnya sudah kulepas. Namun, langkahku berhenti saat mendengar suara tawa:

Brianda: (tertawa) "Kita serasi, ya?"

Aku: (menoleh ke belakang)

Brianda: (menuding dirinya) "Gue yang munafik," (menudingku) "sama lo yang berengsek."

Aku: "Maksud lo?"

Brianda: "Maksud gue lo berengsek, Sa!! Apa yang lo mau sebenernya? Lo pengen gue nggak main labrak-labrakan? Trus mau lo apain cewek-cewek bodoh itu?"

Aku: " ... "

Brianda: (nada rendah) "Lo mau mereka nunjukin rasa sukanya sama lo sementara lo sendiri bahkan nggak berniat buat ngeliat ke mereka?"

Aku: " ... "

Brianda: (berjalan mendekat) "Mau lo apain? Hah? Mau lo biarin aja mereka muja-muja lo kayak pasien sakit jiwa? Lo seseneng itu, ya, dikejar-kejar cewek? Egois banget, ya, lo!"

Aku: " ... "

Brianda: "Apa?! Lo nggak bisa bela diri lo sendiri?" (memutar bola mata) "Iyalah, kan lo emang berengsek."

Aku: "Lo mending operasi gender dulu biar bisa gue tonjok!"

Brianda: "Wew, pengalihan yang bagus!"

Memutar badan lagi, aku melanjutkan langkahku yang sempat berhenti beberapa menit. Meskipun tak kupedulikan, telingaku tidak bisa dibuat tuli sehingga mau tidak mau aku harus mendengar ucapannya;

"Gue nggak tau siapa yang ngasih tau, tapi gue curiga kalo lo bohong. Gue nggak akan pernah ngasih tau itu ke korban gue. Kenapa juga gue bongkar dosa sama mereka? Nggak ada untungnya."

Sudah jauh, tapi masih saja terdengar teriakkannya yang berbunyi: "Lo bisa tanya sama korban gue yang lain kalo nggak percaya!"

・ • • ━━━♦️━━━ • • ・

ZenithWhere stories live. Discover now