21 - Kucing dan Tikus

857 115 8
                                    

"ARSAA ... diapelin Zee, nih!!"

Kira-kira seperti itu kalimat yang diteriakkan Keira dari luar kelas saat pulang sekolah. Spontan aku melihat ke arah pintu. Di luar kelas, Zee mengayunkan kaki kanannya bermaksud untuk menendang Keira, namun tidak kena karena Keira sudah lebih dulu lari.

"Wah, udah mulai normal lo?" celetuk Rio dari bangku belakang dengan pandangan mengarah ke luar. "Cakep, Sa, orangnya. Semoga kali ini gak kayak yang dulu-dulu."

Aku menanggapinya dengan cengiran lalu menggendong tasku dan keluar menghampiri Zee.

"Jangan percaya, ya, Sa! Mulutnya Key itu emang suka konslet. Aku kesini bukan apel kok, cuma ngajakin ke gerbang bareng aja." sambut Zee begitu aku melangkah keluar kelas.

Aku menjawabnya santai, "Kamu apel juga gapapa."

***

"Arsa!"

Zee mendekatiku dengan terengah-engah. Apa dia habis joging pagi?

"Kamu kenapa ngos-ngosan gitu?"

Mengatur napasnya terlebih dahulu, dia pun menjawab, "Dikejar kucing liar,"

"Masih masalah kucing?"

"Iya. Kucing gila, tuh, kayaknya!" ucapnya berkacak pinggang. Dia kemudian mengawasiku dari atas sampai bawah, berulang kali.

"Kenapa?"

"Hih, kesel! Dasar tikus!" Zee pergi dengan langkah yang dihentakkan.

Apa salahku?

***

Saat jam istirahat aku tidak melihat Zee. Di kantin tidak ada, di taman tidak ada, bahkan di kelasnya pun juga tidak ada. Dan Keira juga sama, menghilang. Kemana kira-kira mereka berdua?

Tapi setelah dipikir-pikir, belakangan ini Zee nempel sekali denganku. Dia bahkan tidak menyadari tatapan tak suka yang ditujukan untuknya. Kadang aku kasihan kalau dia berada di dekatku.

Hmm?

Dekat ... dan, tatapan tak suka?

"Tumben kamu minta ditemenin latihan,"
"Ada kucing liar disini. Mana galak lagi!"

"Key, aku ngungsi di kelasmu, dong!"
"Kenapa?"
Zee berbisik.
"Seriusan? Yang mana orangnya? Gue hajar dia!"

"Aku kesini bukan apel kok, cuma ngajakin ke gerbang bareng aja."

"Kamu kenapa ngos-ngosan gitu?"
"Dikejar kucing liar,"
"Masih masalah kucing?"
"Iya. Kucing gila, tuh, kayaknya!"
Zee mengawasiku.
"Kenapa?"
"Hih, kesel! Dasar tikus!"

Dasar tikus?

Dari semua hewan yang ada, kenapa dia memilih menyamakanku dengan tikus? Meskipun dia tidak pernah mengakui kalau aku ganteng, tapi apa wajahku sejelek itu di matanya?

Kecuali ... karena tikus adalah hewan yang dikejar kucing.

Ya, Zee memang suka memakai perumpamaan.

Itu artinya si kucing liar adalah...

Mataku melebar, langsung saja aku berlari mencari Zee.

・ • • ━━━♦️━━━ • • ・

ZenithWhere stories live. Discover now