70

15.8K 474 58
                                    

*****FRANS*****

Kuhempaskan tubuhku di sofa
Kesaalllll….
Mas yudi juga ikutan duduk di depanku.
Dia duduk pelan….
Suasana hening.
Tumben mas yudi nggak cerewet seperti biasanya.
Udah beberapa hari ini mas yudi jadi pengawalku
Lebih tepatnya asistenku hahahahha.

Aku mendengus kesal.
Uhhhh napa juga ketemu fifi
Bukankah beberpa hari ini aku udah berusaha menghindarinya?
Dan..
Napa juga wajahnya nggak bisa hilang dari ingatanku.
Wajah cute…ganteng..tampan..ahhhhh
Fifiiiii…pergilah kamu dari memori otakku.
Napa sih susah amat.

“nih lihat!” kudengar suara mama sambil melempar brosur tepat di meja di depan mas yudi.

Aku dan mas yudi mendongak kaget.
Mas yudi langsung mengambil brosur.
Memandangnya
Ahhh brosur apa lagi?

“duh nyaa…nggak usah repot-repot nyaa…kalau mau kulihain saya, nggak usah sampai luar negeri nyaa”

Aku kaget
Mama sambil duduk langsung cemberut
Merebut cepat brosur yang ada di tangan mas yudi.

“bawel…tukang ge-er lagi…siapa juga yang mau kuliahin kamu….bisa-bisa delapan puluh tahun kamu nggak lulus yuuudd…ini untuk frans yud!”

“hehehhehehe kirain untuk saya nyaa” mas yudi sambil garuk-garuk kepala.

Aku tersenyum.
“brosur apa maa?” tanyaku

“ini frans…tadi aku datang di pameran pendidikan luar negeri, kamu pilih dimana…tinggal pilih frans…mau di australia…singapur atau inggris juga bisa” ujar mama

Kuambil brosur itu

“waahhhh….senengnya hatiku nyaa…akhirnya saya bisa sampai luar negeri juga” ujar mas yudi dengan wajah berbinar.

“apa? Yuuudiiiii o…on, ini untuk frans, bukan untukmu, dasar kuping wajan!” bentak mama.

“iya nyaa…saya kan Cuma inget pesen tuan…sebagai asistennya den frans…kemanapun den frans pergi saya harus ikut…berarti saya ikut kan?”

“apaaaaa!!”

Aku dan mama teriak hampir berbarengan.
Dan seperti biasa…wajah mas yudi terlihat bego memandangku.

“kok den frans dan nyonya kaget gitu sih? Kemaren tuan kan perintah ke saya to, kalau saya harus ngawal den frans kemanapun den frans pergi”

“iya mas…tapi tidak segitunya kali…mosok aku kuliah harus di kawal juga, uhh..” ujarku mulai kesal.

“tuh frans…kalau punya asisten oon, bisa-bisa kamu ketularan, heh yud…kalau frans kuliah secara otomatis frans udah gede…udah dewasa, maka nggak perlu lagi pengawalan!” mama ikutan kesal.

“lho…nyonya ini gimana to? Harusnya malah perlu pengawalan nyaa…gim ana tidak, kuliah itu waktu luang kan lebih banyak, maka bisa-bisa den frans malah jadi yang nggak-engak nyaa..”

Aku kaget
“yang nggak-enggak gimana to mas…justru semakin aku dewasa semakin aku tambah serius dalam hidup” sanggahku

“tuh dengar yuuudd….” Mama ikut melototin mas yudi

“Jadi beneran nih…besok kalau den frans kuliah tidak perlu kawalanku nyaa…beneran nih?” tantang mas yudi.

“ya beneran…emang napa? Ribet amat!” ujar mama ketus

“yo wis…kalau ada apa-apa dengan den frans saya tidak ikut tanggung jawab lho nyaa!” tantang mas yudi lagi.

“maksudmu apa yuuudd?” tanya mama mulai emosi.

Gara-Gara KONTOLKU Panjang 2 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang