Gara-Gara KONTOLKU Panjang 2 ( TAMAT )

101

****DAVID*****

“vid….” Tanyanya lirih

“ya…”

“gimana keadaanmu saat ini?”

Aku menoleh dan memandangnya
“seperti yang kau lihat frans…udah sehat kok dan siap beraktivitas seperti dulu” ujarku sambil senyum

Kulihat frans menghela nafas panjang

“bukan itu maksudku vid” gumannya lagi

Aku kaget
“lho…terus apa maksudmu?”

“maksudku…gimana keadaanmu setelah ditinggal mas rizal nikah?”

Degh!
Bagai disambar petir oleh pertanyaan frans
Mas rizal?
Kok frans tahu?
Lho?
Trus siapa lagi yang tahu?

Sejenak aku hanya melongo kaget
Seperti kehilangan nafas sesaat

“mas rizal? Maksud kamu?” ujarku sambil mengernyitkan kening pura-pura kaget

Frans tersenyum
Diambilnya telapak tanganku

“udahlah vid…aku tahu semua kok”

Kembali aku kaget
“udah tau? Apa maksudmu frans?” tanyaku lagi

Frans tersenyum…
“vid…udahlah…aku dah tau semua kok, kalau…hmmm…kalau kamu suka dengan mas rizal kan?”

Aku terdiam kelu
Sungguh…
Aku sungguh tak mengira frans tahu

“dan….aku tahu juga gimana perasaanmu saat mas rizal memilih untuk menikah”

Aku mengambil nafas panjang
Aku tak tahu harus bicara apa

“darimana kamu tahu frans?” tanyaku

“nggak penting itu vid”

“apa…apa ada orang lain selain kamu yang tahu?”

Frans mengangguk..

“siapa ? fifi?”

“bukan lah…udahlah vid…itu tak penting”

Aku mengernyit
“apa katamu? Tak penting?...frans bagiku itu penting frans…kita tinggal di sini…dimana lelaki yang suka dengan lelaki merupakan hal tabu”

“yahhh aku tahu kok”

Aku Cuma terdiam
Selama ini aku menyimpan rapat-rapat perasaanku terhadap mas rizal
Sungguh aku tak mengira kalau frans tahu semuanya

“frans..” ujarku lirih

“iya vid”

“jangan …jangan …bicarain mas rizal lagi yah”

Frans menatapku
“napa vid?”

“sudahlah…lupakan…” desisku

Jujur…
Aku benar-benar tak ingin mengingat mas rizal lagi
Sungguh.

“vid…kamu harus menghadapi kenyataan, kamu boleh cerita kok ke aku daripada kamu stress…aku juga pernah mengalaminya kok…bahkan…pernah juga sampai hampir bunuh diri, yahhh…aku sadari semua itu sebagai sebuah proses hidup” ujarnya pelan

Luar biasa…
Memang frans kini berubah..

Aku tersenyum
“frans…aku tak ingin membicarakan tentang mas rizal bukan berarti aku menghindari masalah, akan tetapi sudah kuaggap sebagai bagaian masa laluku yang tak ingin kuungkit lagi, yahhh…bener mungkin, itu salah satu pengalaman pahitku….saat ini…ibarat lomba lari…aku sedang mulai start lagi setelah kemaren sempat terhenti…aku…aku sudah melupakannya”