80

13.2K 457 29
                                    

******DAVID******

Kutatap matahari sore di lantai dua rumahku.
Hangat…
Menyinari kulit tubuhku yang berwarna putih pucat.
Kuambil secangkir teh hangat..
Kuseruput pelan…
Terasa hangat dan membuat nyaman di seluruh tubuhku.

Kutarik nafas panjang….
Kujulurkan lenganku…
Andai rumah ini tidak menghadap ke jalan raya ingin rasanya kutanggalkan seluruh pakaianku…
Agar sinar mentari ini membuat kulitku tidak lagi pucat…
Tidak lagi putih seperti seperti kapas
Tidak lagi seperti kulit cewek yang lemah…
Beberapa hari di rumah sakit membuat kulitku sangat putih dan pucat…
Dan…
Aku tak suka kulitku
Apalagi badanku
Seperti tinggal tulang..
Kecil dan lenganku seperti tulang saja yang berbalut kulit pucat.
Aku tak suka ini.

Aku suka kulit seperti kulitnya mas rizal…
Ohhh mas rizal lagi
Yahh…kulit mas rizal agak gelap
Banyak rambut tumbuh..
Kasar..
Tapi super sexy..
Membuatku selalu terkenang saat merabanya.

Akhhhh…mas rizal?
Dimana engkau?
Sudah dua hari lalu aku pulang dari rumah sakit
Tapi…
Semenjak om albert datang…mas rizal seperti menghilang tertelan bumi
Hilang…dan hilang
Beberpa kali kuhubungi dia
Selalu hpnya nggak aktif
Benarkah mas rizal cemburu?
Ohhh…om albert itu omku mas?
Harusnya kita bisa bicara kan?
Kamu bisa datang..
Kita bisa bicara baik-baik
Jangan cemburu lah…
Om albert tak pantas kau cemburui.
Dan…
Baru kutahu…ternyata mas rizal cemburuan.
Tapi…
Disudut hatiku terdalam aku senang
Mas rizal benar-benar cinta aku.
Dan kini aku harus cepat sehat..
Akan kucari mas rizalku yang hilang
Dan akan kutemukan lagi rasa cintaku yang hilang bersama mas rizal.

Aku menarik nafas panjang.
Kulihat dari atas…om albert keluar dari mobil
Dia dengan kak novi entah dari mana…
Ahhh untung ada om albert
Dia mirip mas rizal
Seluruh kasih sayangnya seperti tercurah padaku.
Seluruh urusan tentang aku dia monopoli.
Semua warga rumah ini dilarang oleh om albert untuk menyentuhku sekalipun.
Mama…papa…mbak novi…semua nggak boleh mengurusku.
Semua tentang aku diurus oleh om albert..
Mulai menyiapkan sarapan…menyuapiku…membuat sup..membuat susu….semuanya..bahkan sampai memandikanku dan mengganti bajuku.
Untung ada om albert…
Andai dia bukan omku…
Pastilah aku sudah jatuh hati gila-gilaan padanya.
Tapi dia omku
Dan aku keponakannya
Nggak mungkinlah aku mencintainya.
Lagi pula ada mas rizal yang sampai saat ini masih bersemanyam di hati.

*******

“hei..melamun aja….” Teriak kak novi mengagetkanku.

Aku cemberut…
“uhhh…yang baru jalan-jalan….enaknyooooo….”

“hehehehehehe…salahmu sendiri sakit…wweee..” kak novi nyengir

“mana oleh-olehnya?” tanyaku

“nih” kak novi menyodorkan sekotak donat kesukaanku.

Aku tersenyum..
“makasih kakakku yang cantik…”

“yeee….itu tuh yang beliin om kok”

“uhhh…kirain kamu…pantesan tadi sempat kepikiran…tumben kakakku nggak pelit hehehehe”

“uhhh” kak novi cemberut.

Langsung kumakan…
Masih belum enak makan sebenarnya sih
Tapi lumayan….
Hampir seperempat donat masuk ke perutku.
Sedikit mual dan akhirnya kuserahkan ke kak nov

“nih makan…aku dah kenyang kak”

Mbak novi melotot memandangku

“vid…dikit banget makan kamu”

“masih agak mual kak”

“lah…kapan kamu gemukan vid jika makan saja susah…ayo makan lagi vid…paksain dong”

Gara-Gara KONTOLKU Panjang 2 ( TAMAT )Where stories live. Discover now