85

10.1K 419 38
                                    

*****RIZAL*****(lanjutan)

“kaakk…..” suara Fifi mengagetkanku
Aku menoleh…
Papa dan mama juga…

Fifi langsung duduk di dekatku.

“aku dengar semua…” ujarnya lirih

“maksudmu?” tanyaku

“yah….aku dengar semuanya…termasuk alasan kak rizal tadi”

“ohh…”

“fiii….jangan diambil hati ya?” ujar mama pelan

“nggak apa-apa kok ma, Cuma agak kecewa dengan kak rizal saja!” ujarnya ketus.

Aku menoleh…
Memandang fifi serius

“fii…ini kan demi kamu fiii….” Ujarku mendesis

Telapak tanganku diambil oleh fifi
Diremasnya pelan

“kak…aku bangga punya kak rizal…bangga dan terus terang terharu dengan perhatian kak rizal terhadapku….tapi…bukan berarti kak rizal harus mengorbankan hidup kak rizal hanya untukku” ujarnya lirih

“fii…aku tak merasa mengorbankan hidupku kok”

“nggak!...pokoknya kalau kak rizal gagal nikah hanya karena ingin jagain aku…maka aku adalah orang yang paling merasa bersalah”

“fiii…..tapi kamu harus sadar….kamu harus dilindungi saat ini…hidup kamu terancam fii”

“ayolah kak….lupakan masa lalu kak”

“iya fii….aku sudah lupakan kok…tapi tetep…aku tak ingin kejadian yang menimpaku juga menimpa kamu”

Fifi memandangku serius
Dan…
Dia langsung menubrukku…
Memelukku

“kak….makasih….ayolah kak…sadar! Fifi sudah besar…sudah bisa jaga diri, ayolah kak…mulai sekarang…tentukan sendiri hidup kak rizal”

“udaaaahhhh…..kalian jangan saling menyalahkan” akhirnya papa menengahi.
Fifi melepaskan pelukannya.

“zal…” ujar papa lagi

“iya pa”

“bener yang dikatakan fifi zal…kamu harus sadar….adikmu sekarang udah besar…aku pikir adikmu udah bisa jaga diri kok”

Aku mengambil nafas panjang
“pa…mungkin papa nggak tahu…kalau sekarang fifi sedang di dekati seorang homo…makanya aku khawatir pa”

Papa dan mama saling berpandangan
“homo?” keduanya hampir serempak menjawab.
Kulihat fifi juga melotot memandangku.

“kak….kak rizal ini ngawur…emang siapa yang homo yang mendekatiku? Temen fifi kan banyak..”

Kupandang dia..

“frans…fi…emang kamu nggak tahu kalau frans itu homo?”

Fifi menggeleng pelan
“iya pa…ma…terutama mama…tahu kan…si frans…putra dari pak sujatmiko…aku tahu kok…sejak dulu dia ngejar-ngejar fifi”

“zall……” papa mendesis sambil menggelengkan kepala

“ada apa pa? papa nggak percaya?”

“zal….sampai kapan kamu akan selalu curiga akan setiap lelaki yang dekat dengan fifi? Sampai kapan zal? Sudahlah zal…mulai sekarang kamu harus pikirkan masa depanmu…fifi sudah besar…sudah bisa jaga diri”

“iya kak….udahlah kak…jangan terlalu pikirin aku” ujar fifi.

Aku terdiam…

“kak….ada jutaan lelaki homo di dunia…dan menurutku tidak semua jelek kok….ada juga yang baik, percayalah kak….aku takkan mengalami apa yang pernah dialami kak rizal di masa lalu”

Gara-Gara KONTOLKU Panjang 2 ( TAMAT )Where stories live. Discover now