93

10.1K 448 50
                                    

*****FRANS***

Suasana meriah resepsi dadakan perlahan selesai.
Mas rizal telah pergi ke hotel bersama istrinya.
Aku menghela nafas panjang…
Hmmm…betapa bahagianya mas rizal
Kapan ya…aku dapat menikmati masa-masa bahagia seperti mas rizal?

Satu per satu keluarga fifi telah pulang
Keluarga acidpun pulang ke solo.
Hmmm…cowok arab solo yang cakep.
Akhhh acid…andai kamu di semarang, pasti aku telah berpaling dari fifi.

Mama dan papanya fifi sedang berbicara serius di ruang tengah
Aku paham..pasti mama dan papanya fifi sedang mengucapakan rasa terima kasihnya pada mama papaku.
Yahhh bagaimanapun juga papa dan mama ikut andil besar dalam prosesi pernikahan mas rizal.

Dan akhirnya…
Mama dan papanya fifi keluar ruangan
Datang menyalamiku sambil mengucapkan terima kasih atas bantuanku.
Om albert tadi juga sudah pulang
Tak lupa aku titip salam buat david.

Suasana ruang resepsi lenggang
Kulihat fifi dan mas yudi sibuk membereskan ini itu di temani beberapa karyawan rumah makan.
Akupun ikut sekedar membantu.

Aku mendekati mama dan papanya fifi yang sedang berbicara dengan fifi.

“fi..kamu disini dulu ya…bantu-bantu beresin tempat”

“mama papa mau pulang?”

“iya fi…om ahmed mau pulang ke jakarta, jadi papa harus pulang sekarang”

“ohh…ya udah , salam untuk om ahmed ya?”

Papanya fifi mendekatiku
“dik frans…kalau tidak repot, tolong nanti fifi diantar pulang ya?’

Aku tersenyum
“om…jangan kuatir lah…oh ya om, kalau fifi nginep di rumahku boleh nggak?”
Tiba-tiba aku ada ide.

Kulihat papanya fifi memandang mamanya fifi.

“gimana om, boleh nggak?” desakku

“hmm…kami sih tidak masalah dik frans…cumaa…”

“Cuma apa om?”

“Cuma apa tidak ngrepotin keluarga dik frans?”

“hah…ya tidak lah…mosok ngrepotin? Bahkan aku seneng malah…gimana om…boleh kan?”

“boleh…silakan…asal tidak merepotkan saja”

“wah makasih ya om”

Papanya fifi mengangguk dan tersenyum.
Dalam hati aku bersorak kegirangan
Waahhh….nanti malem aku bakalan tidur bermesraan dengan pacarku…
Akhhh..membayangkan saja membuatku bersemangat!

Kudatangi fifi yang sedang sibuk menyingkirkan beberapa gelas

“fii…” ujarku lembut

“apaaa…” suara fifi melengking tinggi

Entahlah…fifi beberapa saat ini emosinya sedang naik

“tadi…hmmm…tadi…” aku tergagap tiba-tiba

Fifi melotot menatapku
“apa lagi frans…udah ah jangan ganggu…sono tuan pangeran frans istirahat saja” fifi masih emosi.

“kamu ini lho…aku kan Cuma mau bilang, tadi mama papamu menyarankan agar kamu tidur di rumahku saja, itu ….”

Fifi langsung bergerak kaget
“apaaa?? Akhhh…ngggaaakkk…nggak mau aku! Enak saja nginep di rumahmu”

“terserah! Pokoknya harus!”

“nggak mau frans…” fifi teriak lagi

Kudekatkan bibirku di telinganya
“jangan khawatir fi….nanti malam kita bulan madu kayak mas rizal yaa…” bisikku

Gara-Gara KONTOLKU Panjang 2 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang