72

14K 460 48
                                    

*****FRANS*****

Gila….
Aku bisa gila nih nunggu jawaban dari fifi.
Walau…
Secara mental aku sebenarnya sudah sangat siap jika kembali ditolak olehnya.
Bukankah sudah beberapa kali fifi menolak jadi pacarku…
Nggak masalah lah…
Aku dah siap jika ditolak fifi.
Bukankah sebentar lagi aku lulus…trus nggak lihat lagi wajah cakepnya…
Tinggal di jogja
Dan mungkin berusaha melupakan dirinya, hiks…

Tapi…
Jujur….
Aku belum siap jika fifi ternyata mau jadi pacarku, huhuhu…
Gimana ya?
Mungkin aku akan pingsan dulu
Atau…
Menangis
Menjerit
Melompat-lompat kegirangan
Atau malah stress…masuk RSJ
Duh jangan sampai deh.
Pokoknya…jika fifi sampai mau nerima aku jadi pacarnya…
Hal pertama yang kulakukan adalah peluk…
Peluk…
Peluk…
Peluk…
Peluk dia selamanya…
Duileee…sepertinya aku memang sedang beneran stess nih.

Jam empat kurang sepuluh menit.
Ranjangku awut-awutan
Aku semakin gelisah saja…
Hp…bb…laptop…telepon kamar…semua siap menerima kedatangan suara fifi.
Semua sudah kusiapin….
Tinggal nyiapin dering rington dada ini yang masih saja belum teratur detaknya.

Dan….
Hp disisiku berdering juga.
Aku melompat
Telapak tanganku bergetar mengambil hp.

“halooo frans….” Suara fifi di seberang sana

Sejenak aku terbengong
“i…iyaa fi…gimana jawabanmu?” jawabku tak sabar.

“frans….” Seperti desisan..

“ya”

“maaf frans…” suara desisan lagi

Aku seperti mau pingsan mendengar kata maaf…duh berarti fifi menolakku lagi.

“i..iyaa”ucapku terbata

“maaf frans…bisa kita ketemu saja…ngga usah pake telpon?”

“nggak! Pake telpon saja, cepetan jawab!”

“ini bukan sekedar jawaban ya atau tidak frans…?....ini…banyak hal yang harus kita bicarakan”

“jawab saja ya atau tidak…kan beres to fi?”

“nggak semudah itu frans, ayolah ketemu…aku deket kok…di depan rumahmu”

“hah…apa?”

“iyaaa…aku tuh di depan rumahmu, pengen ketemu langsung saja ma kamu”

“fii…aku lom siap “

“lom siap? Maksudmu?”

“aku belum siap menerima penolakan darimu lagi”

“hahahahhahah” fifi malah tertawa diseberang sana.

“kok kamu malah ketawa?”

“ya iyalah…aku kan belum jawab, kok kamu dah yakin kalau aku menolak jadi pacarmu”

“fiii…ini serius fii…pembicaraan kita disaksikan oleh Tuhan fii…”

“hahhahahaha” fifi tertawa lagi

“fiii…bisa ngga…lebih serius”

“iyaaaaa…tapi jangan bawa nama Tuhan dong”

“iyyaaa..pokoknya aku nggak mau ketemu kamu kalau kamu belum beri jawaban ya atau tidak…”

Sejenak hening
Jantungku semakin berdebar saja menunggu

“fiiii…” jeritku terpekik tak sabar

“hmmm..iya frans” ucapnya datar
“cepetan jawab fiii”

“tuh tadi kan dah kujawab!”

Gara-Gara KONTOLKU Panjang 2 ( TAMAT )Where stories live. Discover now