71

15.2K 451 20
                                    

****LUTHFI****

"Fraaans....." aku berteriak keras diantara kerumunan anak sekolah yang berjalan akan pulang sekolah.

Kulihat frans berjalan cepat melewati beberapa anak sekolah.
Cuek.
Uhhhh....
Sepertinya sengaja dia menghindariku.
Tadi dia sempat berpapasan denganku di teras kelas.
Dan...
Langsung saja berjalan cuek.
Menghindariku dengan wajah dinginnya.
Aarrrggghhh....huh...ini semua gara-gara david.
Jadinya ya gini...aku ngejar-ngejar frans.

Akhhh...akhirnya sampai juga dibelakangnya.
Kuraih pundaknya.

"frans..." aku setengah berteriak.

Beberapa temanku sampai menoleh ke arahku.

Dia menoleh.
Seperti biasa....seperti tadi kulihat...masih sama.
Wajahnya sangat dingin memandangku.
Tanpa ekspresi.

"ada apa?" tanyanya ketus.

Muncul lagi deh wajah sengak frans seperti saat pertama ketemu dia dulu.
Huhh..pengen banget kutonjok lagi wajah ini.
Bikin emosi.

Aku mengatur nafas...
Sabaaarrrrr......harus sabar.

"jadi ketemu di kantin sana kan?" tanyaku menunjuk ke arah kantin tak jauh dari sekolah.

"hah? Ketemu? Emangnya kita sudah janjian ya?"

"fransss..." aku mendesis menahan emosi.
"okee....tapi aku lagi mayan sibuk fi...ada pelajaran tambahan sebentar lagi, mau ngomong apa? Ngomong saja!"

Masih saja sengak.
Uhhh...

Langsung kuraih lengannya.
Kupegang erat...seerat-eratnya...
Kutarik dengan kekukatan penuh.
Emosiku sudah meluap kali ini.
Kesabaranku habis.
Dengan tertatih-tatih frans mengikutiku menuju
Dia berusaha mengibaskan lengannya
Meronta
Tapi...tetep...cengkramanku lebih kuat.

"hoiiii..lepasin mau apa kamu fi!" dia setengah menjerit

Aku Cuma diam
Menyeretnya menuju kantin.
Ohh vid...semua ini kulakukan hanya untukmu.
Kalau bukan karena kamu lagi sakit...males banget nyeret-nyeret preman sekolah gini di depan temen-temenku.

Tiba-tiba pundakku ada yang menarik ke belakang.
Aku terhenti...
Dan wajah-wajah sangar kembali mengerubungiku
Tampangnya sangar..
Bakal rame lagi nih.
Anak buahnya frans.
Uhhh dasar preman pengecut, beraninya keroyokan.

"mau kau apain bosku fi...mau macem-macem lagi ya?" tanya salah seorang yang bertubuh tambun sambil bersedekap

"heh...bukan urusanmu!" ujarku ketus menantang

Emosiku sudah meluap.
Bisa-bisa kuhajar lagi nih gerombolan preman ini.
Nggak takutlah...

"apaaaa???!!!" tiba-tiba salah satunya langsung melompat mencengkeram kerah bajuku.

"kalau terjadi apa-apa terhadap boss...berarti itu juga urusanku!" dia berkata pelan mengancam.

Kutatap wajah berjerawat.... Jelek banget wajahnya.
Huh...frans...punya anak buah kok gini-gini amat sih...bikin muak.

"heh...ndon....sudaaahhh...kalian pulang saja, ini urusanku dengan fifi" akhirnya frans bersuara.

"hmmm...boss yakin nggak apa-apa?"

"iya...sono pulang! Aku nggak ingin ribut lagi...." Ujar frans berusaha wibawa.

Dan aneh...
Semuanya bubar.
Gila bener nih frans...punya ilmu apaan ya? Tampang-tampang sangar gitu bisa nurut sama suara frans.

"fii...okee...lepasin...okee...aku ikut kamu...tapi lepasin....atau anak buahku akan menghajarmu lagi" pinta frans.

Aku menarik nafas panjang.
Berusaha membuang seluruh emosiku.
Akhirnya kulepas juga cengkeraman di lengannya

Gara-Gara KONTOLKU Panjang 2 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang