13. Jus Tumpah

120 16 0
                                    

- Maybe you become jerk on them. But, you show me that you're gentlemen -

***

Setelah dua hari tidak masuk, Willy masuk sekolah. Kantin yang selama dua hari kemarin menjadi hal yang kurang menarik, sekarang kembali menjadi hal yang menarik. Formasi 4 cogan Angkasa kembali lengkap.

Kini para cogan Angkasa itu sedang menghabiskan waktu istirahat di kantin Mang Bono. Willy dengan semangat menghabiskan pangsit mie yang selama tiga hari tidak ia jumpai. Aktivitasnya terhenti ketika Rega yang duduk di sebelahnya menyenggol lengan Willy.

“Ga, lo nggak tau gue lagi apa?”

“Tuh.” Rega melirik Luvena yang berjalan dengan Sherly menuju ke kantin Mang Bono. “Sama Sherly dia.”

“Sherly?”

“Itu yang sama Luvena. Masa lo lupa? Dia waktu itu ikut jengukin lo sama sang mantan.” sambar Panji.

“Elah, Ji. Ingetannya jangka pendek. Mana inget dia.”

“Kambing lo, Ren.”

Luvena dan Sherly sampai dikantin Mang Bono. Seperti biasa, Sherly selalu mencari pandang ke arah Willy. Sedangkan Luvena, ia tidak mau menatap ke arah Willy. Takut kalau cowok itu melakukan hal yang tak terduga, menyapa misalnya.

“Dia kok ga nengok sih? Kaya orang ga kenal aja.” ucap Willy heran kemudian meneguk segelas es teh.

“Menurut novel yang biasanya adek gue baca nih ya. Kayanya Luvena nggak mau anak – anak di sekolah tau kalo lo kenal dia. Tau sendiri kalo fans sama mantan lo banyak yang nekat.” ucap Panji mencoba menganalisa situasi.

“Nah, apalagi mantan yang itu.” Reno menatap Kelly yang berjalan ke arah mereka bersama Ghea, Laura, dan Mikha.

Kenapa Sherly tidak bersama mereka? Karena kalau di sekolah Sherly lebih sering menghabiskan waktu bersama Luvena. Kecuali kalau hangout, Sherly akan bersama mereka. Luvena tidak suka hangout. Atau lebih tepatnya tidak ada waktu untuk hangout. Dia bekerja, ingat?

Kelly bersama gerombolannya itu nimbrung di meja Willy. Kelly duduk di antara Rega dan Willy.  “Kel, lo dateng – dateng rese banget deh.” omel Rega yang merasa terganggu.

“Apaan sih, Ga. Siapa juga yang rese. Mending lo minggir sana. Ganggu aja.”

“Nggak sadar diri. Siapa yang ganggu, siapa yang di tuduh.”

“Bacot aja sih, Ga.” Kelly beralih menatap Willy. “Kok kamu nggak ajak aku ke kantin sih, sayang?”

Willy merasa muak mendengar ucapan Kelly. Apalagi cewek itu mulai menggandeng lengan Willy dan menyandarkan kepala di pundak Willy. “Kel, lo jauh jauh deh. Gue mau makan.” ucap Willy kesal.

“Ya udah sini aku suapin.” Kelly mencoba mengambil sendok di tangan Willy. Tapi Willy menepis tangan Kelly. “Singkirin tangan lo.”

“Udahlah, Kel. Willy udah nggak mau tuh sama lo. Mendingan lo sama gue aja. Gimana? Mau ga?” ucap Reno sembari mengerlingkan matanya.

“Ogah!”

Panji dan Rega terkekeh mendapati hal itu. Reno adalah spesies yang tidak ada bedanya dari Willy, bahkan lebih parah. Meskipun biasanya Willy sangat cepat berganti cewek, dia hanya memacari satu cewek. Berbeda dengan Reno yang bisa memacari lima cewek sekaligus.

Di lain sisi, Luvena dan Sherly yang membawa mangkok bakso bingung harus duduk di mana. Hanya ada satu meja di sebelah meja Willy dan teman – temannya.

WarnaWhere stories live. Discover now