29. Gagal Backstreet

64 6 0
                                    


***

"Permisi, Kelly ada?"

"Bentar gue panggilin." Teman sekelas Kelly masuk ke dalam untuk memanggilkan Kelly. Kelly pun keluar dan menemui cewek itu. Dahi Kelly mengernyit. Kelly menaikkan sebelah alisnya. "Apa?"

"Pacar baru Willy. Gue tau siapa dia."

***

"Astaga. Sepeda gue kenapa?" Luvena terkejut melihat sepedanya yang kehilangan roda depannya. Ia melihat ada secarik notes yang tertempel di sepedanya.

Ini baru awal. Gue bakal terus buat perhitungan sama lo sampai lo jauh dari Willy.

Luvena bingung. Siapa yang melakukan ini padanya? Apakah Kelly? Tapi untuk apa? Apa karena cewek itu masih menyimpan dendam padanya karena kejadian beberapa minggu silam, atau bahkan yang lebih parah cewek itu sudah tau kalau dirinya sudah menjadi pacar Willy. Tapi, dia tau darimana? Tidak mungkin Sherly, Luvena tau Sherly tak sejahat itu.

"Sepeda kamu kenapa?"

Luvena terkejut karena Willy bersama teman temannya mendatanginya di parkiran yang memang tidak terlalu ramai. Tapi mereka yang ada di sana tentu saja menatap mereka penuh curiga ke arah mereka, terutama Luvena.

"Aduh, kenapa nyamperin? Nanti diliatin anak – anak."

"Ya mana bisa aku tega liat kamu kebingungan gitu."

"Tolong ya dikondisikan. Disini ada orang yang masih ldr-an sama jodohnya," sahut Rega dengan tampang melas.

"Ldr gimana? Jomblo sok punya pacar lo," cibir Reno.

"Dih ga percaya. Gue tuh beneran ldr. Gue disini jodoh gue di masa depan."

"Bodo amat anjir."

"Receh amat sih lo. Ini gimana sepeda yayang gue bisa gini?"

"Yayang banget nih?" ledek Panji.

"Ssstt. Udah dong. Jangan ngomong gitu. Nanti malah ada yang denger," ucap Luvena dengan suara pelan.

"Jelas ini Kelly kalo menurut gue," ucap Panji sesuai instingnya.

"Tapi kenapa? Gara gara kejadian uks? Masa masih dendam? Gue rasa enggak deh," ucap Rega.

"Ini Kelly. Tapi bukan karena kejadian uks. Tapi karena dia udah tau kalo Luvena itu pacar Willy," ucap Reno.

"Kata siapa lo? Yakin banget. Lagian kalo emang itu alasannya, dia tau dari mana coba? Belum ada yang tau selain kita berlima," ucap Willy.

"Sherly tau. Dan dia satu tongkrongan sama Kelly."

***

"Gue kira lo bisa nangkep poin yang gue omongin sama lo tadi pagi. Tapi ternyata gue salah."

Ucapan itu menghentikan langkah Sherly yang baru saja keluar dari toilet cewek. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Reno yang ternyata berdiri di dekat pintu toilet cewek, sambil bersedekap.

"Maksud lo?"

"Pasti lo kan yang bilang ke Kelly kalo Luvena jadian sama Willy?" tuding Reno.

"Apaan sih lo. Siapa juga yang ngadu sama Kelly."

"Terus kalo bukan lo siapa lagi? Cuma kita berenam yang tau soal hal itu. Pasti lo ngadu karena lo sakit hati sama Luvena. Terus akhirnya dia bikin perhitungan sama Luvena. Gue ga nyangka lo gini, Sher."

Sherly semakin tidak mengerti apa yang Reno bicarakan. Dan semua yang Reno tuduhkan padanya, dia merasa sakit mendengarnya.

"Asal lo tau, ya, Ren. Semarah – marahnya gue sama Luvena, gue nggak setega itu sama dia. Gue masih nganggep dia sebagai sahabat terbaik gue." Nada bicara Sherly naik.

WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang