20. Naked

5.4K 606 55
                                    

Pukul satu dini hari aku baru tiba di rumah. Besok sudah hari-H event. Walaupun acaranya akan dimulai sekitar pukul 7 sore, tapi tetap aku sebagai EO harus datang dari pukul 8 pagi. Memastikan semuanya sudah sangat siap, kemudian jiar dan check sound untuk yang kedua kalinya.

Rumah sudah sangat sepi, papi dan mami tentu saja sudah tidur. Aku sudah sangat lelah sehingga memutuskan untuk langsung naik menuju kamar dan segera beristirahat. Besok akan menjadi hari yang sangat melelahkan, aku harus men-charge kekuatanku malam ini.

Dengan perlahan aku memijat leher sembari memutar knop pintu. Dan saat pintuku terbuka sempurna..., aku melihat sosok perempuan duduk di atas tempat tidurku. Ia menoleh ke arahku dan pandangan kami bertemu.

Bukan, ia bukan tante kunti, melainkan lebih seram dari itu.

"Anna, baru pulang?" Ujarnya dengan nada suara persis seperti terakhir kali ia bicara denganku di Bandara.

Aku menghela nafas, buru-buru mengembalikan kesadaran untuk tidak lama bengong melihat keberadaannya. "Kapan dateng?" Tanyaku basa-basi sembari menutup pintu dan menguncinya.

"Tadi pagi, sekitar jam 9. Mami bilang kamu lagi sibuk-sibuknya ya? Nyiapin event apa?" Senyum, cara bicara, tatapan matanya tidak berubah sama sekali. Masih membuatku benci.

"Event musik tahunan biasa." Aku menggantungkan tas di gantungan dan meletakan sneakers Keds di rak sepatu.

"Kamu pasti sibuk banget,"

Udah tau pakai nanya. Sebel.

Aku hanya menanggapi dengan anggukan, kemudian beralih ke atas meja rias untuk membersihkan wajah dengan susu pembersih.

"An, Kakak tidur sama kamu ya. Azra udah gede, ga muat kalo tidur bertiga, jadi biar dia tidur sama daddy-nya di kamar Kakak."

Azra— gabungan dari Azrof dan Sara, menjijikan bukan? Cih, sok manis dan romantis.

Karena malas aku hanya mengangguk, tidak ingin bertanya dan menambahi omongannya.

"Kakak tidur duluan boleh?" Tanyanya lagi.

Lagi, jawabanku hanya anggukan.

Setelah itu Sara mengambil posisi tidur di sebelah kanan dan mulai memunggungiku.

Lumayan banyak perubahan juga pada wanita ini dari segi penampilan. Rambut hitamnya dicat brunette, kulitnya juga tampak sedikit tanning. Australian girls gitu gayanya.

Jika ada Sara, maka sudah pasti ada Azrof. Sial, bisa semakin malas saja aku pulang ke rumah jika akan selalu melihat kuman-kuman ini hingga beberapa hari atau minggu ke depan.

*****

Aku sengaja bangun lebih siang, pukul 7. Agar saat bangun aku langsung mandi dan berangkat, sehingga tidak perlu berbasa-basi atau mengajak ngobrol makhluk-makhluk tidak etis yang sedang menjadi tamu di rumah.

Sara sudah bangun dan entah kemana, yang jelas saat aku membuka mata, keberadaanya tidak di sampingku. Lagipula aku berharap bahwa kedatangannya adalah mimpi buruk karena terlalu lelah kemarin. Tapi suara berisik  tawa dan piring dari lantai bawah menembuk kamarku dan menusuk telinga. Sangat menyebalkan.

Aku segera bergegas mandi dan sekarang sedang siap-siap untuk segera berangkat. Karena hari ini aku akan kerja lapangan yang tentu saja akan sangat banyak keringat dan lari dari sana ke sini lalu ke sana lagi layaknya pergi haji, jadi aku tidak akan mem-blow atau mencatok rambut. Cukup di kuncir kuda, dan menyapuhkan sedikit make up agar segar, aku pun siap untuk perang.

Women's StoryWhere stories live. Discover now