🌀 2

8.6K 630 6
                                    

Aku mengedikkan bahu tidak tahu. "Entah, aku hanya mengingatnya." jawabku apa adanya.

"Em... Ry? Tanganmu kenapa?" tanya Fey, dan aku menoleh histeris kepadanya.

Tanpa kusangka tangan kiriku menengadah di atas paha. Aku buru-buru menutupnya dengan mengepalkan tanganku kuat-kuat. "Ti-tidak, ti-tidak apa-apa." jawabku cepat.

"Ada apa?" tanya Athan penasaran. Dan kepalanya menunduk untuk melihat tanganku.

Aku menyembunyikannya dengan tangan kananku di atasnya.

"Sudah, pandangannya kedepan. Dan kau Ry, pertahankan cara belajarmu."

"Ada apa?" tanya Yuta sama penasarannya dengan Athan.

Aku diam tidak bergeming, mengupayakan agar ekspresiku tidak membuat mereka penasaran. "Ibu guru menyuruhmu apa tadi?" tanyaku mengalihkan topik.

Dan keduanya diam.

Guru itu memberikan penjelasan atas jawaban panjang yang kutulis. Aku juga tidak menyangka, aku bisa mengerjakan soal panjang seperti itu? Dan rumusnya aku hanya menghafal seperti biasa, tapi kalau aku, tidak bisa mengerjakan sebelum diberi contoh soal. Tapi ini? Mungkin keberuntungan pagi ini milikku.

.

.

.

.

.

Dua pelajaran telah usai, yang pertama pelajaran matematika dan yang kedua IPA, untung saja IPAnya fisika bukan kimia.

Sekarang aku tengah disudutkan oleh Athan, Fey, dan Yuta. Karena pertanyaan mereka belum ada yang kujawab.

Aku menarik napas lelah dan memutar bola mata malas. "Hanya luka kecil, lagipula tidak sakit." hanya perih.

"Tapi..." Aku meraih tangan Fey agar mengikutiku.

"Ry, Fey? Kalian mau kemana? Ini bekalmu bagaimana, Ry?" tanya Athan ketika aku dan Fey sudah berada di luar kelas.

"Simpan saja, nanti akan kumakan!" teriakku dari luar.

Aku membawa Fey agar menemaniku ke ruang di mana buku-buku berada. Perpustakaan. Aku tidak bisa langsung bercerita, aku harus butuh waktu agar menceritakan ini. Dan aku juga bingung bagaimana cara menceritakannya, aku saja tidak tahu asal mulanya?

"Kenapa kau membawaku ke ruang ini? Aku benci buku ensiklopedia."

"Aku mengajakmu agar kau bisa belajar menyukai ensiklopedia."

"Aku tidak mau. Ensiklopedia membuat kepala berputar. Apalagi tentang astronomi, uh..." ucapnya sambil mengacak rambut frustasi, menandakan bahwa dia sangat benci ensiklopedia.

"Haha, aku bercanda. Kita baca komik atau novel saja yuk." ajakku memasukki ruangan itu.

Aku mencari rak buku yang bermuatan tentang sejarah. Sedangkan Fey kearah komik dan novel berada. Untung saja Fey tidak mengikutiku, kalau iya, aku harus apa?

Banyak sekali buku-buku sejarah dan mitos di sini. Aku mencari tentang perairan. Dan akhirnya ketemu, buku tebal setebal 35 centimeter kuambil dengan tangan dua.

Beratnya jangan ditanya, sudah dipastikan kalau aku tidak akan sanggup memapahnya hingga ke meja dekat dengan jendela. Aku tidak kuat.

Jadi kubawalah buku ini di sudut rak dan merebahkan tubuhku di dinding tembok.

Tanganku bergerak untuk membuka sampul berwarna biru laut dengan gambar-gambar makhluk mitologi di luarnya.

"The Mythologi World"

The Prince Mermaid Where stories live. Discover now