🌀 12

3.6K 265 7
                                    

Moto Kerjaan Esquevelle adalah 'jika ada anak manusia yang bisa datang ke kerajaan ini, maka akan dipenggal kepalanya' begitulah kira-kira ucapan yang dilontarkan sang Raja Ferbidiz, atau ayah dari sang Raja Flawiusz.

Berarti, Vloryne harus bersiap-siap untuk mati besok. Setelah disembuhkan oleh tabib Lizy dan berakhir meninggal, lebih baik dia tidak usah disebuhkan kan?

Sebab itulah raja meminta pangeran untuk datang menemuinya lagi di kamar sang raja dan ratu. Sesungguhnya Rafeyz tidak mau menuruti semua kemauan sang raja. Namun, raja akan mengurungnya di dalam penjara yang dilapisi mantra khusus yang dia tidak bisa menembusnya ataupun mematahkannya.

Daripada berakhir seperti sepuluh tahun lalu di mana saat ia berumur 5 tahun dikurung di penjara itu lebih baik dia menurutinya, kan?

Dengan berat hati, langkah yang malas walaupun tetap terlihat tegas, pangeran menapaki kakinya di depan pintu besar yang terbuat dari batu. Dilayangkan tanganya dan memberikan kekuatan mantra, pintu berbahan batu itu terbuka lebar. Menampak dua orang yang sedang duduk di kursi panjang.

Mata biru sang raja menajam saat pangeran memasukki ruangan. Sedangkan ratu tersenyum ramah kepada pangeran. Pangeran berjalan mendekat ke arah sang raja dan ratu duduk. Pangeran belum mengubah kakinya menjadi ekor, itulah sebabnya raja memperhatikannya sedari tadi.

Pangeran membukukan badannya sebagai salam kepada sang raja dan ratu. Tangan raja dan ratu terangkat, mendoakan pangeran. Setelah melakukan salam, pangeran berdiri tegak di hadapan raja dan ratu.

"Duduk," titah raja kepada pangeran, dam setelah itu, kursi besar yang terbuat dari batu muncul di belakang punggung pangeran.

Pangeran tahu akan gerakan-gerakan benda, bahkan batu itu melayang di udara, pangeran masih bisa tahu jika ada benda-benda yang bergerak di sekitarnya tanpa melihat. Pangeran duduk. Menunggu raja mengeluarkan suaranya.

Hening beberapa saat hingga akhirnya deheman raja membuat pecah keheningan itu. "Kau pasti sudah tahu moto kerajaan ini." kata raja tanpa basa-basi.

"Aku akan melakukan ritualnya malam ini. Tepat bulan purnama merah di daratan."

Badan pangeran menegak, ingin rasanya dia pergi dari sini dan mengembalikan anak manusia itu ke daratan. Dia tidak mau sampai ada pengorbanan dari seorang anak, baik itu rakyatnya, ataupun anak manusia. Tidak akan ada. Selagi dia masih di sini.

"Maaf Yang Mulia, mengapa tidak sebaiknya kita kembalikan dia ke daratan? Yang ada-"

Tangan raja terangkat, menghentikan ucapan pangeran yang belum usai. "Tidak! Kau tidak boleh menghalangi ucapan kakek buyutmu. Sudah beberapa kali kau selalu melanggar, mengabaikan, dan tidak memperdulikan amanat kakekmu," ucap raja dengan tegas. "Dan setelah pengorbanan anak itu, kau sudah tidak akan bisa bermain-main ke daratan lagi." lanjut raja dengan sungguh-sungguh. Mengancam pangeran agar tidak melakukan hal-hal yang raja tidak inginkan.

"Kau boleh pergi." titah raja. Tak menatap lawan bicaranya.

Sang ratu tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Memang yang dikatakan raja benar. Ratu juga takut bila anak itu menghancurkan kerajaan ini. Kerajaan yang sudah susah payah dimakmurkan kembali oleh Raja Flawiusz. Kerajaan yang tadinya mengalami kekalahan dari kerajaan seberang.

Pangeran beranjak dari kursinya, mematuhi perintah raja dengan wajah menerima, tetapi, hatinya sangat menginginkan brontak.

Ini kesempatan membawa anak itu pergi.
Batin pangeran.

Dengan langkah cepat pangeran bergegas memasukki kamar yang sekarang ditempati oleh Vloryne.

Pangeran membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Pintu tertutup, pangeran berjalan lurus melihat ke ranjang tpat tidur di mana anak itu sekarang tengah berbaring di sana.

Mata Vloryne terpejam erat. Tidak ingin membukanya barang melihat cahaya. Pangeran mendekat, hingga sampai 1 meter ke bibir ranjang. Memperhatikan anak gadis itu detail.

Apa aku memapahnya sambil berenang untuk ke daratan?

Tanpa diduga, gadis itu berbalik badan menjadi miring menghadap pangeran. Pangeran mundur selangkah, karena takut anak itu terbangun dari tidurnya.

Mata gadis itu masih terpejam, tidurnya begitu lelap hingga tak menyadari kalau di pipinya ada ikan kecil berwarna putih terang yang mendarat di sana.

Tanpa sadar, pangeran mengibas-ngibaskan tangannya ke pipi Vloryne. Tapi ikan kecil itu tidak bergeming sedikitpun. Karena tidak ingin gadis itu terbangun karena ikan kecil itu dikhawatirkan menggigit, pangeran meniup ikan itu agar pergi.

Ikan itupun berenang ke luar jendela kamar, bersamaaan dengan terbangunya Vloryne yang membuka mata saat napas pangeran menyentuh pipinya.

Pangeran diam, bibirnya masih membulat karena mengeluarkan napas. Kontak mata pun terjadi. Dalam diam, Vloryne mengerutkan keningnya dalam. Melihat ekspresi Vloryne yang bingung, pangeran mengatupkan mulutnya dan menegakkan tubuhnya. Berusaha agar tidak terlihat gugup.

"Ada apa?" tanya Vloryne ketika melihat pangeran menegakkan badannya dan mundur selangkah.

"Emm... tidak ada. Hanya..."

"Apa?" Vloryne duduk. Kakinya diturunkan dari ranjang.

"Ada ikan kecil yang mendarat di pipi-mu." jawab pangeran datar, dengan mata yang tidak menatap lawan bicaranya.

Vloryne bangun, berjalan mendekat ke arah pangeran. Pangeran yang melihat Vloryne mendekat pun mundur. "Benarkah?" tanya Vloryne lagi.

Vloryne terus maju, dan pangeran mundur lagi. "Aku tidak bohong."

Vloryne terus menyudutkan pangeran, dengan melangkah maju dan maju hingga pangeran terus mundur dan punggungnya membentur pintu di belakangnya.

"Aku tidak yakin." ucap Vloryne lagi.

Degup jantung pangeran semakin kencang karena jarak yang dibuat Vloryne hanya menyisakan 1 meter.

Anak ini.... Geram pangeran dalam hati.

Wajah pangeran sudah memerah, jantungnya terus berdetak kencang. Napasnya mulai tidak teratur. Karena Vloryne menelitinya dengan tatapan yang...

"Baiklah, aku percaya." kata Vloryne sambil melangkah mundur dan menjauh dari pangeran.

Setelah Vloryne berbalik membelakanginya, diam-diam pangeran menarik napas dengan kasar. Mungkin jika Vloryne terua menatapnya dan menyudutkannya, pangeran sudah sesak napas.

Tbc

25 Agustus.

Author note :

DANNN....

BOOOMMMM

BOOOOMMM

DUAAARRR

Tenang kawan-kawan. Ini masih genre minnor romance tidak akan terlalu berlebihan dan manis-manis seperti wajahku //disepak//

DOAKAN SEMOGA AKU KUAT BIKIN ROMANSA KECIL MEREKA.

Ini efek karena nonton anime bergenre romansa nih. Untung masih ingat genre cerita ini //slap//

Lagi dan lagi aku harus minta maaf kepada pembaca karena tidak update sesuai harinya. MAAFKAN DAKU... <3 <3 <3

Dan semoga cerita ini tamat dengan damai. AAAMMMMIIINNN

Senang rasanya bisa menyapa pembaca baru yang baik hati memberi bintang😘😘 //hug hug//

//hug sampai sesak napas// *dijitak.





<3

Floweryum

🐈

The Prince Mermaid Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα