🌀 37

967 59 32
                                    

Keadaan di darat sudah dibilang cukup tenang. Keluarga mengiklaskan kepergian Yuta dan Vloryne yang tidak diketahui sebabnya. Ah, mungkin hanya Vloryne yang diketahui sebabnya. Tidak dengan Yuta. Yuta hilang seperti dimakan bumi. Tanpa jejak. Tanpa pamit. Dan tanpa keterangan dari kedua sahabatnya.

Fey. Gadis berambut sebahu itu nampaknya agak lebih pendiam dari biasanya. Teman-temannya sampai bingung harus melakukan cara apalagi agar celotehannya dibalas. Ya, sekarang Fey sudah bergabung bersama teman sekelas lain. Walaupun masih susah.

Lain lagi dengan Athan. Sepertinya anak ini agak berbeda dari yang lain. Lihat saja sekarang. Dia bahkan sudah mengikuti klub sepakbola dan mewakili sekolahnya untuk pertandingan antar sekolah di kotanya. Memang awalnya Athan yang sangat tidak bisa menerima kepergian dua sahabatnya. Tapi, setelah mendapat pencerahan dari sang pelatih sepakbola, dia jadi bisa tersenyum lagi.

"Fey, ayo ke rooftop." Tiba-tiba saja Athan muncul dengan kaos bolanya yang tampak seperti tersiram air, dengan bola di tangannya.

Fey mengangguk, dan bangun dari duduknya. Meninggalkan kantin dan teman-temannya dan berjalan mengikuti punggung Athan yang basah.

Apa kalian akan bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Fey dan Athan di rooftop?

Jawabannya, tidak melakukan apa-apa. Memang ini kebiasaan mereka. Karena suasana di rooftop jauh lebih tenang dan segar dengan angin semilir yang membuat mata terpejam menikmati semilirnya.

Fey berdiri dekat tembok pembatas, menatap anak-anak kelas lain yang sedang asik bermain bola basket. Dan Athan duduk di bangku panjang dekat dengan posisi Fey saat ini berdiri.

"Fey, apa yang sekiranya Vloryne dan Yuta lakukan di sana?" tanya Athan sambil sesekali mengampulkan bola yang dibawa, walaupun percuma, bola itu tidak melambung tinggi.

Fey diam. Ini bukan pertama kalinya Athan bertanya hal itu. Mungkin ini sudah yang kelima kalinya.

Fey mendesah, "Mereka sedang menikmati hasil dari apa yang mereka lakukan di dunia," jawabnya sama seperti yang lalu-lalu. "Kenapa kau terus bertanya begitu? Tidak adakah topik lain yang harus kita bicarakan?" Tanpa menoleh, Fey kembali bicara. Nadanya terdengar dingin.

Athan diam. Kegiatan mengampulkan bolanya terhenti. Mungkin, memang sudah saatnya mereka melupakan semuanya. Mereka sudah tenang di sana.

"Mereka sudah memiliki kehidupan yang jauh lebih baik di sana. Ayo lupakan." Fey membalikan badannya. Melihat ke arah Athan yang masih menunduk dengan siku yang menopang di pahanya.

"Kau benar. Aku terlalu egois, maafkan aku."

Athan bangun dari duduknya. Membuka kaos bolanya ke tempat duduk. Fey hanya memperhatikan kegiatan yang saat ini Athan lakukan.

Sepertinya, Athan akan melompat lagi ke kolam renang.

Byuurrr...

Dan ya. Memang sudah kebiasaannya.

Setiap kali Fey melihat Athan. Laki-laki itu terlihat rapuh. Rapuh seperti kerupuk yang digigit.

Fey memang tahu sebelum Athan bilang pun, bahwa Athan menyukai Vloryne. Dalam artian menyukai layaknya laki-laki kepada perempuan. Dan sayangnya, Athan belum sempat mengatakan hal itu sebelum Vloryne menghilang untuk selamanya.

Air mata Fey jatuh. Lagi.

Wajahnya didongakan ke atas agar air matanya tidak meluruh. Tidak boleh. Dia tidak boleh egois.

Di kolam renang. Athan sibuk berenang dan menyelam. Sepertinya semakin dewasa saja tubuh Athan ini.

"Fey!" panggilan Athan membuat Fey menghapus air matanya buru-buru. Dan menghampiri Athan di pinggir kolam.

Fey berjongkok di depan Athan. Sambil memainkan air kolam. "Sekali-kali kau harus basah." Tanpa persetujuan Fey, Athan menarik Fey masuk ke dalam kolam. Membuat baju seragamnya basah.

Fey kaget. Masalahnya dia tidak membawa baju ganti!

"Athan! Aku tidak membawa baju lagi!" geramnya marah.

Yang dimarahi malah membalasnya dengan tertawa. "Aku ada baju olahraga kok. Jangan menangis terus. Kita harus mengikhlaskannya."

***

Yuta's POV

Ini terlalu berat untuk ukuran manusia lemah sepertiku. Dunia ini, jauh dari kata bagus dan aman bagiku.

Setelah Fabio sudah diberikan makanan hijau itu, dia terlihat lemah. Dan sekarang dia dipapah oleh Edzard. Kasihan. Huh... Mahkluk jahat itu...!

Fallona sedari tadi tergesa tidak enak. Entah apalagi yang dirasakannya. Aku tidak tahu. Dan beberapa teman-teman yang lain nampak berjaga-jaga sepanjang perjalanan.

"Tinggalkan aku saja kalau dirasa terlalu membebankan kalian." Fabio dengan tiba-tiba berbicara. Membuat semua orang yang berjalan di depannya menoleh untuk memastikan bahwa Fabio bercanda.

Haru yang berjalan lebih dulu di depan menoleh dengan tatapan bertanya-tanya. Bukan Haru saja, sepertinya semuanya juga bereaksi seperti Haru.

"Jangan mengada-ada! Jika dirimu memang membebankan kami, untuk apa tadi Edzard tergopoh-gopoh membawamu?" Delvian berujar.

Yuta menepuk punggung Fabio pelan, "Teman akan selalu bersama sampai ajal mendekati kita. Ayo lakukan itu bersama-sama! Semuanya punya kekuatan yang luar biasa, terkecuali aku, karena aku anak manusia," ucapnya sambil tersenyum.

***

Semuanya begitu cepat. Sangat cepat. Tepat setelah kami berjalan—berenang—lagi, segerombol duyung mengerikan menghadang jalur kami.

Serangan demi serangan langsung diberikan tanpa ampun. Semuanya terlibat, perkelahian. Fallona beserta aku dilindungi sihir dari Delvian. Mundur ke belakang karena aku tidak memiliki kekuatan yang bisa membantu mereka. Sedangkan Fallona, aku tidak tahu.

Bagaikan kembang api kala tahun baru, aku menatap ngeri ke arah depan, di mana perkelahian antara duyung dan duyung itu terjadi. Tidak... ini seperti melihat game online yang kumainkan bersama Athan!

Selanjutnya, aku ditarik ke belakang oleh Fallona. Entah apa yang akan ia lakukan kali ini. Aku hanya bisa mengikutin semuanya. Tidak bisa menolak.

"Yuta, aku akan melakukan sesuatu padamu. Kuharap kau tidak keberatan," ucap Fallona padaku seraya memegang bahuku. "Karena ini terpaksa aku lakukan... maaf..." Dengan tiba-tiba, Fallona mengusap kedua mataku dan kini hanya gelap yang kulihat. Kuharap, aku tidak dijadikan santapan duyung-duyung itu.

Note :
Sabtu, 5 Juni 2021

Hehe ^_________^ lama ya? Maaf ya (っ˘з(˘⌣˘ ) hpku rusak btw hahahaha.

Oh iya, komen-komen kalian di chp sebelumnya mood bgt nanyain kapan up (灬º‿º灬)♡ asdfgjjkl i love u guyss so much 💚💚💚

Ini draft udah lama sih, jadi aku up selagi nyusun alur kedepan semoga gak bosen :") kalo bosen kalian bilang aja otay! 😉

SEE YOU~ AND THANK YOU 🥰

The Prince Mermaid Where stories live. Discover now