🌀 20

2.7K 193 8
                                    

Tidak peduli seberapa buruk kehidupanmu, mereka akan selalu ada untukmu. Menopang beratnya masalah yang dipikulmu.

***THE PRINCE MERMAID***

Fey... kau begitu rajin. Menungguku dengan tenang tanpa ada suara sedikitpun.

Lalu bagaimana caranya aku keluar? Aku ingin ke danau itu sendiri saja. Athan dan Fey pasti akan melarangku ke sana.

Aku berbalik badan menghadap Fey, masih dengan mata tertutup. Mengintip apa yang dilakukannya sekarang. Baru saja aku membuka sedikit mataku, Fey melihatku. Akhirnya aku membuka mataku dan ikut menatapnya.

"Sebentar sekali? Sampai malam pun tak apa, aku akan menunggumu." Hah? Fey! Aku laki-laki dan kau perempuan dan juga saat ini aku sedang tidur di kamar perempuan (kamar Vloryne), yang benar saja!

Mataku mengerjap beberapa kali mendengarkan ucapannya. Aku harus mencari alasan. "Emm... Fey," panggilku. Dia mengangkat sebelah alisnya. "Aku haus." Ya, bagus. Ideku sangat brilliant.

Fey tersenyum dan mengangguk. Kemudian dia berdiri, mengacak rambutku dan keluar dari kamar dengan pintu yang ditutup. Oke. Aku akan pergi dari sini. Dengan cara yang sama seperti Vloryne. Lewat jendela. Sejenak aku mengingat masa itu. Masa di mana Vloryne memintaku untuk menemaninya mengambil buku di perpustakaan sekolah malam hari. Karena dia melupakannya begitu saja di dalam perpus.

Ah, aku ingat betapa bahagianya aku saat kami minum kopi di cafe sehabis pulang dari perpustakaan. Dan aku ingat betapa paniknya dia saat teringat kalau Ayahnya akan ke kamarnya, yang kemudian kami berlari bergandengan.

Aku berjalan mendekat ke arah jendela. Membuka kaca penghubung dunia luar dengan dalam. Dari ke atasan, aku melihat masih banyak orang yang berlalu-lalang. Lalu, bagaimana caranya aku ke sana? Di bawah sana pasti ada Athan.

Aku menoleh ke belakang, memastikan kalau Fey belum masuk ke sini. Aku memegang tembok dan bersiap melompat ke luar dari sini.

Mulus. Ternyata sulit juga menyeimbangkan tubuh di atas dinding dengan ketebalan 0,5 meter. Sungguh, aku ingin tahu rasanya bagaimana saat Vloryne seperti ini. Ini sangat memacu adrenalin.

Aku merayap di dinding dengan berpegangan pada bagian beton yang dimoncongkan keluar. Semoga saja orang-orang di bawah sana tidak melihatku. Aku mempercepat langkahku menuju belakang rumah, jika aku terus merasa takut, Fey pasti mencariku karena jendela kamar terbuka.

***

Setelah kurang lebih 10 menit, aku sudah berada di jalan yang bertuju ke danau. Masih dengan keringat dingin yang menjalar di sekujur tubuhku. Jujur saja, aku ada sedikit acrophobia. Sedikit. Tidak banyak. Ya... demi sahabatku, aku rela menukarkan nyawaku.

Berlari kecil agar cepat sampai di danau. Kakiku serasa sakit karena tidak memakai alas apapun. Dalam menit ke sekian, aku sudah sampai di luar garis kuning polisi. Sangat-sangat hening, tidak seperti biasanya--yang ramai akan warga mencari kayu atau ikan--bahkan ikanpun tidak ada yang memunculkan kepalanya untuk mengambil oksigen.

Sejak beberapa hari yang lalu, danau ini sudah hampir tidak ada yang menginjakkan kaki. Bak sudah terkutuk. Dan omong-omong, aku juga mendengar omongan warga tentang makhluk air yang mengambil Vloryne.

Entah bagaimana caranya mengembalikan keadaan seperti dulu lagi, aku sangat ingin danau ini ramai yang mengunjungi.

Aku memandangi danau itu. Hening dan tenang. Dan tiba-tiba saja pikiran kotor menyelinap masuk ke indera pemikirku. Bagaimana jika ada monster? Dan bagaimana jika makhluk air itu mengambilku? Aku tidak membawa teman untuk pertolongan. Seketika aku bergidik ngeri.

Aku berniat untuk menyelam saja.  Tapi... manusia tidak bisa bernapas di dalam air. Apa harus aku mengambil peralatan menyelamku?

***

Vloryne's POV

Tanpa aku sadari, bintang yang aku amati mendekat. Aku panik. Jelas. Manusia mana yang tidak takut kalau bintang yang tampak kecil di angkasa akan jatuh ke hadapan kita?

Aku kalang kabut, mencoba bangun dan berlari ke mana saja. Tapi, lelaki di sampingku sangat tenang dan menikmati pemandangan yang tersaji. "Hei! Bintang yang itu akan jatuh, apa kau tidak takut?" Aku bertanya dengan nada kesal.

Menjengkelkan sekali anak ini. Membuatku selalu dalam bahaya.

"Tidak."

Emosiku kali ini sudah tidak terbendung lagi. Aku kesal. Aku berdiri dengan tergesa dan hendak menata langkah seribu.

Belum aku beranjak. Tanganku ditahan oleh seseorang. Ya pangeran. "Kau ingin aku mati, huh?!" seruku nyaris menangis. Sungguh, bintangnya sudah sangat dekat.

Aku ditarik untuk duduk kembali. Sebelum bokongku mendarat di tanah, aku menyetakkan tanganku agar terlepas dari cekatannya. Dan... aku berhasil terlepas.

Segera saja aku berlari tak tentu arah. Gelap dan lembab. Tempat apa ini? Rasanya dingin saat aku semakin berlari ke depan. Aku berhenti dengan napas yang belum terkontrol. Rasanya menambah sesak di dadaku.

Deg!

Jantungku nyaris copot saat tangan hangat menyentuh lenganku, lagi. "Kau ini! Apa kau mau aku mati bersamamu?! Aku masih ingin hidup! Aku sama sekali belum membahagiakan orangtuaku," sentakku. Aku menahan cairan di pelupuk mataku agar tidak keluar.

"Kau aman. Ini mimpi," sahutnya datar.

Aku menoleh, mendapati mata ambernya. "Aku tau. Tapi, saat aku bangun nanti, pasti aku akan ketakutan."

Pegangan di lenganku turun ke telapak tanganku, menggengamnya dengan sangat erat.

"Ayo, kembali lagi." Dia menarik tanganku--ralat, menggandeng tanganku ke tempat tadi.

Dan aku hanya bisa diam tidak berkutik karena detak jantungku tidak beraturan. Mungkin karena tadi habis lari.

Tbc

03 Februari 2019

a.n :

Wohow...

Pagi semuanya... Aku update untuk merayakan views dengan jumlah 2K. Yeah, part 20 dan views 2 ribu.

(votenya 305)

Thank you so much for all 😘

Bahagianya saat usahaku ada yang mau baca. Tapi komen bolehlah 😉

Yang silent readers, munculkan dirimu. Karena aku akan mengingat orang yang mau menghargaiku :")

Btw, fantasi ini aku jadiin fantasy--romance. Kan nggak lucu kalo ditiap part ada adegan sedikit romansa. Romancenya bukan 18+ kok, aku aja baru umur 16. Romancenya yang remaja.

Bye. Selamat pagi

D A H L I 🐟

The Prince Mermaid Where stories live. Discover now