🌀 8

4.6K 354 15
                                    

Kubuka knop pintu perlahan. Kupijakkan kakiku kelantai kamarku dan mengintip sedikit kamarku-tepatnya meja belajar, untuk memastikan ucapan Mama.

Apa Mama baru saja bermimpi?

Aku masuk kedalam kamarku dan menutup pintu perlahan. Fokusku sekarang ke meja belajar, laci bawah yang tertutup rapat tempatku menyimpan buku itu. Dan, dari mana cahaya itu keluar? Apa lewat celahnya?

Tapi sungguh di sini sama sekali tidak ada cahaya biru sama sekali. Bahkan putih, kuning, atau warna-warna apapun. Dan yang ada hanya melihat permen lolipop di atas meja belajarku, yang tak kuketahui milik siapa.

Aku berjongkok dan membuka batangan kecil yang dibuat untuk membuka pintu. Kutarik perlahan dan buku itu masih di sana, tidak ada perubahannsama sekali. Tidak berpindah ataupun bergeser, ya memang karena buku adalah benda mati.

Aku menutupnya kembali setelah mengambil buku tebal ini dengan kedua tanganku. Menaruhnya di matras dan kembali ke meja belajar. Melihat permen lolipop berwarna warni. Aku tidak suka makanan manis, ataupun permen. Dan Mamaku tau itu, Papa juga.

Aku mengambilnya dan menata langkah keluar kamar, mempertanyakan lolipop yang tergeletak di atas meja belajarku.

Kakiku dengan cepat menuruni anak tangga satu persatu. Kulihat Mama sedang berada di ruang tengah sedang duduk dan menonton televisi.

Aku mendekatinya, "Mama, apa ini punya Mama?" tanyaku tanpa basa-basi.

Mama menoleh ke belakang, wajah menyatakan sorot kaget. "Kau mengagetkan Mama Ryn," Aku terkekeh pelan. "Bukan, Mama tidak suka lolipop." Nah kan, benar. Keluargaku tidak tidak terlalu suka makanan manis, kecuali Papa.

Aku berjalan untuk duduk di samping Mama, "Mama bilang, Mama lihat cahaya biru di kamarku. Tapi aku lihat tidak ada."

Mama tidak menoleh ke arahku, melainkan fokus ke pada televisi yang sedang menyala. "Mama lihat itu pas kau sedang bermain bersama temanmu. Mungkin itu hanya lampu sorot anak kecil."

Aku hanya mengangguk-anggukan kepala, tidak tahu harus jawab apa.

"Baiklah, aku ke kamar lagi, Ma."

Kenapa perasaanku jadi tidak enak begini?

Aku membaringkan tubuhku di kasur, tanganku bergerak ke atas nakas guna mencari remote Ac. Menyalakannya dan mengambil buku tebal ini. Membukanya di halaman yang kuingat tentang mermaid.

"Indah sekali kerajaan ini." gumamku saat melihat gambar kerajaan yang berada di bawah laut.

Tak kupedulikan suara anak bayi yang menangis di samping rumahku. Aku membaca sedikit demi sedikit kata-kata yang tertulis di sini.

"The Legend Of Mermaid"

Mermaid, makhluk air yang mempunyai tubuh setengah ikan dan setengah manusia. Hidup di kedalam 500 meter bawah laut, sanpai 1000 meter.

Dahulu kala, ada seorang nelayan yang pernah melihat ekor ikan besar saat dia sedang menjaring ikan. Mempunyai tangan, rambut panjang, dan kaki ekor bersisik.

The Prince Mermaid Where stories live. Discover now