🌀 33

1.1K 70 6
                                    

Di lorong gelap dan lembab. Aku hanya bisa membuntuti Fallona yang terus berenang di depanku. Dengan di dampingi seekor ikan yang memiliki lampu di kepalanya.

Bentuknya sangat menyeramkan. Aku bahkan tidak berani dekat-dekat dengan ikan ini. Kata Fallona, dia bernama Grappig. Aku tidak tahu dari mana dia tahu nama ikan itu.

Giginya yang tajam seperti hiu keluar. Membuatnya semakin menyeramkan. Belum lagi bentuk tubuhnya yang seperti batu dan warnanya pun juga seperti batu.

Ah, beberapa mahluk ikan itu sudah dibagikan tugasnya.

Biar kuperkenalkan satu persatu nama-nama mereka, bila aku masih ingat. Ya semoga aku masih ingat nama-nama mereka.

Delvian, dia yang mempunyai kekuatan transparan. Memiliki ekor berwarna oranye cerah, dan tinggi tubuhnya jika sedang bersampingan dengan Fabio hampir sama. Ah, tugasnya menghabisi semua penjaga dan prajurit di dalam penjara ini bersama Fabio.

Edzard, dia ini memiliki kekuatan sihir seperti bunglon, pengelabu. Tugas dia adalah mengelabui para penjaga istana nanti. Karena kata Fallona, penjaga yang berada di dalam istana akan lebih sulit ditaklukan. Edzard ini menurutku ekornya indah. Ya walaupun lebih kalah indah dari milik Fabio. Ekor dia berwarna abu muda.

Parviz, mempunyai kekuatan sihir yaitu pengedap suara. Ya, daritadi Fabio yang memukul dan melemparkan para penjaga dan prajurit tahanan itu, tidak akan diketahui oleh orang-orang sekitar. Makhluk ikan ini memiliki ekor berwarna biru pudar.

Haru, si telekinesis yang sangat aku kagumi kekuatannya. Dia bisa membanting prajurit-prajurit itu tanpa tangan. Namun, kekuatan dia belum bisa dikendalikan sepenuhnya. Jadilah dia yang akan melawan prajurit dan penjaga istana yang memegang senjata, dan akan membuang senjatanya dibantu Edzard yang akan mengelabui.

Kata Fallona, Delvian dan Fabio-dibantu Parviz- sudah berjalan lebih dulu untuk menghabisi para penjaga. Dan Delvian bersama Fabio sudah mengurung para penjaga itu di dalam penjara air milik Fabio.

Ah, sampai saat ini aku tidak tahu kekuatan Fabio. Dia tidak memperkenalkan dirinya padaku.

Omong-omong, aku, Fallona, Grappig-si ikan lampu-, Edzard, dan Haru sedang berjalan-berenang di lorong ini. Dan Parviz, tentu dia berada di sekitaran Delvian dan Fabio, agar kegaduhan yang dibuat mereka berdua tidak terdengar di telinga makhluk jahat sini.

"Yuta, aku ingin bertanya," ucap Haru. Bagaimana bisa aku tahu itu suara Haru? Dia sudah memperkenalkan dirinya, dan aku hapal betul suara-suara mahluk ini.

"Bertanyalah."

Diam sejenak. Haru belum juga mengeluarkan suaranya setelah aku mengucapkan satu kata itu.

Haru berenang di sampingku. Aku menoleh, menaikan satu alisku.

"Bagaimana caranya kau di sini? Dan, tubuhmu sepertinya habis terluka." Haru menelitiku dari atas sampai bawah kakiku.

Aku diam sejenak, tanpa berhenti berjalan karena Fallona masih memimpin perjalanan di lorong ini. "Aku pun tidak tahu. Yang aku ingat, sehabis makan permen lollipop, aku tertidur dan berada di dunia ini. Ini nyatakan?"

Haru tidak langsung menjawab. Dia mengalihkan pandangannya ke depan.

"Ini nyata," jawab Haru. "Ah, tunggu. Permen lollipop katamu?"

Aku mengangguk.

"Apa permen lollipop itu?" tanya Haru penasaran.

Aku menghembuskan napas pelan, oke Yuta, dirimu harus banyak bersabar. "Manisan yang berwarna-warni. Eum, pokoknya rasanya manis dan enak."

"Permen? Bagaimana bisa?" gumam Haru. Sambil berpikir dengan memegang kepalanya.

"Haru." Aku memanggil Haru. Dia hanya menoleh. "Tolong gendong aku. Aku lelah berjalan," ucapku. Sungguh, aku lelah. Karena saat sebelum dibawa ke sini oleh monster ikan, aku berjalan cukup lama dan jauh.

"Huufttt... Baiklah."

Aku bersorak, dia berhenti berenang dan membungkukkan sedikit tubuh tegapnya. Dan aku naik ke punggungnya. Licin ternyata tubuhnya.

"Sudah?" Aku mengangguk sebagai jawaban.

Dan Haru kembali berenang. Mengikuti Fallona di depan.

***

Di sisi lain, dua pemuda mermaid itu sibuk menyelesaikan tugasnya. Dengan dibantu salah satu pemuda lainnya agar kegaduhan yang dibuat tidak terdengar ke seluruh penjuru ruangan ini.

"Fabio, kau dibelakangku saja!" seru pemuda yang memliki kekuatan transparan itu.

Fabio berdecak, "Ini tidak ada apa-apanya. Biarkan aku menyelesaikannya sendiri."

Delvian menggelengkan kepalanya. "Aku butuh kerjasama. Bukan individu begini. Argh! Harusnya aku bersama Edzard saja tadi," celotehnya dan Fabio hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Edzard tidak sekuat aku," balas Fabio santai.

Sungguh, Delvian rasanya ingin sekali menghilangkannya dari sini sekarang juga.

"Apa kalian ingin membuang waktu? Lebih baik aku ikut dengan Fallona tadi." Ucapan dari pemuda lain terdengar, membuat kedua pemuda itu terdiam. "Lihat dibelakang kalian."

Tanpa argumen lagi, keduanya menoleh dan mendapatkan beberapa prajurit yang sudah siap melepaskan senjatanya jika saja tidak ditahan Fabio dengan kekuatan air miliknya.

Air panas yang keluar dari tangannya mampu menjatuhkan senjata yang dibawa oleh prajurit itu. "Delvian! Keluarkan kekuatan keduamu!" Seruan Fabio membuat Delvian tersentak.

"I-iya."

Perkelahian dimulai. Lebih dari lima prajurit melawan dua pemuda? Baiklah ini tidak adil.

Fabio dengan gerakan secepat ikan marlin, melakukan gerakan mengibas dari ekornya. Membuat beberapa prajurit itu terjungkal dengan ekornya yang berada di atas.

Delvian, dia mengeluarkan kekuatan keduanya, yaitu...

Sihir penjinak.

Hanya beberapa prajurit saja yang Fabio inginkan untuk melawan beberapa penjaga di dalam sana. Jadi, tidak semua yang ia lawan dijadikan budaknya. Jahat memang. Tapi lebih jahat siapa jika dibandingkan dengan ratu itu?

"Hei! Cepatlah. Fallona sudah mendekat ke arah sini," ingat Parviz dengan geram. Jika saja kekuatan dia sedikit berfungsi untuk melawan mereka semua, Parviz pasti sudah menebas kepalanya tanpa ampun.

***

Tanpa mereka ketahui, sesosok mahluk menyeringai di balik bola berwarna putihnya. Melihat semua aksi perkelahian itu dengan tenang.



Tbc

10 November 2109

Note :

Part kedepannya pasti tentang action mereka.

Dahlia

Ikan comel yang pemalas

🐟🐟🐟

The Prince Mermaid Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang