Chapter 15

53.4K 3.7K 136
                                    

Sepulang sekolah Elia diajak Sandra ke rumahnya untuk mengambil uang.

"Rumah lo sepi banget San," ucap Elia ketika tiba di rumah Sandra.

"Biasa El, Papa sama Mama lagi keluar kota."

"Hmm... lo tunggu disini dulu ya, gue mau ambil uang dulu," pinta Sandra lalu melangkah menyusuri tangga untuk ke kamarnya.

Dalam kamarnya, Sandra membuka laci tempat ia biasa menyimpan uangnya. Ia mengihitung jumlah uang yang ia punya sekitar 15 juta rupiah. Setelah itu ia mengambil sejumlah uang dan keluar kamar untuk menemui Elia.

"El...! Hmm... sorry banget ya...gue lupa uang gue beberapa hari lalu dipinjam Mama gue buat bayar arisan."

"Hmm... yaudah kalau gitu San. Gak pa pa kok...."

"I... iya. Haduh, gimana nih... ini gue cuma bisa minjemi lo 500 ribu. Gimana?"

"Apa gak pa pa gue pinjam uang itu San? Serius lo belum butuh uang itu?"

"Iya. Lagian ini cuma 500 ribu doang. Nih!" jawab Sandra sambil menyelipkan uang tersebut ke tangan Elia.

"Makasih ya San!" ucap Elia sambil memeluk Sandra.

"Iya. Sama-sama."

***

Dalam perjalanan pulang dari rumah Sandra, Elia melihat ada lowongan pekerjaan di sebuah pom bensin. Seketika itu Elia langsung merekahkan senyumnya dan tentu saja ia langsung menghubungi Contac Personnya.

"Baiklah. Mulai besok sore kamu sudah bisa bekerja disini sebagai operator SPBU," ucap Pak Jalu selaku penanggungjawab SPBU.

"Iya Pak. Terima kasih banyak Pak! Terima kasih banyak!" jawab Elia sangat antusias.

"Tuhan memang tidak pernah tidur!"

***

"Ibu..! Ayah..! Dina...!" teriak Elia memanggil semua anggota keluarganya dan seketika itu semuanya berkumpul di ruang tamu mendekati Elia.

"Ada apa sayang? Bukannya mengucap salam malah teriak-teriak!" ujar Ibunya.

"Bu, Elia akan bekerja! Mulai besok! Jadi Elia bisa bantu kalian bayar hutang," jelas Elia antusias dan bahagia.

Ayah da Ibunya langsung mengerutkan kedua alisnya. "Elia, kenapa kamu mencari pekerjaan? Kamu harus sekolah. Itu yang terpenting!" ujar Ayahnya.

"Yah, Elia tetap akan sekolah. Setelah sekolah baru Elia kerja. Elia akan bekerja sebagai operator SPBU."

"Tapi sayang, apa itu tidak menguras tenagamu? Setiap hari setelah sekolah kamu harus berdiri untuk pekerjaanmu," ucap Ibunya khawatir.

Elia menggelengkan kepalanya menguatkan orang tuanya. "Elia pasti bisa. Kalian harus percaya sama Elia! Oh iya, ini juga ada sedikit uang untuk nyicil hutang. Tadi Elia pinjam sama teman Elia."

"Semangat ya Kak!" ucap Dina yang membuat Elia semakin semangat.

Seketika itu Ayah dan Ibunya meneteskan air mata karena terharu. Mereka sekeluarga pun berpelukan.

"Terima kasih Nak! Maafkan Ayahmu ini yang tidak bisa memberimu apa-apa."

"Jangan bicara begitu Yah. Ayah tidak usah khawatir! Kita pasti bisa melewati ujian ini!"

***

Hari berikutnya Elia berangkat sekolah dan hari pertama kerjanya berjalan lancar. Ya meskipun rasa capek pasti ada tapi hal itu sudah biasa. Elia biasanya juga membantu orang tuanya bekerja bila ada pesanan catering. Ia juga sudah bercerita pada sahabatnya, Sandra perihal ia sudah mendapatkan pekerjaan.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang