Part 20. Vitaminnya Mas Abi

54.4K 3.6K 174
                                    

House warming party berjalan dengan damai tanpa terjadi kericuhan apalagi baku hantam. Mereka semua pulang dengan tenang.

Iinas dan Abi juga ditinggalkan dalam keadaan tenang. Masalah piring kotor dan bebenah, besok Abi akan memanggil petugas kebersiha. Kasihan kalau istrinya yang harus bersih-bersih sebanyak itu.

Tadi, Iinas ngobrol banyak dengan Manda, Lyra istri Dave,  dan Arumi istri Reynal. Dari mereka, Iinas mendapat banyak pelajaran. Terutama seputar pernikahan. Dari mereka juga, Iinas jadi tau kalau Abi pernah punya pengalaman buruk sama wanita. Jadinya, sejak saat itu Abi benar-benar menjauhi yang namanya perempuan. Benar-benar nggak mau lagi berhubungan sama mereka.

Bahkan, Arumi yang sepupunya sendiri, jadi ikutan dijauhi sama Abi. Mereka nggak ada masalah, tapi Abi jadi tertutup. Menutup seluruh akses makhluk berjenis kelamin wanita. Untungnya, Arumi bisa memahami itu.

Iinas juga dapat banyak nasihat dari mereka. Mulai dari bersabar menghadapi Abi, sampai tips-tips seputar ranjang yang buat Iinas jadi malu sendiri. Kenapa semua orang suka banget ngomongin masalah ranjang?

Usai mereka pergi, Iinas membersihkan dirinya. Nggak mandi lagi sih, cuma bersihin make up tipisnya. Kalau Abi, masih duduk-duduk di sofa depan tv. Nggak tau lagi ngapain.

Oh ya, jadi inget. Tadi sebelum pulang, Manda ngasih titipan vitaminnya Abi. Pesanan Mama mertuanya kata Manda. Abi sering lupa bahkan kadang nggak mau minum vitaminnya, padahal ritme pejerjaannya tinggi. Jadi, sekarang menjadi tugas Iinas buat ngurusin kesehatan Abi. Iinas nurut-nurut aja, memang sekarang itu menjadi salah satu kewajibannya sebagai istri.

Manda juga berpesan, untuk mencampurkan serbuk vitamin Abi ke dalam susunya setiap hari sebelum tidur. Biar Abi nggak tau, dan biar Abi makin sehat. Kan kalau Abi makin sehat, Iinas juga yang dapat pujian. Kelihatan kalau pinter ngurus suami. Gitu kata Manda.

Jadi, setelah membersihkan wajahnya, Iinas begegas buatin Abi susu yang tentu saja dicampur vitamin. Memang tiap malam sebelum tidur, Abi selalu minum susu. Iinas udah tau sejak mereka velum menikah.

"Mas, susunya." kata Iinas. Menyerahkan segelas susu yang telah tercampur 'vitamin' selundupan buat suaminya.

"Terimakasih." kata Abi.

"Dihabiskan yaa." kata Iinas lembut.

Sejak mengobrol dengan para sepupu Abi, Iinas memutuskan buat berdamai dengan Abi. Sebisa mungkin ia harus bersikap lembut sama suaminya. Toh selama ini Abi selalu baik. Cuma ngeselin aja sampai ubun-ubun!

Hhhh... Iinas harus mengontrol emosinya. Mungkin juga karena efek PMS-nya, Iinas jadi begini.

"Kamu sudah sholat?" tanya Abi.

"Belum."

"Yaudah, ayo." Abi meletakkan gelas kosongnya di nampan yang masih dipegang Iinas, lalu meninggalkan Iinas buat siap-siap sholat isya'.

Iinas mencium punggung tangan Abi, selesai sholat. Iinas selalu melakukannya tiap kali mereka sholat berjamaah beberapa kali.

Tapi, kali ini beda. Bukan pada Iinas, tapi pada Abi. Ada yang rasa lain di perasaan Abi waktu Iinas mencium tangannya. Dingin dan lembabnya bibir Iinas kerasa ganget di punggung tangan Abi. Kayak nempel gitu.

"Kenapa?" tanya Iinas pas tau Abi ngelihatin Iinas nggak kedip-kedip.

"Nggak, nggak papa." jawab Abi. Mengalihkan pandangannya dari wajah Iinas. Terutama bibirnya. Nggak tau kenapa, Abi jadi penasaran sama Bibir Iinas. Kenapa rasanya jadi beda pas di punggung tangannya.

Iinas mengabaikan Abi, dia berdiri dan melepas dan menggantung mukena dan sajadah mereka berdua. Pas ngelakuin itu semua, nggak luput dari mata Abi. Dia masih ngelihatin Iinas terus.

Guide to Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang