Part 34. Iinas nggak Kuat Mas

80.6K 3.3K 267
                                    


"Kamu mau mulai posisi yang mana dulu?"

Gulp!

Iinas meneguk ludahnya lagi.

Ini Mas Abi seriusan?

"Eng... Nggak usah pakai yang begituan ah Mas. Aku malu nih."

"Kenapa malu? Kan sama saya."

"Ya malu aja."

"Ya udah, saya yang pilihin ya? Yang ini aja gimana?" tunjuk Abi pada salah satu lembar.

"Ih Maaas! Aku malu ah kalau harus nungging-nungging gitu."

"Tapi kayaknya enak Nas."

"Tapi malu Mas, beneran deh." Wajah Iinas beneran udah merah. Apalagi ngebayangin dia digituin sama Abi. Duh, Abi aneh-aneh aja sih. Pakai yang kayak biasanya aja lah! Ribet amat ah.

"Ya udah, sini."

Abi menarik Iinas dalam dekapannya. Tubuh mereka udah merosot ke ranjang. Dielusnya rambut Iinas dengan lembut sama Abi. Iinas makin ngeratin pelukannya di dada Abi.

Enak ya? Punya suami. Batin Iinas menyusupkan kepalanya di ketiak Abi.

"Yang kayak biasanya aja. Tapi mau kan?"

Iinas mengangguk.

"Tapi nanti kalau sempat, kita coba yang lain ya?"

"Emm... Iya deh, terserah Mas aja. Tapi sebenernya Iinas malu banget Mas." jawab Iinas. Kalau dipikir lagi, kok kayaknya kurang sopan ya, pakai 'Aku' ke Mas Abi. Mas Abi aja ngomongnya sopan banget sama Iinas. Baik, Iinas mau gini aja.

"Nggak papa, nggak usah malu. Kamu cantik banget kok. Saya suka semua yang ada pada diri kamu." kata Abi, lalu mengacup kepala Iinas.

Iinas makin merona. Kok Bai bisa manis dan lembut banget gini sih? Kan Iinas jadi makin malu. Dan, Iinas makin menyusupkan wajahnya.

"Iinas, kamu sayang nggak sama saya?"

"Hmm?"

"Kan saya udah bilang kalau saya sayang sama kamu. Kamu sayang nggak?"

"Iya... Mas Abi baik." kata Iinas, sedetik kemudian mengecup dagu Abi.

Abi tersenyum mendengarnya.

"Kalau gitu, kamu yang nurut ya, sama saya."

"Iya Mas." kata Iinas mengangguk.

Abi maemiringkan tubuhnya, tangannya memeluk Iinas erat. Abi mengecup pelan kening Iinas.

Duh, Iinas nggak kuat kalau diperlakuin lembut banget begini.

Sebelah tangan Abi mengelus lembut pinggul Iinas. Menyusup dalam kemeja miliknya yang sedang dipakai sama Iinas buat tidur.

"Buka ya?"

Iinas mengangguk. Merasakan jemari Abi pada karet short pants-nya. Pinggang Iinas rasanya udah kaku, bagian bawahnya juga udah mulai terasa basah dan berkedut karena perlakuan lembut Abi.

Perlahan, Abi menurunkan celana pendek Iinas. Menyisakan celana dalamnya.

Sedang Iinas cuma bisa memeluk punggung Abi semakin erat. Cuma digituin aja, rasanya Iinas udah pengen banget. Pengen banget disentuh lebih lagi sama Abi.

Punggung Iinas makin meremang pas lengan Abi mengelus punggungnya. Naik turun, tapi ringan banget. Biasanya, tangan itu akan melepas kaitan bra miliknya. Tapi kali ini enggak. Membuat Iinas makin bergetar dibuatnya.

Guide to Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang