Kaka

27 9 1
                                    

"Kamu siapa? Kok kepala kamu panjang?"

"Aku dot kamu, kaka."

"Ngga mungkin, lah! Dot aku bukan manusia bentuknya!"

Didepanku, ada manusia dengan kepala yang panjangnya bukan main. Dia dateng dari mana, juga aku ngga tau.

"Aku dot kamu, kaka." Ujarnya, berjalan makin cepat.

Mati aku dikejar.

"Kamu bukan dot— tolong!" Seruku, berlari menghindarinya.

Dia makin dekat; mampus aku.

"Kena kamu, Kaka!"

"Nggaaa! Lepasin aku!"

Aku membuka mata paksa; mendapati ruangan gelap, tanpa ada sosok apapun didepanku.

Kirain, woy...

Aku mengangkat satu alis, ketika mendengar orang menangis. Si manis jembatan ancol, jangan jangan?

Ngga deng, dia ngga bakal sampe sini. Siapa dong?

Si manis jembatan lima?

Ngga ada bego, Ka. Ngga usah nyari PR, yaelah.

"Kak?" Panggilku, mulai parno. "Kak cal?"

"Kak mali?"

"Om jack?"

"Ah, elah." Gerutuku kali ini, menyalakan lampu tidur di samping tempat tidur kakak; setelahnya, mendapati kak luke yang menangis di tempat tidur—di sebelahku.

Kakak kenapa?

"Kak?" Lirihku, menyentuh pundak kakak hati hati. "Kakak kenapa? Kok nangis?"

Ia menatap gue sebentar, menggeleng setelahnya.
"Ngga, ah. S-Salah liat lo, ngga."

"Kak?" Tanyaku lagi, yang tau dia ngga baik baik aja sekarang. "Jangan boong, ah..."

"Ngga, Ka." Gelengnya pelan, tapi matanya terus mengeluarkan airmata.

Kakak bohong.

Dan aku tau.

"Kak," aku duduk menghadapnya sekarang. "Kakak kenapa?"

"Aku gak bakal bilang siapa siapa." Gelengku. "Kakak ngga usah takut aku comelin."

Comelin?

"Ngga usah takut aku bocorin, maksudnya, kalo kakak nangis." Sambungku, mengoreksi perkataan tadi. "Kakak mimpi?"

Kakak menggeleng.

"Liat setan?"

Ia menggeleng lagi.

"Nonton film horror diem diem?"

Ia tertawa kecil sekarang, meski matanya masih mengeluarkan airmata.
"Nggak, Ka. Gue ngga kenapa napa, serius. Udah, lu tidur lagi aja."

"Nggak." Gelengku. "Kakak abis berantem lagi sama kak Cal?"

Lagi lagi, kakak menggeleng.

Duh, kakak kenapa, ya...

"Kakak jangan nangis..." dengan hati hati, aku memeluk kakak. I just want him to feel better, thats all. "Kakak bisa bilang sama aku, aku ngga bakal bilang sama orang lain..."

Kakak • lrhHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin