Kaka

31 7 0
                                    

"Ka, woy, bangun. Tidur apa mati suri lu?"

Aku mengerjapkan mata; berat banget rasanya, kayak abis dipakein lem tembak.

"Apa?" parauku, enggan bangun dari tempat tidur.

Aku baru bisa tidur jam lima pagi; sepuluh jam sebelum kak cal bangunin aku barusan. Aku nggak bisa tidur, jelas, terjaga semalaman hanya karena takut kakak begitu lagi.

Disampingku, ngga ada kakak. Entah ia kemana; pengen nyari, tapi rasanya ia juga nggak bakal kemana mana.

"Kak luke mana, kak?" Tanyaku, yang akhirnya tetap mencari juga. Aneh aja rasanya, kalo kakak ngga disini.

"Tadi sama tante liz sama om andy keluar, tau kemana." Acuhnya; lantas bangkit dari pinggir jendela.

"Ngebo mulu lu." Kak cal berjalan menghampiriku; menempeleng kepalaku begitu aja. "Udah jam berapa nih? Sekolah juga ngga, molor mulu. Ayo, katanya mau main bola."

Lah, emang hari ini ada sekolah? Bukannya libur?

"Emang sekolah kak hari ini?" Tanyaku, yang tiba tiba jadi kepikiran. Perasaan, kemaren dibilang libur, deh?

"Mana gua tau, lu yang sekolah, nanya gua." Ia mengedikkan bahu, mengambil bola futsal biru di sofa, melemparkan itu padaku tanpa aba aba. "Buruan, keburu malem!"

"Kak, masih jam tiga."

"Bacot ah, udah, mau main gak?!" Sergahnya, yang sebelum ia berubah pikiran lantas mengangguk, mengiyakan tawarannya.

"Kak, ih, tunggu!" Seruku, berjalan cepat menyusul kak Cal yang lebih dulu berjalan didepanku; ngga tau jalan, ngga tau setengah lari—ngga ada bedanya kalo kak cal yang ngelakuin.

"Gece, ah! Lama banget!"

Aku berdecak kesal, ih, selalu aja begini!

"Ka!"

Aku berlari secepat mungkin menyusulnya—yang tetep aja cepetan dia.
"Iya, kak!"

"Gece!"

"Iya!"

"Mana iya-iya, ngga sampe sampe!"

Beneran deh, harus pake ojek kalo ngejer dia.

"Ka!"

"Disamping!" Seruku; yang akhirnya sampe juga ngejer dia. "Aku disamping!"

"Lama lu!" Decaknya; kali ini menekan tombol lift. "Main di taman rumah sakit aja, ya. Males gua bawa motor."

"Mana aja lah." Sergahku, yang jujur ngga peduli mau main dimana aja, asal main.

"Lu mati suri tadi, ya? Ngga bangun bangun jir, udah gua pasang alarm segede bunyi gong padahal." Sahutnya, yang tumben bawel. Biasanya, kalo sama aku, pasti dia diem aja.

"Aku ngga denger apa apa." Jawabku. "Kak, nanti malem begadang, yuk?"

"Ngapain, gila? Mau tidur gua."

"Aku ngga bisa tidur, tadi udah kebanyakan tidur." Gelengku, yang nyesel juga kenapa harus tidur selama itu.

"Dl, ka."

"Dl apa, kak?"

"Derita lo."

Dihalah.

"Emang kalo begadang, mau ngapain?" tanyanya, kali ini melakukan juggling dengan kaki kirinya. "Liat, Ka, bisa gini gak?"

"Nonton, makan." Senyumku, yang kini sibuk memperhatikan kak Cal. "Bisa, lah."

"Lo kira jalan ke mall kali, nonton sama makan." Tawanya kecil, kemudian mengoper bola padaku. "Coba. Ngga usah sok bisa dah lu."

Kakak • lrhWhere stories live. Discover now