8

78.1K 4.9K 198
                                    

Hari ini, kebetulan Adelia tidak memiliki kelas yang harus di ikuti. Jadi ia bisa santai dirumah seharian. Berbeda dengan Devanno yang harus mengisi kelas pada sore hari ini.

"Kamu mau pake kemeja yang mana mas?" tanya Adelia.

"Yang biru aja" jawab Devanno sembari memakai celananya.

"Good! Aku juga suka kalo kamu pake baju biru" kata Adelia memberikan kemeja di tangannya.

Ia mengkancingkan kemeja Devanno satu persatu. Sementara itu, Devanno terus menatap Adelia seraya tersenyum. Adelia yang merasa, ia mendongakkan kepalanya.

"Kenapa?" tanyanya.

Devanno menggeleng. "Aku seneng aja. Aku ngerasa kamu perhatian banget sama aku. Ternyata kakek ngga salah cari istri buat aku"

"Pagi-pagi udah ngegombal aja" kata Adelia menepuk dada Devanno pelan.

"Kalo aku gombal, aku ngga mungkin nikahin kamu" kata Devanno melingkari tangannya di pinggang mungil Adelia.

"Mas kenapa waktu itu gampang banget nerima lamaran aku? Padahal mas kan belom kenal aku gimana"

Devanno tampak berfikir sejenak. "Mungkin ini yang namanya takdir? Pertama kali aku masuk ke kelas kamu, kamu udah bikin ulah dengan terlambat. Aku kasih hukuman, dan ternyata kamu jodoh aku. Apa namanya kalo bukan takdir?"

"Kebetulan?"

"Kalo itu kebetulan, berarti aku termasuk laki-laki yang beruntung. Awalnya aku ngga sangka kalo kamu bisa jadi istri yang baik. Tapi ternyata, kamu bisa ngelayanin aku kaya istri-istri yang lain"

"Kayanya belom. Maksudku, mas belom minta malam pertama sama aku" kata Adelia takut dengan nada merendah.

Devanno terkekeh. "Aku akan tunggu kamu, sampe kamu siap" sahutnya. "Aku berangkat ya. Udah sore, nanti aku telat" sambungnya.

Adelia sedikit tersenyum dan mengangguk. "Hati-hati ya"

"Kamu juga hati-hati dirumah ya" Devanno mengecup kening Adelia. "Nanti mau dibawain apa?" tanyanya lagi.

"Ngga usah. Mas cepet pulang aja, aku takut sendirian"

"Ok. Aku berangkat ya"

                                 ......

Jenuh bagi Adelia seorang diri di rumah. Ia sudah melakukan semua pekerjaan yang bisa ia lakukan. Ia berfikiran untuk mendatangi Devanno di kampusnya. Ia segera bersiap, dan memesan ojek online yang akan membawanya ke kampus. Mungkin Adelia sudah benar-benar jatuh cinta pada Devanno. Buktinya, ia rela ke kampus padahal hari ini ia libur.

Baru saja ia akan mengetuk pintu ruangan Devanno, ia mendengar suara yang tak asing di telinganya. Ia mendekatkan telinganya ke pintu untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan.

"Kayanya saya suka sama bapak. Bapak mau ngga jadi pacar saya?" tanya wanita itu.

"Tata, kamu sadar ngga sama apa yang kamu bilang barusan? Saya dosen kamu" kata Devanno.

"Iya. Saya tau. Terus kenapa?"

"Say--" omongan Devanno terhenti karena ia mendengar teriakan seorang mahasiswi dari luar sana.

"AYA! Ngapain disitu?" teriak Sinta, salah satu teman Adelia.

Devanno segera membuka pintu. Ia terkejut karena ada Adelia.

"Aya?"

"Maaf pak. Saya ngga bermaksud nguping. Tadi saya mau ke perpus terus denger sesuatu. Maaf. Saya permisi" Adelia berlari pergi meninggalkan Devanno.

 My Lecturer My Husband → K.M.GOnde histórias criam vida. Descubra agora