Bonus

59.5K 2.7K 144
                                    

Adelia harus mengalah. Ia harus mau berhenti kuliah karena kandungannya sudah masuk bulan ketujuh. Meskipun ia berhenti, tapi teman-temannya kerap kali berkunjung ke rumahnya. Devanno memang meminta teman-temannya untuk sering berkunjung agar Adelia tidak terlalu bosan di rumah.

Tentu saja awalnya Adelia menolak untuk berhenti kuliah. Ia bersikukuh kalau dirinya bisa tetap kuliah meskipun sedang hamil besar. Namun karena di nasihati oleh kedua orang tua dan juga mertuanya, akhirnya Adelia mengerti.

"Aku pulang." suara Devanno membuat Adelia yang sedang menonton TV, tersenyum. Ia langsung menghampiri Devanno.

"Aku kangen." katanya memeluk Devanno dari samping.

"Tumben." sahut Devanno.

Adelia mendecak kesal. "Orang di kangenin malah gitu."

Devanno terkekeh, kemudian ia mencium kening Adelia.

"Mandi gih. Air panasnya udah aku siapin."

Devanno mengangguk mengiyakan. "Kamu udah mandi belom?"

"Udahlah! Enak aja."

"Yaah, padahal enak kalo mandi bareng."

Kalimat barusan membuat Devanno dihadiahi cubitan di perutnya.

"Aaahh yaaang. Sakit tau ih." ucap Devanno. "Nak, liat tuh mama-nya. Masa papa di cubit." Devanno mengusap perut Adelia. Tak disangka, sang buah hati di dalam perut istrinya, bergerak.

Raut wajah Devanno tak bisa di tutupi. Ia sangat bahagia.

"Akhirnya yaang. Aku bisa ngerasain gerakan anak aku." kata Devanno dengan mata berbinar.

Memang biasanya, entah kenapa anak yang berada di perut Adelia tak mau bergerak saat ada Devanno. Padahal setiap siang bahkan malam, ia sangat aktif. Tapi jika di pegang oleh Devanno, seketika ia diam.

"Lagi dong, nak. Papa mau ngerasain lagi." kata Devanno.

Adelia terkekeh senang. "Kamu kaya minta apa aja. Nanti juga bakal gerak lagi kalo dia mau."

"Ah ngga asik kamu, nak." protes Devanno.

                                ......

Hari ini adalah hati libur untuk Devanno. Ia bisa menikmati waktu seharian dengan Adelia. Seperti saat ini, mereka sedang menonton TV dengan posisi Adelia yang menyender di dada bidang Devanno.

"Bosen ngga di rumah terus?" tanya Devanno.

"Awalnya sih iya. Tapi lama-lama udah biasa kok. Lagian, aku lebih nyaman dirumah sekarang."

"Yakin? Kalo sekarang aku ajak ke mall, mau ngga?"

Dengan cepat Adelia menjawab. "Maulah! Rejeki ngga boleh ditolak. Dosa."

Devanno terkekeh. "Yaudah yuk?"

Adelia melepas pelukannya. "Beneran? Kita mau ke mall sekarang?"

Devanno mengangguk mengiyakan. "Iyalah."

Adelia langsung berdiri dan bersiap untuk pergi. Dan itu membuat Devanno sedikit tertawa.

 My Lecturer My Husband → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang