10

79K 4.6K 784
                                    

Siang ini kampus tempat Adelia menuntut ilmu sangat heboh. Terlebih kelas Adelia.

"Ada apa sih, Ta?" tanya Adelia.

"Kamu ngga tau? Padahal ini berita besar"

"Apaan? Berita apa?"

"Pak Devan. Pak Devan udah nikah" jawab Tata yang membuat Adelia kaget.

"Ka-kamu tau darimana?"

"Tadi ada yang liat cincin di jari manisnya. Sekampus langsung heboh banget pas tau itu" Tata tampak histeris. "Ternyata ini alasan dia nolak aku beberapa waktu yang lalu" kata Tata.

"Kamu di tolak? Emang kamu nyatain cinta ke dia?" tanya Adelia berpura-pura tak tau apa-apa.

Tata mengangguk sedih. "Dia langsung nolak aku hari itu juga"

Belum sempat Adelia merespon kembali, Devanno masuk ke kelasnya. Suasana semakin heboh tatkala mereka melihat cincin di jari manis Devanno.

Memang selama ini Devanno tidak di perbolehkan untuk memakai cincin jika sedang mengajar oleh Adelia. Tapi karena kemarin, mereka pergi kerumah orangtua Adelia, jadi Devanno harus memakai cincinnya. Dan sepertinya, ia lupa mencopotnya hari ini.

"Ada apa? Kenapa ribut sekali?" tanya Devanno.

"Pak, bapak udah nikah?" tanya seorang mahasiswi.

Devanno langsung memperlihatkan cincinnya. "Ah ini? Iya, saya sudah menikah"

"Sejak kapan pak?"

"Sebenarnya sudah dari beberapa waktu yang lalu. Tapi, saya rahasiain" jawab Devanno.

"Terus kenapa sekarang bapak ngasih tau?" tanya Devanno.

"Itu karena saya ingin menjaga perasaan istri saya. Dia tidak suka, kalau ada wanita lain. Ya kan, Adelia?" tanyanya yang membuat Adelia kaget. "Kamu ngobrol aja, ngga dengerin cerita saya?" tanya Devanno.

"Dengerin kok pak" jawab Adelia terbata.

"Kalau saya lagi ngomong, perhatikan. Jangan main handphone aja" kata Devanno.

Sebenarnya ia memancing Adelia. Ia ingin istrinya itu terkejut saat ia memanggil namanya disaat Devanno tengah menceritakan tentang istrinya.

"Baiklah! Sekarang buka materi kita kemarin" ucap Devanno sembari memberikan senyum kemenangan kepada Adelia.

Sore ini setelah Adelia menyelesaikan semua jadwal kuliahnya, ia segera pulang. Seperti biasa, Devanno menunggu di cafe tempat mereka biasa janjian untuk bertemu.

"Gimana sport jantung yang tadi aku kasih?" tanya Devanno saat mereka di perjalanan.

"Sukses! Aku hampir aja teriak saking kagetnya" jawab Adelia.

Devanno terkekeh. "Lagian kenapa sih kita boleh kasih tau hubungan kita sama yang lain?"

"Aku belom siap. Lagian juga, aku ngga enak sama mahasiswa lain. Nanti di kiranya, aku dapet nilai bagus dari kamu, karena aku istri dosen lagi"

"Emang iya. Kamu pikir nilai kamu selama ini bagus? Itu aku tambahin semua. Kalo ngga aku tambahin mah kamu bakal ngulang kelas aku terus"

"Ih serius? Padahal aku selalu bisa jawab kok" sahut Adelia yang membuat Devanno tertawa.

"Enggak! Aku bercanda kok. Nilai kamu selalu bagus. Cuman masih ada yang lebih tinggi dari kamu aja. Jadi harus di tingkatin lagi"

Adelia mengangguk mengiyakan. "Siap pak dosen. Mohon dibantu belajar saya ya pak" kata Adelia yang membuat Devanno mengacak rambutnya gemas.

 My Lecturer My Husband → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang