29

51.7K 2.9K 128
                                    

"Selamat sore." suara Devanno membuat kelas yang tadinya ribut, menjadi tenang.

"Pak Devan ceria banget kayanya hari ini." celetuk seorang mahasiswi.

Devanno tersenyum. "Mood saya lagi baik." sahutnya.

"Gara-gara mau ketemu Aya ya pak?" tanya mahasiswi itu yang membuat seluruhnya bersorak.

"Hey hey! Kalian ini. Ayo buka modulnya." kata Devanno mengalihkan.

Setelah menyelesaikan kelasnya, Adelia langsung menyenderkan kepalanya di atas meja. Ia lelah dengan pelajaran hari ini yang menuntutnya untuk berfikir keras.

"Kenapa Ya? Sakit?" tanya Tata.

Adelia menggeleng. "Enggak! Cuma capek aja."

"Yaudah pulang aja yuk." ajak Clara.

"Entar nunggu pak Devan dulu."

Belum sempat temannya merespon, Adelia di beri sebuah surat beramplop coklat dari seorang temannya.

"Aya, ini ada surat. Tadi ada yang nitip." kata temannya.

Adelia menegakkan posisinya. "Dari siapa?"

"Ngga tau! Tadi ada orang yang nitip."

Adelia mengangguk mengerti. "Makasih ya." ucapnya di akhiri dengan senyum.

Ia segera membuka amplop itu. Kedua temannya pun ikut penasaran. Tapi tak disangka, mereka dikejutkan dengan apa isi dari amplop itu. Ternyata itu berisi foto-foto Devanno bersama seorang wanita yang sedang hamil. Siska. Ya, dia adalah Siska. Terlihat Devanno yang kelihatannya, sedang mengantar wanita ke rumah sakit. Ia terlihat sangat menyayangi wanita itu.

Melihat perubahan di wajah sahabatnya, Tata, Clara, Steve dan juga Brian panik.

"Kenapa Ya?" tanya Tata.

Mereka semakin panik karena Adelia tak menjawab.

Clara segera menyabet amplop itu. Ia membuka dan ikut terkejut. Saat sudah melihat isi amplopnya, Brian berlari mengejar orang yang memberikan amplop itu.

"Tenang, Ya. Ini belum tentu bener." kata Clara menenangkan.

Adelia memaksakan senyumnya. Kemudian ia mengangguk. "Ngga apa-apa kok. Itu sahabatnya mas Devan." kata Adelia.

Sesaat kemudian, Brian kembali. "Mau dipaksa kaya apapun, dia ngga ngaku siapa yang ngasih foto-foto ini."

"Ngga apa-apa, Bri." kata Adelia lembut.

"Please jangan sampe dia tau ya, guys." pinta Adelia lagi kepada teman-temannya.

Mereka terdiam sejenak. Mereka saling pandang, meminta persetujuan.

"Ok!"

Tepat saat itu, Devanno menghampiri Adelia ke kelasnya. Segera Clara menyembunyikannya di belakang tubuhnya yang membuat Devanno menoleh.

"Itu apa?" tanya Devanno.

"Tu-tugas pak." sahut Clara.

Devanno merespon hanya dengan anggukkan.

"Sayang, aku ngga bisa antar kamu kontrol ke dokter hari ini. Aku ada rapat sama dosen disini. Ngga apa-apa kan?" ujar Devanno pada Adelia.

"Ngga apa-apa." jawabnya singkat.

"Kamu kenapa? Sakit?"

Adelia menggeleng. "Enggak kok!" sahutnya. "Yaudah rapat gih. Aku mau pulang bareng temen-temenku aja." sambungnya.

 My Lecturer My Husband → K.M.GWhere stories live. Discover now