26

54.2K 2.9K 82
                                    

Ponsel Adelia berbunyi tepat disaat kelasnya berakhir.

"Hallo mas."

"Yaang, aku ngga bisa jemput hari ini. Aku ada meeting di kantor. Ngga apa-apa ya?"

"Iiiihh, terus aku pulang sama siapa?" Adelia merengek.

"Sama Tata aja. Minta dia temenin dulu."

"Tata ngga bawa mobil."

"Naik taksi lah sayang. Aku bener-bener ngga bisa."

"Aku capek mas. Masa naik taksi."

"Ya tapi aku ngga bisa. Mau gimana lagi."

"Yaudahlah biarin aja aku naik taksi. Kecapekan. Kepanasan. Terus sakit."

"Kok ngomongnya gitu? Lagian kan udah sore, ngga mungkin kamu kepanasan." kata Devanno lembut.

"Bodo. Aku sebel sama kamu." kata Adelia memutus panggilannya sepihak.

"Kenapa sih, Ya?" tanya Tata.

"Masa hari ini aku ngga di jemput. Sebel banget deh." Adelia merajuk.

"Di jemput siapa? Pujaan hati?" goda Clara.

"Iya! Kesel kan? Udah tau sekarang tuh udah sore, malah ngga bisa jemput."

"Yaudah sih. Tinggal naik taksi. Biasanya juga sendiri." kata Tata.

"Ah tau ah, kesel!" Adelia meninggalkan teman-temannya yang tengah tertawa.

                                  .......

Adelia menunggu Devanno diruang tengah sudah dua jam lamanya. Devanno pulang terlambat. Adelia terus memanyunkan bibirnya karena terlalu lama menunggu.

"Aku pulang." terdengar suara Devanno masuk kerumahnya.

Namun Adelia tak bergeming. Ia masih betah duduk dengan melipat kedua tangannya di dadanya.

"Hai sayang. Belum tidur?" tanya Devanno sembari mencium kening Adelia.

"Kenapa baru pulang?" Adelia balik bertanya dengan nada ketus.

"Maaf. Tadi aku ada rapat sama bos di kantor. Jadi pulangnya agak telat." jawab Devanno dengan nada yang sangat halus.

Adelia tak merespon. Ia merasa sangat kesal hari ini.

"Kenapa mukanya di tekuk? BeTe ya?" tanya Devanno seraya duduk di sebelah Adelia. Ia mengendurkan dasinya yang terasa mencekiknya sepanjang hari.

"Ngga tau."

"Aduh duh. Lucu banget kalo lagi ngambek." kekeh Devanno sembari mencubit pelan pipi Adelia.

Adelia menepisnya. "Aku kesel tau ngga sih sama kamu. Udah ngga jemput, pulangnya malem, ngga bawa apa-apa lagi."

"Emang kamu minta sesuatu?"

"Pengertian dong. Udah tau istrinya laper. Bawain makanan kek."

Devanno menoleh ke meja makan. "Itu piring kotor siapa? Kamu kan?" tanyanya dengan menunjuk piring kotor yang ada di atas meja.

"Iya! Tapi kan itu tadi. Sekarang aku laper lagi."

"Laper lagi? Kayanya kamu baru makan. Wangi makanannya aja masih kecium."

"Ya orang laper. Mau gimana?!"

"Tumben banget makannya banyak. Biasanya dikit banget. Lagi proses menggendutkan badan ya?" goda Devanno mencolek dagu Adelia.

"Aku gemuk? Kamu ngatain aku gemuk? Kenapa kalo aku gemuk? Kamu ngga suka lagi? Ngga sayang lagi sama aku? Iya?" Adelia memborbardir pertanyaan kepada Devanno.

 My Lecturer My Husband → K.M.GUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum