Prolog

233 6 0
                                    

" jangan menangis lagi. Ini, udah aku benerin. Bagus kan? Ceritanya jadi gak sedih. Ini cuman perlu diganti dikit aja"

Anak perempuan yang saat itu sedang menangis di sebuah taman, mendongak dan menatap anak laki-laki yang menatapnya ceria. Dibawah sinar bulan, keduanya sama-sama tersenyum disana.

" makasih ya. Pangeran sama Putrinya bisa bareng-bareng lagi" ucap anak perempuan itu.

Anak laki-laki itu hanya mengangguk seraya mengambil tempat di sebelah anak perempuan berambut hitam itu. Dia menatap buku cerita di tangan anak perempuan itu dengan semangat.

" mau gak aku kasih tau sesuatu?" tanya anak laki-laki itu sembari menatap anak perempuan asing di sebelahnya.

" apaan?"

" kata Mama aku, anak perempuan gak boleh nangis. Kalau ada anak perempuan nangis, aku harus hibur. Kenapa? Soalnya cantiknya nanti jadi ilang" ucapnya.

Anak perempuan itu mengerjap perlahan. Lalu dengan gerakan cepat, dia menghapus sisa air mata di pipinya.

" nah, cantik kan?"

" tapi kata Kakak aku, kalau sedih nangis aja" ucap anak perempuan itu lucu.

" hm... Gitu ya? Yaudah, nangis aja. Tapi jangan lama-lama. Kan harus cantik, hehehe..." anak laki-laki itu menyengir.

" oh iya, nama kamu siapa?" tanya anak perempuan itu.

" nama aku? Aku Keenan. Nama kamu siapa?" tanya balik anak laki-laki itu.

KWhere stories live. Discover now