Chapter 13

24 3 0
                                    

Kalila melakukan peregangan saat dirinya sudah turun dari bus yang kelasnya tumpangi. Dia bersama Vanya disampingnya, karena dia sedang marah pada Indra. Indra mungkin sekarang sedang bersama Keenan dan teman-temannya.

" hai, kalian berdua" sapa Lala sembari melangkah mendekati kedua siswi yang sibuk melakukan peregangan itu.

" oh? Hai, juga. Tadi lo di bus nomor berapa?" tanya Vanya.

" gue di bus nomor 4. Oh iya, kok kalian cuman berdua aja? Tumben Kalila lagi gak sama Indra" ucap Lala.

Vanya tertawa melihat wajah Kalila yang masam karena Lala menyebut nama Indra. Hanya dengan melihatnya saja Vanya tahu jika keduanya sedang bertengkar. Entah karena apa, karena Vanya sendiri belum menanyakannya.

" berantem kali. Biasanya juga bareng" sahut Vanya tertawa kecil.

" ck! Ayo ah. Gak usah bahas cowok itu" ucap Kalila kesal.

***

Mereka diminta membuat tenda yang berisikan 5 orang terlebih dahulu. Dan Kalila memutuskan untuk bersama Vanya dan Lala. Disertai dua orang Kakak kelas yang Kalila ketahui penggemar Keenan dan teman-temannya, termasuk Indra.

" Kalila, boleh kali minta foto Indra" ucap salah satu Kakak kelasnya itu, namanya Yohana.

" iya! Gue juga dong. Yang fotonya sendiri dong. Di ig adanya foto bareng lo doang" tambah temannya yang bernama Prisil.

Kalila sebenarnya jengah mendengarnya. Sudah sejak awal mereka satu tenda, dan kedua Kakak kelasnya itu terus-terusan memintainya foto Indra. Yang Indra senyum lah! Yang Indra sendiri lah! Yang Indra bergaya lah! Terserah! Yang jelas, Kalila benar-benar muak!

" Kal?"

Tendanya terbuka dan menampilkan Vanya diikuti wajah laki-laki yang sudah dia hapal sekali sejak dia bayi. Bahkan sejak di dalam rahim. Siapa lagi kalau bukan Indra?

" Indra nyariin lo nih. Katanya mau ngomong dulu" ucap Vanya melirik Indra yang berada di sebelahnya.

Indra duduk di depan tenda milik Kalila, lalu menatap Kalila diam. Tangannya saling menggenggam, seperti seseorang yang gugup. Padahal dia hanya tinggal mengatakan apa yang ingin dikatakan.

" mau ngomong apaan? Mau bilang kalau gue jangan ngomong apa-apa? Iya?" tanya Kalila tajam.

Indra menatap Kalila dengan tatapannya yang melembut. Di genggamnya tangan Kalila dengan erat. Sejujurnya, Indra takut jika Kalila marah padanya. Walaupun yang Indra lakukan sebenarnya untuk kebaikan Kalila. Tapi kalau Kalila seperti ini.....

Ini menyakiti Indra.

" iya, Sorry. Gue gak akan larang lo lagi. Tapi untuk kali ini, kasih gue waktu sampai gue bisa yakin kalau lo boleh lakuin itu " sahut Indra kalem, namun sarat akan kekhawatiran.

Kalila terdiam mendengarnya. Tiba-tiba dia merasa bersalah karena sudah membuat Indra sampai datang kesini hanya karena ingin meminta maaf padanya. Kalila merasa egois sudah marah-marah tidak jelas kepada Indra.

" iya, maaf juga. Gue udah egois banget gak mikirin perasaan lo. Maaf ya" ucap Kalila.

Indra tersenyum seraya mengacak rambut Kalila dengan gemas. Dia tersenyum sebentar, sebelum kembali menunjukkan wajah datarnya seperti biasa. Indra menoleh ke belakang dan menatap Vanya yang juga ikut menatapnya.

" thank's, udah jadi temen baik Kalila. Gue utang budi sama lo " ucap Indra disertai senyum tipis menghiasi wajahnya.

" i-iya..... Sam-sama-sama" sahut Vanya gugup.

KWhere stories live. Discover now