Chapter 48

19 2 0
                                    

Keenan menatap kesal teman-temannya yang kini berada di kamarnya. Bahkan Indra ikutan hanya untuk membuat semuanya berhasil.

" gak ah! Bukannya suka, nanti Kalila geli lagi liat gue" tolak Keenan setelah mendengar saran dari Yudha.

Sebenarnya, mereka sedang merencanakan pernyataan cinta Keenan untuk Kalila. Dan masing-masing dari mereka akan memberikan usul untuk dipertimbangkan oleh Keenan.

Tahu apa sarannya Yudha?

Dia meminta Keenan bernyanyi dengan gaya ala Ridho Roma sembari membawa setangkai mawar. Bagaimana bisa Keenan melakukan itu?

" itu keren, Nan. Bayangin lo-"

" gue udah bayangin, oke? Dan itu bikin gue merinding " potong Keenan.

" tanya Indra aja sih kira-kira gimana" celetuk Lala.

Indra yang namanya disebut-sebut, kini menatap teman-temannya secara bergantian. Dia mengerjap pelan karena tidak tahu mau menjawab apa.

Sejujurnya, Indra tidak masalah jika Kalila pacaran lagi. Apalagi yang mau menembaknya Keenan. Tapi dia juga tidak pernah menembak cewek seperti itu. Dulu saat dengan pacar-pacarnya, dia hanya bilang suka saja.

" Ndra, jangan bilang lo gak pernah pacaran?" tanya Vanya sembari memandang Indra ngeri.

" pernah, cuman nembaknya gak kayak gini" sahut Indra.

" gimana?" tanya Keenan. Setidaknya, dia lebih memilih saran dari orang waras seperti Indra. Daripada saran Yudha yang hanya bisa membuatnya malu.

" bilang aja suka terus minta Kalila jadi pacar lo" sahut Indra santai.

Keenan menatap Indra dengan tatapan kesal. Kalau seperti itu, tidak berkesan sama sekali. Padahal niat Keenan ingin membuat Kalila terkesan.

" kaku amat" celetuk Gama.

Indra melirik Gama, lalu menatap Keenan lagi. Dia tahu jika dia kaku, hanya itu yang bisa dia sarankan.

Mereka akhirnya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai akhirnya Vanya berseru dengan semangat.

" ah! Gue tau!" Vanya tersenyum sembari menatap semua teman-temannya yang pastinya penasaran.

***

Kalila tidak paham apa yang direncanakan teman-temannya. Kenapa juga dia diminta ke belakang Villa? Masalahnya, ini matanya ditutup juga.

" udah nyampe belom sih?" tanya Kalila.

" sabar, bentar lagi"

Tidak lama, mereka berhenti dan pegangan tangan Vanya dan Lala tiba-tiba terlepas darinya. Kalila panik, dia memanggil nama kedua temannya namun tidak ada satupun dari mereka yang menyahut. Akhirnya, dia melepas kain yang diikat untuk menutupi matanya.

Kalila terkejut saat melihat banyaknya balon dan bunga mawar yang dihias sedemikian rupa. Dan yang paling mengejutkan adalah adanya Keenan disana.

" Kal, sumpah bukan gue yang punya rencana ini" ucap Keenan dengan wajah keruhnya.

" ya udah, palingan Vanya kan? Terus, ini mau ngapain?" tanya Kalila.

Keenan teringat tujuannya. Dia berdeham singkat, lalu melangkah mendekati Kalila. Dia berdiri tepat satu langkah di depan Kalila. Matanya menatap Kalila dengan lurus.

" gue gak tau mau ngomongnya gimana. Saran Yudha gak bisa gue terima, saran Indra kaku. Jadi, gue pake cara gue sendiri" ucap Keenan.

" Keenan, lo-"

KWhere stories live. Discover now