Chapter 18

16 3 0
                                    

Hari ini, mereka ada rencana untuk menjenguk Lala yang katanya sudah siuman. Mereka berenam pun berangkat bersama dari sekolah.

" Indra! Lo gak bawa motor?" tanya Yudha kaget saat Indra dan Kalila hanya menghampiri kendaraan Yudha, Keenan, dan Gama saja.

" gak" sahut Indra.

" sumpah, demi apa?! Ada cowok yang keren kayak lo tapi gak bawa motor?!!" tanya Yudha histeris.

" ish! Berisik lo! Suka-suka Indra sih mau bawa motor atau enggak. Kok lo sewot aja?! Gue sama Indra bisa naik angkot atau bus aja" balas Kalila tidak santai.

Daripada mereka mulai keributan yang nantinya tidak akan ada habisnya, Keenan pun langsung berdiri diantara keduanya dan merentangkan tangannya.

" stop, oke? Kita gak berangkat kalau lo berdua nge-bacot doang" ucap Keenan.

" gini deh, Kalila sama Gama, gue sama Keenan, Indra sama Yudha. Pas kan?" usul Vanya.

Kalila mengangguk. Dia pun menaiki motor Gama yang cukup tinggi, hingga mau tidak mau dia meminjam jaket Indra untuk dia letakkan diatas pahanya. Indra sendiri tidak keberatan karena Kalila lebih penting.

Akhirnya, mereka pun berangkat dari sekolah ke rumah sakit tempat Lala dirawat. Cukup memakan waktu 1 jam, sebelum akhirnya mereka sampai dan langsung memarkirkan kendaraan masing-masing.

" kamar nomor berapa?" tanya Keenan pada Yudha.

" 15"

Mereka sampai didepan kamar rawat inap Lala. Saat dibuka, tampak Lala yang sedang bersandar di bangkar rumah sakit. Wajahnya sedikit pucat, namun lebih baik dari terakhir kali mereka lihat.

" Lala!" Kalila langsung masuk dan memeluk Lala erat.

Lala membalas pelukan Kalila dengan senyum tipis. Dia kembali melepas pelukannya dan hendak menyapa yang lain, sebelum satu orang masuk dan membuatnya rasanya ingin marah.

" Ngapain lo kesini?!" tanya Lala marah.

Seketika satu ruangan itu hening. Mereka terdiam dan menatap Lala penuh tanda tanya. Siapa yang Lala maksud?

" Vanya! Ngapain lo kesini?!"

Yang disebut namanya hanya terdiam dan raut wajah kaget. Sementara yang lain sontak menoleh dan menatap Vanya terkejut. Mereka tidak tahu masalah apa yang terjadi antara Lala dan Vanya. Bahkan Kalila sendiri tidak tahu.

" gue..... Ya mau jenguk lo" ucap Vanya.

" gak usah sok baik deh! Giliran di depan mereka lo bisa pura-pura baik!! Lo berharap gue gak selamat kan waktu itu?!"

Yang lain hanya bisa terdiam dengan tampang bingung. Kenapa semuanya jadi serumit ini?

" bentar deh, maksud lo apa?" tanya Keenan.

" dia yang nyuruh orang-orang itu buat nyulik gue! Nyekap gue di rumah kosong, diiket terus dipukulin sampe pingsan!! Lo pikir gue bakal diem aja setelah apa yang lo lakuin?!!"

Tentu semuanya terkejut. Mereka tidak menyangka jika dalang dari semua ini adalah Vanya sendiri. Vanya. Sahabatnya Lala. Atas dasar apa dia melakukan itu?

" tunggu! Gue enggak lakuin itu. Lo salah" bela Vanya.

" alah! Gak usah lo pura-pura gak tau!! Lo yang bilang sendiri, lo lakuin ini karena takut gue rebut Indra dari lo!! Lo juga bilang habis ini lo mau ngelakuin hal yang sama ke Kalila!!" ucap Lala emosi.

Kalila dan Indra sama-sama terkejut. Jadi alasan Vanya melakukan itu semua adalah karena Indra? Karena dia ingin memiliki Indra? Karena Kalila kembarannya, Vanya takut posisinya terancam? Alasan macam apa ini?

KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang