Chapter 46

16 3 0
                                    

Kalila tersenyum senang sejak tadi pagi. Indra yang melihatnya jadi senang. Setidaknya, banyak masalah mereka yang sudah selesai. Kalila pun aman dan tidak akan terusik lagi oleh Pedro.

" Indra~ lo suka sama siapa sih? Gue kepo" tanya Kalila seraya memasukkan barang-barangnya ke dalam koper.

Hari ini, mereka akan berangkat untuk liburan tahun baru. Dan Rencananya, keluarga mereka akan bergabung dengan keluarga teman-temannya. Bisa bayangkan se-bahagia apa Kalila?

" gak ada" sahut Indra seraya meletakkan tasnya diatas kasur. Dia menatap Kalila yang tampak bersemangat memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

" ah, masa sih? Pasti ada dong yang lo suka selain Rasti sama Laila?" tanya Kalila lagi.

" hufftt..... Iya, gue suka lo. Udah itu aja" sahut Indra malas. Yang membuat Kalila malah jengkel. Masa menyukai saudara sendiri?

" bukan gue, ish. Yang lain maksudnya. Vanya misalkan " ucap Kalila lagi.

Indra menghela napasnya. Dia mendekati Kalila lalu meletakkan tangannya di kedua bahu Kalila.

" Vanya sama gue cuman temenan doang. Kita gak lebih dari itu. Gue sama dia gak punya perasaan apa-apa. Jadi stop bilang kayak gitu apalagi sampe ngegodain Vanya lagi. We just friend " ucap Indra.

" Indra, yang gue lakuin bukan kayak gitu. Gue cuman gak mau lo terlalu terpaku sama gue. Sadar gak sih kalau selama ini lo selalu mengutamakan gue diatas segalanya? Jangan gini terus. Lo harus bisa cari kebahagiaan lo sendiri" ucap Kalila yang membuat Indra diam.

" Indra, gue sayang sama lo. Gue pun bakalan lakuin semua hal supaya lo bahagia. Lo udah lakuin segalanya bahkan banyak yang hampir ngorbanin nyawa lo sendiri demi gue. Sedangkan gue? Gue tinggal nerima enaknya aja. Gue gak mau gitu. Gue maunya, kita sama-sama saling bantu buat bahagia kita. Mulai hari ini, biarin gue yang bantuin lo. Kalau gak suka Vanya, gapapa. Gue cariin yang lain" jelas Kalila.

Apakah memang begitu? Dia sudah membuang kebahagiaan nya hanya demi Kalila? Tapi menurut Indra, kebahagiaan nya hanya ada pada Kalila. Bukan yang lain.

" Kal, gue udah bahagia. Ada lo, Om Andre, Tante Kayla, Bang Gavin, Jason, Bu Rina, Keenan, Gama, Yudha, Vanya, sama Lala. Itu udah lebih dari cukup. Pacaran bisa nanti, yang gue mau cukup ini aja dulu" ucap Indra seraya menarik Kalila masuk ke dalam pelukannya.

" tapi kan-"

" sstt..... Udah cukup. Gue gak mau bahas ini. Kebahagiaan gue, ada saat lo bahagia. Karena gue udah sering bahagia dan gue rasa itu udah cukup" potong Indra sembari menenggelamkan wajahnya di leher Kalila.

Kalila membalas pelukan Indra. Yang Indra katakan ada benarnya. Namun dia tetap mau Indra bahagia juga. Walaupun Indra bilang dia sudah bahagia lebih banyak, tapi sakit yang Indra rasakan juga banyak. Terbukti dari seberapa banyak luka di tubuhnya atau bahkan batinnya. Kalila tetap mau Indra bahagia.

' jangan jadiin bahagia gue bahagia lo juga. Lo berhak nemuin bahagia lo sendiri. Karena kalau bukan karena lo, gue gak akan pernah disini dan nikmatin semua ini. Lo berhak bahagia, Indra '

***

Mereka berangkat tepat saat siang hari. Kalila duduk di kursi belakang bersama dengan Indra. Di tengah, ada Jason dan Gavin yang sama-sama sibuk dengan ponsel masing-masing.

KWhere stories live. Discover now