Chapter 19

17 3 0
                                    

Kalila menyuapkan sendok sundae ke dalam mulutnya. Biasanya dia akan menghampiri taman atau makan es krim saat masalah datang menghampirinya. Dan disinilah dia sekarang. Makan sundae dengan kepala penuh pikiran tentang kejadian tadi.

Dia masih tidak menyangka jika Vanya pelaku dari penculikan Lala. Lalu, apa tadi? Dia menculik Lala hanya karena cemburu Lala dekat-dekat dengan Indra? Apa-apaan itu? Indra pasti kepikiran soal ini.

Kalila menghela napasnya. Disaat dia ada masalah, Indra selalu membantunya menyelesaikan masalahnya. Giliran Indra terlibat masalah, dia justru menyendiri tanpa ada niatan membantu sama sekali. Kembaran macam apa dia?

Kalila memegangi dadanya yang merasa gelisah dan sedih sejak tadi. Pasti karena Indra. Dia sering seperti ini. Bahkan sejak mereka kecil. Mungkin ini yang namanya ikatan anak kembar.

" lo udah tenang?"

Kalila spontan berdiri saat mendengar suara seseorang tepat di sebelah telinganya. Dia mengelus dadanya saat mendapati Gama berdiri di depannya. Kemudian, decakan keluar dari mulutnya.

" lo tuh jangan ngagetin dong. Kalau gue jantungan, gimana?!" oceh Kalila.

" biasa aja. Lo udah mendingan belom? Keenan sama Yudha nyariin lo sama Indra" ucap Gama.

Kalila mengerucutkan bibirnya seraya kembali memakan sundae nya. Dia membiarkan Gama duduk di hadapannya. Dia pikir, Gama akan banyak bertanya tentang kejadian tadi. Tapi nampaknya Gama tidak seperti itu. Dia membiarkan Kalila diam sampai mau cerita.

" Gam, lo ngerasa Vanya salah gak sih?" tanya Kalila.

" menurut lo?" bukannya membalas, Gama justru bertanya balik.

" ish! Jawab aja" sahut Kalila sewot.

Gama terdiam cukup lama. Dia tampaknya memikirkan jawaban yang tepat agar bisa diungkapkan ke Kalila.

" gak. Vanya gak salah" sahut Gama pada akhirnya.

Kalila mengangguk setuju. Dia tidak bertanya apa alasan Gama berkata seperti itu. Tapi apapun alasannya, Gama satu pendapat dengannya.

" Gam, tadi Vanya langsung pulang?" tanya Kalila.

" hm. Keenan minta Vanya langsung pulang aja" sahut Gama.

Keenan?!

Kalila sampai lupa fakta kalau keduanya adalah saudara sepupu. Gimana reaksi Keenan soal ini ya? Harusnya, Keenan juga tertekan saat tahu Sepupunya melakukan itu pada Lala. Tapi cowok tampan itu malah mencarinya dan Indra.

" Gam, ayo ketemu sama Keenan. Gue mau ngomong sama dia" ajak Kalila.

" bentar. Ada yang mau gue omongin sama lo" tahan Gama.

Kalila mengernyit bingung. Apa yang Gama ingin katakan? Dia kemudian memilih kembali duduk dan mendengarkan apa yang ingin Gama katakan.

" lo mau bantu gue buat nyelesaiin kasus ini gak?" tanya Gama.

" hah?!" Kalila cengo sendiri. Maksud Gama gimana?

" iya. Gue mau bantu Vanya. Ini juga demi persahabatan gue sama mereka. Yudha marah sama Vanya dan Keenan karena ngira mereka kerja sama"

" tunggu bentar! Maksud lo nyelesaiin kasus itu gimana?"

" iya. Gue rasa Vanya dijebak. Dari raut mukanya, Vanya gak bohong kalau dia gak lakuin itu. Gue mau bantu Vanya, sebelum masalah ini nyebar ke sekolah. Lala masuk masih 5 hari lagi" jelas Gama.

Kalila melongo mendengarnya. Dia tidak berpikir jika Gama akan memperhatikan hal seperti itu. Kalau orang biasa, pasti sudah menuduh Vanya melakukan ini semua. Penjelasan Lala sudah cukup untuk membuktikan bahwa Vanya salah. Tapi Gama bisa menyimpulkan kalau Vanya gak salah. Sebenarnya Gama ini siapa?

KWhere stories live. Discover now