Chapter 31

19 3 0
                                    

Sesuai rencana yang direncanakan Kalila dan Indra, hari ini Keenan dan Vanya duduk berdua dan jauh dari sisi Ferry. Sementara Kalila dan Indra duduk tepat di sebelah Ferry.

" gimana nih? Mereka baikan gak?" tanya Kalila pada Indra.

" gak tau. Tunggu aja sampe istirahat" sahut Indra.

Tidak lama, bel masuk berbunyi. Saat melihat guru yang masuk, mood Kalila seketika jelek. Gurunya adalah Bu Dita. Guru yang sewaktu itu menghukumnya karena Indra telat.

" baiklah, anak-anak. Kita mulai pelajaran hari ini"

Tok tok.

" silahkan, masuk"

" maaf, Bu. Saya telat. Tadi Saya bangun kesiangan karena syuting Saya selesai pas malem" ujar Ferry sembari tersenyum.

" oh, tidak apa-apa. Silahkan duduk "

Kalila menganga melihatnya. Menyebalkan sekali. Sewaktu dia yang telat, dia di hukum berdiri di lapangan. Kenapa giliran Ferry, dia tidak di hukum?

" Bu, kenapa Ferry tidak di hukum? " tanya Indra begitu saja.

Sontak, atensi satu kelas teralihkan pada Indra. Kalila yang ada di sebelahnya melotot menatap Indra. Apakah otak Indra sudah hilang sebelah? Atau ini efek berteman dengan Yudha?

" kenapa dia harus di hukum?" tanya balik Bu Dita.

" karena terlambat. Dia terlambat 10 menit" sahut Indra santai.

" lalu? Itu bukan masalah buat Saya. Lagipul-"

" saat Saya terlambat, Anda menghukum Kalila padahal Saya hanya terlambat 2 menit. Menurut Anda sendiri, Saya terima atau tidak?" potong Indra tajam.

" kamu!"

" jangan karena Ibu adalah guru Saya, Bu Dita bisa seenaknya. Saya akan lapor kalau Ibu menyalahgunakan jabatan Ibu " ucap Indra.

" hh..... Baiklah. Ferry, kamu Saya hukum berdiri di lapangan sampai pelajaran Saya selesai" ucap Bu Dita pada akhirnya.

" eh? B-baik, Bu"

Ferry segera keluar dari ruangan kelas yang seketika hening setelahnya. Mereka menatap kepergian Ferry, lalu kembali fokus pada penjelasan Bu Dita.

" lo nambah musuh aja" bisik Kalila pelan.

" gue gak terima Bu Dita hukum lo, sementara ke Ferry enggak" ucap Indra.

" hehe..... Love you " bisik Kalila.

" hmm"

***

Awalnya, Kalila sudah senang melihat Keenan dan Vanya tampak sudah berbaikan. Terbukti dengan Keenan yang sesekali mengacak rambut Vanya gemas. Atau Vanya yang tertawa karena Keenan.

Namun, semuanya berubah lagi saat Ferry yang tiba-tiba bergabung dengan mereka lagi saat waktunya istirahat. Dia bisa lihat raut wajah tidak suka di wajah Keenan.

" hai, boleh gabung kan?" tanyanya.

" boleh kok. Sini" Vanya menggeser posisi duduknya, agar Ferry duduk di sebelahnya. Karena mereka duduk di meja yang kursinya panjang.

" thank's, Van"

Keadaan kembali tegang saat Ferry dan Vanya duduk bersebelahan. Vanya dihimpit Ferry dan Keenan. Sementara Kalila berada tepat di depan Vanya. Di sebelah kirinya ada Indra dan di sebelah kanannya ada Gama. Sementara di sebelah Gama ada Lala dan di depannya ada Yudha.

KDär berättelser lever. Upptäck nu