Chapter 53

17 2 0
                                    

Sesuai rencana, kini di rumah Jason sedang sibuk-sibuknya menghias ruang tamu untuk acara ulang tahun Vanya. Bahkan Kayla pun ikut membantu.

Mereka sudah bekerja sama dengan kedua orang tua Vanya agar menahan Vanya sampai ada telepon dari Indra yang nanti akan bilang jika Kalila mendadak sakit.

" gue yakin Vanya kaget pas nyampe sini terus ada beginian" ucap Yudha seraya memompa balon.

" kue nya mau beli aja atau gimana?" tanya Mama Keenan, Tiara.

" gak usah, Tante. Temen kita lagi bikin kok" sahut Gama sopan.

" oh ya? Siapa? Mau Tante bantuin gak?" tanya Tiara. Sekedar informasi, Tiara ini jago masak. Sayangnya dia tidak berniat membuka restaurant ataupun Kafe.

" gak usah, Tante. Kembaran Saya jago bikin kue kok. Bentar lagi palingan jadi" sahut Kalila percaya diri.

Bukan kali ini saja Indra membuat kue atau makanan lainnya. Setiap Kalila meminta makan masakan Indra, maka Indra akan buatkan. Dan entah darimana keahlian memasaknya itu ada.

Tidak lama setelah itu, dekorasi sudah selesai. Dan kue buatan Indra pun sudah jadi. Jam menunjukkan pukul 8 malam. Dan sudah saatnya rencana dimulai.

" ayo gaes, kita ngumpet. Nanti kalau Vanya dateng, kita baru keluar dari dapur barengan" ucap Yudha.

Semuanya akan bersembunyi di dapur. Indra, akan berada di lantai atas sendirian. Sedangkan Gavin akan berada di halaman depan, dengan posisi bersembunyi. Memberitahukan jika Vanya sudah datang.

Indra menghela napasnya. Dia tidak suka berbohong seperti ini sebenarnya. Tapi, demi kejutan ulang tahun Vanya, dia akan lakukan. Dia menekan nama Vanya, lalu nada dering terdengar.

" assalamualaikum. Kenapa, Indra?"

" waalaikumsalam. Lo bisa ke rumah Bang Gavin gak? Gue minta tolong"

" loh? Kenapa? Kok lo panik banget?"

" itu..... Kalila sakit. Gue cuman sendiri disini. Gue bingung "

" sakit apa?! Demam?! Kok bisa cuman sendiri?! Emangnya Kak Gavin sama Kak Jason kemana?!"

" gue..... Tadinya bareng mereka. Terus mereka ada urusan soal perusahaan gitu. Bisa lo kesini? Darurat banget"

" gue izin ke Papa sama Mama dulu ya?"

" iya"

"......"

" Indra?"

" ya?"

" gue boleh kesana. Lo tunggu bentar ya? Kompres dulu aja Kalila nya. Terus ganti kalau kainnya udah dingin"

" oke"

Tut tut tut.

Indra menghela napasnya. Ternyata berbohong melelahkan juga. Dia tidak mau kalau bagian seperti ini. Lebih baik Kalila yang menelepon dan berkata jika Indra sakit.

KUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum