Chapter 9

28 3 0
                                    

Tidak terasa sudah 5 bulan lebih Kalila dan Indra bersekolah di SMK Kanaka. Berarti, sekarang sudah memasuki bulan Desember dan kegiatan ujian semester akan dilaksanakan beberapa hari lagi.

Hari ini, adalah hari bebas bagi mereka semua karena guru-guru sedang sibuk membuat soal ulangan untuk ujian semester. Termasuk di kelas XI AK-1.

Kalila sekarang duduk dengan Indra, karena mereka memutuskan untuk bertukar tempat. Baru besok, dia akan duduk dengan Keenan dan Vanya duduk dengan Indra.

Di kelas mereka, sedang kedatangan OSIS yang sewaktu itu baru saja menjabat. Mereka katanya akan memberitahukan mengenai acara berkemah yang diadakan bersama dengan kelas 12. Kelas 10 belum diperbolehkan karena belum waktunya.

" jadi, untuk event kemah ini hanya dianjurkan bagi kelas 11 dan 12 saja. Siapapun yang ingin ikut harus mengisi formulir yang nanti akan dibagikan. Tolong di minta tanda tangan orang tuanya " jelas Fakih, ketua OSIS baru.

" selain itu, di harapkan bagi yang memiliki penyakit seperti asma, atau yang lainnya untuk membawa obat-obatan pribadi. Kami hanya ingin agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi selama kegiatan kemah yang akan diadakan selama 3 hari 2 malam. Dan kegiatan ini akan diadakan setelah ujian semester. Tepatnya hari Rabu sampai Jumat" tambah Yona, wakil ketua OSIS baru.

Kalila menatap kearah Indra dengan tatapan antusias. Dia berharap Indra akan mengizinkannya agar bisa ikut berkemah. Karena dari dulu, dia tidak pernah diizinkan untuk ikut kegiatan seperti itu.

" gak" sahut Indra tanpa perlu menatap Kalila. Tatapannya masih fokus kearah OSIS yang dulu pernah memintanya bergabung.

" pleaseeeee..... I want it. Gue gak pernah ikut beginian. Sekaliii aja. Kan lo juga ikut. Bang Jason juga pasti ikut" pinta Kalila dengan muka yang dia buat semelas mungkin.

Indra melirik Kalila sekilas. Biar bagaimanapun, dia juga ingin Kalila menikmati masa remajanya. Berteman dengan banyak orang dan menjadi siswi populer. Tapi ada ketakutan dalam dirinya. Bukan. Bukan seperti Kalila yang takut jika dirinya akan meninggalkan Kalila. Dia tidak seperti itu, karena seharusnya mereka saling tahu jika mereka tidak bisa saling meninggalkan. Indra hanya takut jika ada yang jahat kepada Kalila, sama seperti dulu. Apa yang pernah terjadi menjadi pelajaran. Karena itu, Indra tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.

" gue mohon. Kali inii.....aja" mohon Kalila.

Indra menghela napasnya gusar. Diizinkan tapi nanti bahaya. Tapi kalau tidak diizinkan, kasian juga Kalila. Tapi..... Arrgh!! Indra bingung.

" hufft..... Fine! Kita ikut. But, promise me. Jangan pernah bikin gue khawatir. Jangan buat masalah disana. Gue ada disana dan bakal ngawasin lo juga. Gak usah pergi jauh-jauh kalau bukan sama gue, Vanya, Keenan, Yudha, sama Gam....a" ucap Indra pada akhirnya. Tapi dia sedikit ragu dengan nama yang terakhir dia sebut. Apakah Gama dapat dia percaya untuk membantu menjaga Kalila?

Disisi lain, Kalila bersorak senang dalam hati. Setidaknya, disana dia tidak hanya akan bersama Indra terus. Dia bisa bersama Vanya. Karena dia tahu jika Indra sudah menyebut nama-nama lain selain dirinya, itu artinya mereka dapat dipercaya.

Ah, Kalila tidak sabar dengan kemah pertamanya. Semoga saja sesuai ekspetasinya. Ya. Semoga.

***

" gila ya lo?! Gak! Batalin!"

Di ruang tengah yang seharusnya diisi dengan canda tawa, hari ini justru terjadi keributan kecil antara dua orang laki-laki.

" dia yang mau" ucap cowok yang lainnya.

Kحيث تعيش القصص. اكتشف الآن