Chapter 43

17 3 0
                                    

Kalila mengetukkan kakinya gelisah. Berkali-kali, dia melirik Keenan yang ada di hadapannya dan berakhir dengan tertangkap basah oleh si pemilik netra hitam itu.

" Kal, lo kenapa sih? Gak usah ngeliatin gue mulu napa sih?" risih Keenan.

Kalila menyengir saja mendengar ucapan Keenan. Dia tidak tahu harus berbicara apa. Tatapannya selalu terjatuh pada liontin milik Keenan.

" lo kenapa, Kal?" tanya Vanya.

" hah? Oh, enggak kok. Gapapa, hehehe " sahut Kalila menyengir.

" bohong tuh! Biasanya yang modelan dia tukang bohong " celetuk Yudha.

" ish! Enggak! Gue gak bohong" elak Kalila.

Kalila menggembungkan pipinya. Dia bingung harus bilang apa pada Keenan soal liontin dan janji mereka. Dia yakin mereka akan canggung setelahnya.

" umm..... Nan, mau gak pulang sekolah kita semua ke rumah pohon itu?" tanya Kalila.

" hah? Kalila tau soal rumah pohon itu?" tanya Vanya.

" iya, tau. Waktu itu Keenan ajak. Kesana yuk!" ajak Kalila.

Keenan menimang-nimang, sebelum akhirnya mengangguk. Mungkin ini juga sebagai perayaan atas terbebasnya Kalila dan Indra dari belenggu yang menjerat mereka selama ini.

***

Mereka semua kecuali Keenan, Kalila dan Vanya terkagum-kagum dengan rumah pohon yang ada tepat di depan mereka. Juga danau buatan yang tampak indah. Mereka bahkan sangat heboh.

" Vanya! Temenin gue dong" tiba-tiba, Lala sudah menarik Vanya untuk mengikutinya. Meninggalkan Kalila dan Keenan berdua.

Kalila merasa canggung sekarang. Jadi, dia pernah berjanji pada Keenan dulu? Lalu, dia yang memberikan liontin itu? Ahh, Kalila malu mengakuinya.

" bilang aja sama Keenan. Dia pasti ngerti kok"

Dia teringat ucapan Indra sesaat setelah dia mengatakan jika orang tersebut adalah Keenan.

" umm, Nan. Gue mau ngomong sesuatu" ucap Kalila gugup.

Keenan menoleh, " kenapa? Ngomong aja, njir!" ucapnya.

Kalila mengeluarkan liontin kunci itu dari saku jaketnya. Dia menjulurkannya kearah Keenan, tanpa berani melihat matanya.

Keenan terdiam di tempatnya. Kalila mempunyai liontin kunci? Jangan-jangan.....

" hah! Jangan bilang..... Lo cewek yang gue cari?! " Keenan membulatkan matanya tidak percaya.

" ish, gak tau. Kenapa gak dicoba aja sih? Kalau bener, ya berarti iya" ucap Kalila malu.

Bicara soal masa lalu, teman-temannya sudah tahu semua sewaktu itu. Kalila yang membocorkannya, lalu Keenan pun memutuskan untuk bercerita.

" woi! Lo berdua ngapain?! Pacaran?! " teriak Yudha.

Mereka pun menghampiri Kalila dan Keenan. Keenan menjelaskan soal kunci milik Kalila yang entah benar atau tidak adalah pasangan dari liontin nya.

" berarti, kalau emang bisa kebuka kalian jodoh ya? Awww..... So sweet " ucap Lala.

Kalila mendelik pada Lala. Dia memegangi liontin kuncinya dengan gemetaran. Lalu, mulai memasukkan kuncinya ke lubang tersebut.

Dia tidak tahu harus senang atau apa, saat tahu jika kunci itu berhasil masuk dan saat diputar, liontin yang cukup berat itu terbuka. Menjatuhkan sebuah benda kecil ke rerumputan.

KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang